~06.Senin Berkah~

7 2 0
                                    

Happy Reading 🌹
.
.
.
Bunyi alarm menggema dengan nyaringnya, membuat Syifa terpaksa membuka mata dari tidur lelapnya. Jam telah menunjukkan pukul 05.15. Beranjak dari tempat tidur ke kamar mandi, cuci muka, gosok gigi, lalu ambil air wudhu untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim.

Setelahnya, beranjak menuju kamar mandi untuk segera pergi ke sekolah. Keluar dari kamar mandi dengan seragam lengkap khas sekolahnya. Menuju meja rias, memoles wajahnya dengan bedak bayi serta memakai liptint pada bibirnya agar kelihatan lebih fres.

"Cantik juga ya gw" gumam Syifa cekikikan.

Berjalan menuju meja belajar, mengambil tas merah maroonnya. Keluar kamar, turun tangga sampai di meja makan dan menyapa sang mama.

"Pagi mama sayangg!!" Sapa Syifa ceria.

"Pagi juga sayang! Keliatannya ceria banget nih, ada apa?" Tanya Ani-sang mama saat melihat putri semata wayangnya terlihat lebih ceria dari biasanya.

"Yaa terus aku harus cemberut gitu?" aneh deh, anak ceria malah ditanyain kenapa. Kan bingung nyari alesannya. haha...

"Ya nggak gitu, cuma tumben amat gitu loh" timpal Ani.

"Udah deh maa, akutu ngk papa!! Mau sarapan cepet takut telat" sambil mengolesi roti tawarnya dengan selai nanas kesukaannya.

"Baru juga jam 06.20"

"Ya kan aku naik bus, nanti kalo ketinggalan terus telat ke sekolahnya, terus dihukum aku juga yang males" kadang suka ngeluh gitu sama OSIS atau guru-guru kalo ngehukum muridnya karena telat. Nggak tau aja gimana perjuangannya untuk sampai ke sekolah dengan sehat selamat sentosa dengan pak sopir.

"Kenapa nggak bareng ajasih sama pacarmu itu?"

"Pacar apasi maa? Aku nggak punya pacar juga!" Sewot Syifa. Dia jomblo ini, yang mau silahkan daftar hehe.

"Lah yang tadi malem?" Punya pacar kok nggak diakuin- pikir Ani.

"Udah Syifa bilang kan, kak Arsyad itu bukan pacar aku dia cuma kakak kelas aku doang" jelas Syifa, tapi kalo mau jadi pacarnya pasti oke-oke aja.

"Yaudah ya, aku mau berangkat takut telat beneran, assalamualaikum"salam Syifa setelah mencium punggung tangan serta pipi sang mama.

"Waalaikumsalam"

~~~(。♡‿♡。)~~~

Lima belas menit sudah Syifa menunggu bus di halte. Namun mobil beroda empat itu tak kunjung menampakkan dirinya. Melirik jam tangan coklatnya ditangan kiri, menujukkan pukul 06.45. Kalau gini caranya bisa telat beneran ini.

Menghela nafas kasar, Syifa memilih beranjak dari duduknya daripada menunggu ketidakpastian sang bus. Berjalan diatas trotoar, mengeluh berkali-kali. Walau ini bukan pertama kalinya, tapi tetap saja sangat menjengkelkan.

' tinn..tinn'

Sebuah mobil hitam tiba-tiba mebunyikan klaksonnya disamping Syifa, membuat gadis itu sedikit terlonjak kaget. Menolehkan kepalanya, Seketika itu juga Syifa membulatkan matanya seakan tak percaya dengan apa yang didepannya.

"Syifa,kok cuma jalan kaki?" Tanya seseorang itu.

"Ehh itu, emm.. anu..busnya nggak dateng-dateng tadi jadi ya aku jalan kaki aja?"papar Syifa gugup.

"Yaudah bareng aku aja, nanti telat loh"tawarnya.

"Ehh nggak usah kak, gpp kok aku jalan kaki aja" Tolak Syifa halus. Bukannya nggak mau nerima, tapi ini Arsyad loh bisa-bisa jantungan dia nanti dalem mobil. Malu-maluin entar jatohnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Choose YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang