All's-Heaven Blackening Starts from Naruto

Chap 44

Tiga orang berkumpul bersama, dan suatu saat menjadi fokus audiensi.

Tidak ada alasan baginya.

Lineupnya benar-benar mempesona.

Klan teratas, anak dari Klan Hyuga.

Klan teratas, anak dari Klan Uchiha.

Hokage Keempat, anak dari Namikaze Minato.

Sulit untuk tidak memperhatikan.

Dan apa yang membuat para penonton ini iri hati adalah bahwa anak-anak di depan mereka tidak hanya datang dari latar belakang yang baik, berperilaku baik, dan masuk akal, tetapi juga sangat menderita, dan mereka tidak takut untuk bekerja keras setiap hari.

Hanya membuang anak-anak mereka, ada lebih dari beberapa jalan!

Dia tanpa sadar melirik ke arah anaknya.

orangtua:……

anak: [ಠ (oo) ಠ]?

哎 ~

itu lebih dari sekedar kata-kata ……

Sementara orang tua meratapi 'seberapa baik anak yang lain', pengeras suara di podium berdering.

"Selamat pagi semuanya!"

"Selamat datang semua orang untuk datang ke upacara pembukaan Akademi hari ini, dan sekarang kita memiliki Tuan Hokage untuk memanggil kita untuk upacara pembukaan!"

bang bang bang bang pa!

4 tepuk tangan

Semua orang di bawah panggung sangat menyelamatkan muka.

Ketika mereka melihat Sarutobi Hiruzen mengenakan pakaian Hokage dan berjalan tidak jauh, anak-anak menunjukkan kekaguman mereka.

Semua anak menatap Sarutobi Hiruzen dengan cerah, dan berjalan selangkah demi selangkah menuju podium.

Datang ke panggung.

Sarutobi Hiruzen melihat-lihat selama seminggu.

Melihat anak-anak dengan semangat besar di bawah panggung, dia mengangguk puas.

"Halo semuanya! Saya sangat tulus untuk dapat melihat 4 tembakan energik semua orang hari ini! Setiap kali saya melihat Anda dapat berkembang, itu akan mengingatkan saya pada para pahlawan yang telah berkorban untuk desa selama bertahun-tahun.

Tidak ada keraguan bahwa Sarutobi Hiruzen baru saja berkuasa.

Mulai menghasut emosi.

Ajak anak-anak, atau orang tua, ke dalam suasana yang membutuhkan rasa terima kasih kepada desa.

Tunggu sampai suasananya hampir berakhir.

Sarutobi Hiruzen mulai menanamkan 'Will of Fire': “Di mana dedaunan menari, api akan berlanjut. Api akan terus menerangi desa dan membiarkan daun-daun baru itu berkecambah ... ”