Cerita ini terinspirasi dari beberapa drama. Tapi di buat versi aku sendiri, kalau kalian pernah nonton school 2015 dan school 2017 pasti kalian ga asing lagi dengan alur cerita ini!
Selamat membaca! Semoga kalian suka dengan cerita ini!Sea : " orang bilang anak adalah anugrah terbesar, tapi kenapa aku ga di anggap seperti itu?"
❄❄❄
PROLOG
Malam menghampiri sebagian bumi. Matahari digantikan oleh bulan. Awan cerah digantikan oleh awan gelap.
Detik-detik menyakitkan bagi seorang ibu, tapi juga sangat membahagiakan. Kelahiran sang buah hati merupakan anugrah terbesar yang dirasakan setiap orang tua.Bela di temani sang suami telah berada di ruang persalinan. Bela terus berusaha agar bisa melahirkan anaknya dengan baik. Ditemani sang suami dan Para dokter yang membantu persalinan Bela.
"aaaa....." Bela berteriak serta mencengkram kuat tangan sang suami.
Setelah beberapa jam di ruang persalinan. Terdengar suara tangisan bayi. Dua bayi perempuan, berhasil di lahirkan.
Perasaan lega, senang, terharu bercampur di dalam hati Bela dan Adit. Keluarga mereka akan semakin harmonis ketika sang anak dilahirkan dan akan segera membawa kebahagiaan.
Adit menggendong salah satu bayinya dan Bela menaruh satunya lagi untuk tidur di sebelahnya.
"mau memberi nama siapa untuk anak kita?" tanya Bela.
"sudah ku pikirkan, anak pertama kita akan aku beri nama Grecia galvira sanjaya dan Chelsea galvira sanjaya." jawab Adit.
"cantik!" puji Bela.10 tahun kemudia..
.
"Grec, Sea mama mau pergi sebentar ya! Kalian di rumah saja, jangan bertengkar ya, mama janji akan pulang lebih awal." Bela berpamitan kedua kedua anaknya. Tak lupa ia juga mencium kening kedua anaknya.Grec dan Sea mengangguk pelan, disertai senyuman termanis yang pernah ada. Bela pasti sangat khawatir jika meninggalkan kedua anaknya yang masih kecil itu.
Tapi harus bagaimana lagi, dia sudah berjanji untuk menghadiri makan siang bersama teman-temannya. Jika Bela mengajak putri-putrinya, takut rewel dan dia tidak bisa fokus ke topik. Jadi Bela meninggalkan anaknya di bawah perlindungan 3 Baby suster.
❄❄❄
Bela berbincang dengan teman-temannya. Dengan makanan dan minuman yang telah mereka pesan. Mereka tengah membicarakan anak-anak, Bela hanya mendengarkan dan menyimak.
"kau beruntung ma, cuma punya anak satu." ucap salah seorang teman Bela.
"kenapa?"
"hiss...kau tau punya dua anak itu melelahkan, semua harus berbagi. Jika tidak sama maka yang satu akan menangis. Apalagi saat warisan pasti akan ada perselisihan." celetuk teman Bela.
Bela yang merasa dihina, karena dia memiliki dua orang putri.Karena kesal Bela mulai angkat bicara. "tidak, aku punya dua anak tapi hidupku baik." tegas Bela.
"kau tidak tau, mereka masih sebiji, coba saja saat mereka sudah besar, tidak usah menunggu besar mungkin nanti saat kau pulang kedua anakmu akan bertengkar dan kau hanya sibuk menghibur mereka, dan melupakan pekerjaanmu."
Bela memutuskan untuk pulang, meninggalkan teman-temannya. Bela tidak ingin terhanyut dalam perkataan temannya. Bagaimana mungkin dia memisahkan kedua anaknya. Anak adalah anugrah terbesar bukan?
Bela sudah sampai di rumah. Dia ingin menenangkan dirinya. Dia tidak ingin terhasut oleh omongan para temannya. Saat Bela memgangi heendel pintu, dia membuang nafasnya kasar.
Mana mungkin aku akan memisahkan kedua putriku? Batinnya dalam hati.
Bela melihat ruang tamunya sangat sepi. Dia lebih memilih duduk di sofa, untuk bersantai. Matanya tertutup tapi tidak tidur. Tak lama suara gaduh muncul dari atas.
Spontan Bela langsung menghampiri asal suara. Dia melihat kedua anaknya sedang berebut mainan.
"sea itu mainanan aku." grec merengek karena mainannya di rebut sea.
"gak, ini mainan sea." sea tidak mau kalah.
Mereka saling beradu mulut, membuat kepala Bela pening. Ternyata benar apa yang dikatakan temannya. Mereka itu menyusahkan.
Bela menarik tangan kecil milik sea untuk di bawa pergi. Grec langsung menghadang ibunya yang ingin membawa adiknya pergi.
"mama ga boleh bawa sea pergi, walau kita sering berantem kita pasti akan baikan kok." ucap grec disertai isak tangis.
Sea kesakitan karena tangannya dicengkram kuat oleh mamanya. Sea memohon agar tidak dipisahkan dengan sang kakak.
"maafin sea ma, sea ga akan berantem lagi." Sea terus menangis.
Namun Bela tidak meperdulikan anaknya. Dia membawa Sea masuk ke dalam mobil. Sedangkan grec dia tinggal di rumah dan di kunci di kamarnya.
Bela melajukan mobilnya, membiarkan Sea menangis dengan keras. "ma...mama kenapa buang Sea, Sea salah apa?" tanya Sea.
"diam..!, aku ga tahan lihat kamu, aku ga suka kamu ikut hadir dalam keluargaku, kenapa bukan grec saja yang lahir, kenapa kamu ikut lahir. Kamu itu hanya akan menyusahkan kehidupanku, suamiku dan Grec."
Degh.....
Seakan jantung Sea berhenti, apa salahnya hingga di salahkan seperti ini? Apakah dia hanya penghancur dalam kehidupan mama dan papanya.
Mobil bela berhenti di sebuah rumah kecil. Di dalamnya ada sepasang suami istri. Bela meninggalkan Sea di sana. Dengan janji dia akan membayar pendidikan Sea dan semua kebutuhannya. Dengan syarat Sea harus mengganti identiasnya.
Suami istri itu harus segera meninggalkan kota dan mengganti identitas Sea. Bela meberikan ongkos pergi dan rumah serta memberikan pekerjaan kepada mereka.
Bela pergi begitu saja meninggalkan Sea bersama dua orang asing yang akan menjadi orang tua angkatnya.
Entah akan seperti apa kehidupan Grec dan Sea?
Apa mereka akan bertemu kembali?
Temukan jawabannya dengan tetap stay di cerita ini!
Semoga kalian suka.
Tinggalkan vote and komen ya..agar aku semangat buat nerusin cerita ini.
See you nexs time_
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and You sisters
Teen FictionKita di pertemukan untuk dipisahkan❄ Kita dipertemukan untuk bersama❄ Kita dipertemukan untuk mencintai❄ Kita dipeetemukan untuk membenci❄