Prolog.

97 21 24
                                    

Untuk kamu yang sedang semangat mencintai.

ini adalah cerita untuk tugas kelas kepenulisan online
writersofwp

͒ ۝ ۝ ͒ ۝ ͒

"Susu coklat untuk Vlad."

"Aku alergi coklat, jangan membawakanku makanan lagi, aku masih mampu membeli sendiri."

Menyerah saja? Kurasa tidak. Bagaimana pun, cinta pertamaku harus menjadi milikku.

Percuma saja jika dia menjadi milik orang lain, sedangkan aku yang mencintainya bertahun-tahun terbuang sia-sia.

Hanya pertemuan singkat, yang membuatku jatuh padanya.

"Punyamu terjatuh," ujar Vlad, aku memperhatikan wajahnya sebentar lalu pandanganku jatuh pada gelang yang ia bawa.

Saat itu aku masih berumur 10 tahun dan aku tidak mengenalnya.

"Bagaimana bisa jatuh?" tanyaku.

Saat itu umur Vlad lebih tua dariku, kami berada dalam sekolah dasar yang sama.

Acara perpisahan sekolah, yang membuat aku bertemu dengan Vlad. "Tidak tahu, aku melihatnya terjatuh begitu saja dari tanganmu," paparnya, aku memperhatikan gelang yang tadi sempat terjatuh. Untung saja, kalau hilang bisa saja aku dimarahiー pikirku.

"Hmm- terima kasih kalau beー" aku mengangkat kepalaku, bermaksud ingin berterimakasih pada pria yang tadi mengembalikan gelang ini.

Tapi ternyata dia sudah tidak berada di hadapan ku,
Tidak tahu kemana karena disini terlalu banyak orang.

"Hey Tevy, aku lihat tadi kau mengobrol dengan Vlad," ujar Biyanー kakakku, yang tiba-tiba datang entah darimana. Sekarang adalah tahunnya lulus dari sekolah dasar.

"Siapa Vlad?" tanya ku, pasalnya aku hanya mengobrol dengan pria tadi.

"Tadi, pria yang bersama mu!"

"Dia Vlad kak? Kelas berapa kah?"

"Iya Vlad, kelas lima kurasa. Eh! Kenapa menanyakannya? Kau suka ya?" goda Biyan, lalu aku merasakan wajahku memanas.

"Aih! Sudah ah! Aku mau pulang!" rajukku, lalu menarik lengan Biyan untuk pergi dari acara itu. "Acaranya bahkan belum selesai!" gerutu Biyan, Aku menatapnya sekilas, "tapi aku lelah." Aku melepas lengan Biyan, "pergi sana, aku tahu kakak ingin kembali kesana," pintaku.

Aku mendengar Biyan terkekeh kecil. "Sudah jangan marah, ayok kita pulang. Dan dengarkan aku beberapa cerita tentang Vlad" godanya dengan mengedipkan sebelah matanya. Huh! dia kembali mengodaku.

"Lebih baik kau kesana saja!" usirku saat itu, aku jengah dengannya.

Sejak hari itu, aku benar-benar mencari tahu semua tentangnya.

Dan Tuhan maha adil! Setelah 3 tahun berpisah, dia kembali mempertemukan kami.

Aku datang Vlad, akanku buat kau jatuh cinta padaku.











Mr. VladTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang