gue sama dia?

6 4 0
                                    

Selama perjalanan kerumah Ala memikirkan cowok yang sudah menolong nya motornya itu yaitu Raga , Ala baru menyadari kebodohannya padahal ia dengan Raga tidak kenal satu sama lain ia hanya mengetahui Raga dengan sekedarnya namun tidak dengan sebaliknya Raga mengetahui semua hal yang menyangkut tentang Chala

Rakha merasa Ala diam saja ia akhirnya pun angkat bicara untuk memecah keheningan sekaligus bisa mengenal jauh Ala

"La... Ala" Tidak ada sahutan dari ala karna cewek itu masih memikirkan sicowok dingin bersama motor putihnya

"chala" tetap sama heningg

"chala kleyirysya hei" agak meninggikan suaranya karna terlalu kesal dicuekin cewek tidak ada apa apanya itu dibandingkan wanita yang pernah dekat dengan Rakha

"eh iya kenapa kha" sadar Chala

"kamu kenapa sih diem terus" dengan nada lembut ia berusaha mengontrol emosinya agar semua rencana nya tersusun rapih

"gapapa ko kha ,oiya kha aku turun sini aja ya gpp kan" pinta ala dengan hati hati karna ia takut Rakha marah

"loh kenapa emang udab sampe ya? "

" engga ko lumayan jauh tapi aku mau mampir ketoko kue dulu" padahal niatnya bukan untuk membeli kue tapi ia melihat sosok tak asing sedang mendorong motornya

" gapapa aku temenin aja " paksa Rakha

" eh gausah setelah ini juga buna jemput aku disini karna aku masih harus pergi ada keperluan lain sama buna jadi maaf ya" mohon Ala terhadap cowok didepannya itu

"yaudah kamu hati hati nanti kalo udah sampe rumah kabarin aku" titah Rakha ya mereka sudah menukar no handphone namun sekarang Ala lumayam risih karna apa apa harus kabarin Rakha padahal dia bukan siapa siapa rakha , tapi bodoah sekarang yang terpenting dipikiran ala hanya satu yaitu motor kesayangannya.
.
.
.

Disisi lain Raga merasa ada yang mengikuti nya awalnya ia cuekin tapi lama kelamaan ia risih

"ahhh shitt siapa sih yang ngikutin gue dari tadi" dengan kesal Raga akhirnya menoleh ke belakan dan ia begitu kesal siapa yang mengikutinya

"arh ila " Raga hanya bergumam pelan bahkan Ala pun tidak mendengarnya.

Ya yang mengikutinnya dari tadi ternyata adalah cewek yang selama ini ada difikirannya, Raga melihat ala dari ujung kaki sampai rambut ia hanya bisa menggeleng dengan gadis itu, pasalnya Ala sudah bercucuran keringat didahi nya dan hampir kehabisan nafas karna jalan cukup jauh mengikuti Raga.

"Raga capek" rengek Chala,

ia juga heran kenapa ia bisa merengek kepada Raga yang belum dekat dengannya padahal ia hanya merengek jika berdekatan dengan orang yang sudah lama dekat dengannya.

"ya terus gue peduli?" Raga sangat dingin menanggapi rengekan Ala
Padahal ia sangat gemas dengan cewek itu kalo saja cewek itu sudah jadi miliknya ia akan memeluk gemas chala saat ini juga hehe

"ihs kesel ga peka, beliin minum kek apa kek gue cape gara gara ngikutin lo dari pertigaan ujung jalan sono noh" ujar chala dengan kesal

"ya salah lo sendiri" setelah mengucapkan itu Raga langsung menstandarkan motornya Ala dan pergi begitu saja
Ala berpikir bahwa Raga meninggalkan nya begitu saja dengan motornya yang mogok itu sampai sampai cewek itu memajukan bibirnya yang tipis dan menggembungkan pipi nya gemash sekali mau bawa pulang aja rasanya ni autor.

"udah ga peka, sekarang gue ditinggal sama motor mogok huh dasar cowok kulkas" dengan kesal ia terpaksa mendorong motornya dengan pelan sangat pelan saking ia capenya

CHALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang