Seperti Orang Kelaparan

76 13 2
                                    

Sebelum mulai membaca, jangan lupa untuk memberikan dukungan kepada author ya dengan memberikan vote dan komen

Selamat membaca😘




Alex yang berada  di ruang kerjanya, ia sedang fokus menyelesaikan pekerjaannya.  Tiba-tiba suara notifikasi di ponselnya berbunyi, Alex yang melihat ada 1 pesan yang masuk di ponselnya pun segera membukanya

"Sayang apakah kau ada waktu hari ini?  aku merindukanmu"   isi pesan tersebut yanh ternyata dari Sindi

Tanpa menjawab pesan Sindi,  Alex pun langsung menghubungi Sindi

*tut..  tuut

"Halo sayang*" ucap Sindi di balik telpon itu

"Halo,  bagaimana kabarmu sayang? " tanya Alex

"Aku tidak baik-baik saja,  aku sangat merindukanmu"  ucap Sindi

"Aku juga merindukanmu sayang" balas Alex

Di sebrang sana,  Sindi yang mendengar jawaban Alex pun menyunggingkan bibirnya dan tersenyum penuh kemenangan

"Kau bahkan sudah menikah,  tapi kau masih saja terpikat olehku Evan" ucap Sindi dalam hati

"Halo sayang" ucap Alex

"Iya sayang" jawab Sindi

"Bisakah kita bertemu sekarang sayang? " ucap Sindi dengan manja

"Tidak bisa,  aku masih ada pekerjaan sekarang" ucap Alex

"Tidak!  kau berbohong,  bagaimana bisa hari libur kau bekerja.  Pasti ini hanya alasanmu karena kau ingin berduaan dengan istri barumu" ucap Sindi dengan nada kesalnya

"Tidak sayang,  aku benar-benar masih ada pekerjaan.  Bagaimana jika nanti malam saja kita bertemunya" ucap Alex

"Baiklah,  nanti malem kita bertemu di hotel permata ya" ucap Sindi

"Baiklah,  terserah kau dan aku akan mengikuti kemauanmu" ucap Alex

"Baiklah sayang, aku tidak sabar bertemu denganmu.  Sampai jumpa nanti malam sayang"  ucap Sindi

"Iya sampai jumpa" ucap Alex lalu mematikan teleponnya

tok tok tok..

Suara ketukan pintu ruang kerja Alex

"Masuk" ucap Alex

Alex yang melihat Bunga yang berada di balik pintu dan sedang melangkah masuk ke dalam ruangannya sedikit terkejut

"Apa ia mendengar percakapanku" batin Alex

"Siapa mas yang menelpon?  sepertinya mas tadi sedang bertelepon dengan seseorang" ucap Bunga sambil menaruhkan air teh dan sepiring cemilan buah-buahan yang telah ia kupas dan potong-potong

"e tadi klien yang melepon" ucap Alex berusaha biasa saja.

"oo,  apakah masih banyak pekerjaanmu mas?  " ucap Bunga sembil melihat Alex yang sibuk dengan data-data di mejanya

"Ya lumayan" ucap Alex datar

"Ya sudah, aku permisi ke kamar dulu mas" ucap Bunga sambil melangkah keluar

"Iya" jawab Alex datar dan dingin

Tetelah Bunga keluar,  Alex lalu menatap teh dan buah yang di bawakan Bunga barusan dengan tatapan yang tak bisa di artikan

***

"Mas mau kemana? " ucap Bunga yang melihat Alex sedang bersiap-siap di kamar

"Aku ada urusan pekerjaan dengan Bryan,  kau istirahatlah jangan menungguku.  Malam ini aku mungkin tidak akan pulang" ucap Alex lalu mengambil kunci mobilnya dan hendak keluar

"Mas.. " panggil Bunga lalu melangkah mendekati Alex.

Alex pun berhenti dan Bunga mengambil tangan Alex lalu mencium punggung tangannya

"Iya,  hati-hati ya mas" ucap Bunga sambil tersenyum

Alex yang melihat perlakuan Bunga pun segera keluar tanpa menjawab ucapan Bunga, entah kenapa hatinya saat ini sedikit bergemuruh

Setelah keluar dari rumah,  lalu Alex melajukan mobilnya menuju arah hotel yang telah disebutkan Sindi

Setelah sampai, lalu Alex memarkirkan mobilnya dan melihat Sindi yang sudah menunggunya di parkiran tersebut.  Lalu Alex berjalan mendekati Sindi

"Kamu sudah lama nunggunya? " ucap Alex sambil meraih pundak Sindi untuk merangkulnya

"Tidak terlalu lama sayang" jawab Sindi sambil melingkarkan tangannya ke pinggang Alex

Lalu mereka menuju kamar hotel yang sebelumnya sudah mereka pesan

Sesampainya kamar hotel,  entah kenapa Alex begitu berhasrat. Alex langsung melahap habis bibir Sindi sampai ia hampir kehabisan napas.

"Kamu kenapa sayang?  aku hampir mati kehabisan napas tau" ucap Sindi sambil ngos-ngosan

"Entahlah,  saat ini aku sangat ingin sayang" ucap Alex lalu kembali melumat bibir Sindi lalu turun ke leher dan turun ke dada Sindi.

Alex menciumi tubuh Sindi dengan begitu rakusnya,  dan meninggalkan beberapa bekas merah di leher dan di dada Sindi.

Entah kenapa Alex saat ini sudah seperti orang yang kelaparan.  Hasratnya terlihat begitu tinggi dan membara.  Apakah ini adalah efek pengantin baru tapi ia tak bisa melakukannya dengan istrinya, lalu melampiaskan kepada Sindi? atau memang ini adalah ungkapan rindunya kepada Sindi?  hal ini tidak ada yang tau kecuali hati kecil Alex sendiri.

Setelah puas dengan gunung kembar Sindi,  Alex lalu melepaskan baju Sindi yang sebelumnya belum sempat ia lepaskan dan hanya ia turunkan ke bagian perut Sindi.

Setelah melepas baju,  saatnya Alex melepas pakaian bagian bawah Sindi hingga saat ini Sindu sudah tidak memakai apapun

Kemudian Alex langsung menciumi bagian bawah Sindi dan memainkan lidahnya di bagian sensitif sampai Sindi yang menegang dan sudah banyak mengeluarkan desahan itupun langsung lemas setelah Evan berhasil membuat Sindi mencapai kenikmatannya hanya dengan memainkan lidahnya

Setelah melihat Sindi yang sudah mencapai kenikmatannya,  lalu Alex segera membuka pakaiannya dan segera menyatukan tubuh mereka.

Malam itu di sebuah kamar hotel,  suara desahan kedua orang itu memenuhi seluruh ruangan itu.

Entah sudah berapa ronde Alex dan Sindi melakukannya sampai mereka sama-sama kelelahan dan tertidur.





Jangan lupa dukung author dengan cara  komen and vote ya.
Terimakasih untuk yang telah memberikan dukungan kepada author😘

Ini adalah karya pertama author, jadi mohon maaf jika masih belum sempurna

Terimakasih

Perselingkuhan Di Dalam PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang