H-1 pernikahan

51 16 2
                                    

Warning!!!
18+

Sebelum mulai membaca, jangan lupa untuk memberikan dukungan kepada author ya dengan memberikan vote dan komen

Selamat membaca😘

"Kenapa kamu di dapur sayang? " tanya Rina kepada Bunga

"Bunga bantu bi Siti buat nyiapin sarapan mah" ucap Bunga

"Kenapa?  kan bi Siti bisa melakukannya sendiri" ucap Rina

"Iya nyonya,  tadi sudah bibi larang dan bibi suruh untuk kembali ke kamar lagi,  tapi non Bunga tidak mau" ucap bi Siti sambil mulai membawa makanan yang sudah siap menuju meja makan

"Tidak apa-apa mah,  ini juga kan salah satu kewajiban Bunga sebagai seorang istri.  Jadi  Bunga ingin melakukannya seperti istri-istri pada umumnya" ucap Bunga sambil melangkah bersama Rina menuju meja makan

Rina yang mendengar ucapan menantunya itupun tersenyum

Sedangakn Alex yang mendengar pernyataan itupun sekilas menatap Bunga, dan entah apa yang sedang ada dipikirannya saat ini

Merekapun melakukan sarapan pagi dengan nikmat

Setelah selesai sarapan,  Alex lalu masuk ke ruang kerja untuk menyelesaikan pekerjaan yang seharusnya sudah selesai,  namun harus tertunda akibat ulah Sindi yang datang kekantornya saat itu

***
Flashback on
***

Sehari sebelum pernikahan Alex dan Bunga dilaksanakan, semua nampak semakin sibuk. Terutama Alex yang harus menyelesaikan beberapa pekerjaannya lebih cepat karena ia akan mengambil beberapa hari untuk cuti

Dikantor Alex dan Bryan asistennya terlihat sangat serius mengurus pekerjaannya

"Apakah Alex ada di dalam? " ucap seorang wanita kepada sekertaris di depan ruangan CEO

"Maaf nona, saat ini tuan Alex sedang sangat sibuk" ucap sekertaris Alex sopan

"Sesibuk apa dia sampai mengabaikanku?! apa kau tidak tau siapa aku! " teriak Sindi kepada sekertaris tersebut

"Maaf nona" ucap sekertaris Alex

Bryan yang mendengar keributan di luar pun keluar untuk melihat

"Ada apa ini? " ucap Bryan kepada sekertarisnya,  ia terkejut karna Sindi berada di sini dan membuat keributan

Pasalnya Bryan melarang Sindi untuk menemuinya di kantor.  Karna Sindi takut jika mamahnya marah jika mengetaui hal itu

"Apakah Alex ada di dalam? " tanya Sindi sambil berjalan mendekati Bryan

"Sebentar" ucap Bryan lalu masuk keruangan Alex dan menutup pintunya kembali

"Maaf tuan,  di luar ada nona Sindi sedang mencari tuan"  ucap Bryan kepada Alex

Alex yang mendengar itu pun langsung menghentikan kegiatannya.  Ia terkejut dengan kedatangan Sindi saat ini.  Pasalnya sudah beberapa hari ini Alex menghindar dari Sindi dan tidak menghubunginya.

Ia merasa bersalah kepada Sindi dan berusaha untuk melupakanya.  Namun nihil,  selama ia menghindar, perasaannya tidak berubah kepada Sindi

"Biarkan dia masuk" ucap Alex

"Baik tuan" ucap Bryan lalu berjalan menuju pintu

"Silahkan,  tuan ada di dalam" ucap Bryan kepada Sindi untuk mempersilahkannya masuk

Sindi pun berjalan masuk kedalam ruangan Alex dengan angkuhnya sambil menatap sinis ke sekertaris itu

"Apakah aku melakukan kesalahan? "  batin sekertaris itu setelah mendapat tatapan sinis dari Sindi

"Sayaaang aku rindu banget,  kenapa sih kamu ngga bisa di hubungi sejak kau meninggalkanku di apartemenmu saat itu?  kau bahkan tidak menghubungiku" ucap Sindi dengan manjanya sambil memeluk Alex. Saat itu memang Alex meninggalkan Sindi di apartemennya karena ia langsung pergi untuk mencari mamahnya yang menghilang setelah bertengkar dengannya

"Maafkan aku,  waktu itu aku sangat khawatir dengan mamahku.  Dan setelah itu aku sangat sibuk di kantor sampai tidak bisa menghubungimu" ucap Alex sambil menariknya untuk duduk di sofa

"Hmm baiklah,  tapi janji kau tidak boleh mengulanginya lagi. Apapun yang terjadi kau harus menghubungiku.  Kau tidak tau jika aku rindu setengah mati padamu sayang" ucap Sindi sambil bergelayut manja di lengan kekar Alex

Alex hanya diam,  ia tidak menjawab Sindi

"Maafkan aku Sindi,  aku tidak tau harus bagaimana mengatakannya?  sedangkan besok aku akan menikah"  ucap Alex dalam hati

"Kenapa sayang?  apakah ada masalah?" tanya Sindi yang tidak mendapatkan jawaban dari Alex dan melihat Alex yang sepertinya sedang ada masalah

"Maafkan aku Sindi" ucap Alex tiba-tiba sambil melepaskan tangan Sindi yang bergelayut di lengannya dan kemudian ia genggam

"Kenapa?  apa ada masalah? " tanya Sindi yang heran karena Alex yang mulai serius

"Sebenarnya aku akan menikah dengan wanita pilihan mamah" ucap Alex lirih sambil menundukan kepalanya tak kuat memandang Sindi karena rasa bersalahnya

"Apa?  menikah?  maksud kamu apa sayang?  kamu bercanda kan?" ucap Sindi yang terkejut dan tidak percaya dengan pernyataan Alex

Alex hanya diam menunduk tak menjawab pertanyaan Sindi

"Sayang jawab!  apa kau benar akan menikah? lalu bagaimana dengan hubungan kita?  bagaimana denganku?  aku ingin selalu bersamamu" imbuh Sindi lagi

"Maafkan aku. Aku juga ingin selalu bersamamu, tapi aku tidak bisa menolak pernikahan ini.  Karena ini adalah permintaan mamah.  Saat ini aku harus menuruti apa kata mamah karena aku tidak ingin melukainya lagi" ucap Alex sambil melihat Sindi

"Sialan,  belum juga tujuanku tercapai sudah di gagalkan saja oleh wanita itu.  ini tidak boleh terjadi.  apapun yang terjadi,  tujuanku harus tercapai"  batin Sindi

"Lalu bagaimana denganku?  kau tega melukaiku?" ucap Sindi dengan meneteskan air matanya

"aku benar-benar minta maaf.  Aku tidak bermaksud seperti itu.  Tapi aku juga tidak tau harus bagaimana saat ini" ucap Alex dengan nada bersalahnya

"Apakah kau masih mencintaiku?" ucap Sindi

Alex mengangguk

"Tak bisakah kau untuk tetap bersamaku?" ucap Sindi menatap Alex

"Maafkan aku,  tapi aku harus menikah dengan wanita lain" jawab Alex yang juga menatap balik Sindi

"Tidak masalah jika kau menikah dengan wanita lain.  Tapi ku mohon jangan tinggalkan aku Alex,  aku tak bisa hidup tanpamu" ucap Sindi

Alex terdiam mendengar ucapan Sindi.  mereka saling tatap dan tiba-tiba "cup", Sindu mencium  bibir Alex lalu melumatnya

Alex yang terkejut dengan serangan mendadak dari Sindi pun segera membalas ciuman Sindi lebih dalam.

Sejenak mereka berciuman panas diruangan itu,  sampai Sindi menuntut lebih.  Karna ia pikir ini adalah cara terbaiknya untuk menaklukan Evan kembali.


Jangan lupa dukung author dengan cara  komen and vote ya.
Terimakasih untuk yang telah memberikan dukungan kepada author😘

Ini adalah karya pertama author, jadi mohon maaf jika masih belum sempurna

Terimakasih

Perselingkuhan Di Dalam PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang