1.Ring Finger

28 4 0
                                    

Sejujurnya aku gak bisa buat prolog😅

So...silahkan langsung baca aja.

Happy Reading|💜


          Sudah kesekian kalinya suara dering mengisi kekosongan apartemen yg remang karna gorden belum terbuka, sedangkan sinar ibu bumi telah berusaha menerobos masuk sejak dua jam yg lalu. Memaksa sepasang kelopak terbuka karna dering pengingat waktu kian nyaring.

"Jung bangunlah." suara lembut bercampur serak itu mengudara. Tangannya beralih pada nakas di samping tempat tidurnya dan mematikan dering yg berasal dari ponselnya.

Awalnya tak ada tanda-tanda dari manusia yg tengah bergelung di balik selimut abu-abu itu, hingga satu pelukan mendarat di perut polos wanita dengan surai legam yg tergerai berantakan.

"Aku tidak ke kantor sayang." dia menelusupkan kepalanya di antara perpotongan leher wanitanya. Sedikit membubuhkan kecupan.

Hyera memiringkan badannya, menopang kepalanya dengan satu tangan, lalu sebelahnya lagi mengusap sayang rambut hitam yg tidak terlalu jelas karna minimnya pencahayaan.

"Kau bilang kita akan bertemu dengan para hyung mu." lalu mendaratkan satu kecupan hangat di pelipis sang pemuja.

"Kan janjinya jam sepuluh." suaranya agak teredam karna dia yg masih enggan keluar dari ceruk leher kekasihnya.

"Yasudah aku akan mandi duluan."

Namun yg terjadi Jungkook malah semakin mengeratkan pelukannya. Sebelah kakinya mengunci pinggang Hyera dari dalam selimut yg mereka gunakan.

"Jung...jangan mulai lagi."

"Aku hanya memelukmu." kepalanya menyembul keluar, menampakkan wajah inosen bercampur kantuk yg membuatnya semakin gemas. Matanya setengah terbuka dengan bibir mengerucut lucu.

"Tapi adikmu bersiap membobol milikku, lagi"

"Bukan salahku, ini terjadi secara alamiah." dia malah mengecup singkat bibir Hyera yg sedikit membengkak. Lalu beralih pada buntalan kenyal dibalik selimut, hingga Hyera memekik.

"Kya!! Jangan digigit!!." Hyera menampar bahu Jungkook teramat kuat. Dia kaget bukan main.

"Salahnya menantang ku." ucap Jungkook tanpa rasa bersalah. Padahal Hyera sudah merasakan denyut dan panas di sekitarnya.

"Bukan salahnya, ini terjadi secara alamiah." dan Hyera membalas sambil mencebikkan bibirnya.

Mana perduli si bayi besar dibalik selimut tebal itu, dia semakin memeluk erat sambil terus menghisap hingga rasanya Hyera akan kehilangan satu aset kebanggannya karna mulut kurang ajar Jungkook.

Berakhirlah dengan Hyera yg menepuk-nepuk pelan punggung Jungkook, sesekali mengusap kepalanya dan memberi kecupan hangat di keningnya. Huh, harusnya kan Hyera yg mendapat perlakuan manis seperti itu di pagi hari.

Hyera melihat jam dinding didepannya dan kembali menatap pada bayi besar di sampingnya. "Baiklah sudah cukup, kita harus bersiap." Hyera menepuk pelan pipi Jungkook.

Jungkook dengan berat hati melepaskan aset Hyera dan mengecup singkat tulang selangkanya. Tapi tangannya tetap enggan berpindah dari punggung polosnya. Malah sekarang berganti dengan usapan. Mata bulatnya menatap penuh arti, dengan bibir kecil yg tersungging tipis, lantas bekata....

"Ingin mandi bersama."

🌻🌻🌻

         Jungkook mengehentikan laju kendaraannya tepat di sebuah kafe berdinding kaca didepannya. Tak terlalu besar, tapi memang menjadi tempat favorit mereka biasa berkumpul, penuh kenangan katanya. Lantas mereka turun dari mobil dan segera menuju ke dalam. Cuaca sedikit murung hari ini, padahal pagi tadi sinar ibu bumi masih menyilaukan. Itulah alam, tak pernah bisa ditebak. Seperti wanita.

Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang