A. PENGERTIAN SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
Sejarah (history) menurut Louis Gottschalk berasal dari kata benda Yunani istoria, yang berarti ilmu. Istoria menurut Aristoteles diartikan sebagai suatu pertelaan sistematika mengenai seperangkat gejala alam. Menurut definisi yang paling umum, kata history berarti masa lampau umat manusia. (Gottchalk, 1975: 27). Ibnu Khaldun berpendapat bahwa sejarah adalah catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban manusia tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu, seperti: keliaran, keramahtamahan dan solidaritas golongan, tentang revolusi-revolusi dan pemberontakan- pemberontakan oleh segolongan rakyat melawan golongan yang lain yang berakibat timbulnya kerajaan-kerajaan dan negara-negara dengan tingkat yang bermacam-macam tentang macam-macam kegiatan dan kedudukan orang, baik untuk mencapai kehidupan maupun dalam bermacam-macam cabang ilmu pengetahuan yang terjadi dalam masyarakat karena watak masyarakat itu sendiri (Soekarno, 1985: 4).
Adapun dalam bahasa Arab, "sejarah" disebut tarikh yang berarti "ketentuan masa". Menurut istilah keterangan yang menerangkan tentang hal ihwal umat dan segala sesuatu yang telah terjadi di kalangannya pada masa yang telah lampau atau pada masa yang masih ada (Dirjen Bimas Islam, 1985: 1).
Menurut Kartono Kartodirdjo, sejarah dalam arti subjektif adalah suatu konstruk, ialah bangunan yang disusun penulis sebagai suatu uraian atau cerita. Uraian atau cerita ini merupakan suatu kesatuan atau unit yang mencakup fakta- fakta yang terangkumkan untuk menggambarkan suatu arah, baik proses maupun struktur. Sejarah dalam arti objektif menunjukkan kepada kejadian atau peristiwa itu sendiri. Proses sejarah dalam aktualitasnya objektif dalam arti tidak memuat unsur-unsur subjektif (pengamat atau pencerita) (Kartodirdio, 1993: 14-15).
Berdasarkan ungkapan-ungkapan di atas dapat dipahami bahwa hakikat dari sejarah itu adalah pengalaman masa lampau dari umat manusia, the past experience of mankind. Masa lampau umat manusia yang bagaimana disebut sejarah.Adapun pengertian pendidikan Islam, bisa ditinjau dari sempit dan luas. Pengertian sempit adalah usaha yang dilakukan untuk pentransferan ilmu (knowledge), nilai (value) dan keterampilan (skill) berdasarkan ajaran Islam dari si pendidik kepada si terdidik guna terbentuk pribadi Muslim seutuhnya. Hal ini lebih bersifat proses pembelajaran, di mana ada pendidik, ada peserta didik, dan ada bahan (materi) yang disampaikan ditunjang dengan alat-alat yang digunakan. Adapun pendidikan Islam dalam arti luas, tidak hanya terbatas kepada proses pentransferan tiga ranah di atas, akan tetapi mencakup berbagai hal yang berkenaan dengan pendidikan Islam secara luas yang mencakup: sejarah, pemikiran, dan lembaga.
Dengan demikian, ada kajian tentang sejarah pendidikan Islam, pemikiran pendidikan Islam, lembaga- lembaga pendidikan Islam, dan lain-lain. Bila dirangkaikan kata sejarah dengan kata pendidikan Islam, Dirjen Bimbaga Islam merumuskan sebagai berikut:
A. Keterangan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam dari waktu ke waktu, mulai sejak zaman lahirnya Islam hingga masa sekarang.
B. Cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan pendidikan Islam, baik dari segi ide dan konsepsi maupun segi institusi dan operasionalisasi sejak zaman Nabi Muhammad SAW sampai sekarang (Dirjen Bimbaga Islam, 1985: 2), Akan tetapi, kalau dilihat dari esensi sejarah, bahwa sejarah pendidikan Islam itu tidak hanya untuk menguraikan secara deskriptif apa yang terjadi pada masa lampau, akan tetapi mencakup juga tentang analisis dari waktu ke waktu, dan juga bisa mengaitkan antara tiga dimensi waktu tanpa terpisah, yaitu: masa lampau, sekarang, dan akan datang. Apa keterkaitan masa lampau dengan masa sekarang, dan apa hubungan masa sekarang dengan masa yang akan datang? Karena pemahaman masa lampau, harus didudukkan sehingga dipahami bahwa apa yang terjadi sekarang adalah sebagai akibat dari masa lampau. Begitu juga apa yang terjadi masa sekarang akan berdampak ke masa yang akan datang, artinya masa yang akan datang itu ditentukan oleh masa sekarang. Falsafah tiga dimensi waktu inilah yang perlu diuraikan dan dianalisis dalam mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam. Selain itu, perlu juga untuk mengetengahkan 'ibrah atau i'tibar apa yang diperoleh dari ungkapan diskripsi sejarah pendidikan Islam tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
WORKHOME
SpiritualIni tugas kuliah yang bertujuan biar nggak ilang-ilangan ide-idenya wkwkwk