CHBM ( PART 1 )

45 0 0
                                    

Kadang penasaran bikin perlahan hati ini mati. Suka sana sini tapi gabisa miliki. Berharap dapat yang lebih padahal Cuma gengsi. Berulah untuk di lihat malah bikin sial sendiri.

Padahal kita tau bahwa air mata tidak akan turun ke atas, bahwa sinar tidak membutakan mata tapi membutakan hati. Bahwa kamu adalah mata air, sumber hidup yang harus kutemui, kalau tidak aku mati.

Aku sadar bahwa mengingini kamu adalah "dosa", tidak tau kapan ini harus disudahi. Kapan kamu mau melihat si lemah ini, tidak mau mendekat tapi hati suka pekat.

Renggang jari itu ingin aku isi. Agar kalau mau menyebrang nanti aku yang temanni. Walau sering keluar keringat tapi rasanya dekapan tangan itu rasanya sangat erat.

Mata itu aku ingin lihat setiap hari. Agar aku bisa mengucap setiap pagi ,"Tuhan terimakasih Engkau telah menciptakan wanita seperti ini". Bahwa pelukannya adalah hal yang membuat tenang, membuat semuanya seakan diam, melihat kita berdua bermesraan.

Jangan harap perasaan ini cepat berlalu bahwa kenyataan nya masih berada disini, hinggap seperti tidsk ingin pergi, berharap setengah cintanya dulu kembali, memberi harapan tapi kali ini tidak untuk dikhianati.

Tatap itu membuat aku kedalam sebuah labirin yang tidak ada jalan keluarnya, terperangkap didalam matamu itu sungguh indah, bahkan aku tidak berusaha mencari jalan keluar, aku ingin disana, diam saja.

genggaman tangan itu seperti magnet yang tidak bisa dilepas, seperti tali yang mengikat. Tapi, dilain sisi jarum tajam yang menusuk kedalam rusuk, membuat darah berjatuhan tanpa henti. Memberi tanda bahwa aku harus pergi atau tetap disitu lalu mati. 

Cinta Hati Biar Mati.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang