Bab 11 : " SEE SNOWS IN WINTER "

2 1 0
                                    


" I don't like winter.i don't like see the snow.. " begitu Jess sering mengatakannya kepadaku tatkala musim Winter akan datang, dan atau sudah datang.

Malam ini udara di Carrollton sangat dingin. Tetesan butiran es turun satu satu seperti kapas putih yang melayang-layang di udara, mengenai atap rumahnya Jess, pekarangan, kebun Appels dan strawberynya yang mulai membusuk. Pepohonan tampak pucat pasi kedinginan.

Tampak hamparan luas di sana warna putih-putih seperti kapas berair dan lembut. Ahay....aku sebenarnya sangat suka sekali melihat Snows di musim Winter ini. Senang sekali bisa melihat dari kejauhan butiran snow kecil kecil yang tampak indah di depan mata seperti hamparan permadani putih yang luas. Apalagi jika bisa berfoto di luar rumah dengan background banyak snows atau bermain lempar-lemparan snow di Carrollton sana. Aku sangat menyukainya !

Tapi tidak dengan Jess yang sudah puluhan tahun tinggal di Carrollton. Baginya adanya Snow membuat aktifitas lesu dan mati tidak bergerak.

Pada bulan September sampai Nopember pada bulan ini adalah musim gugur salju, biasanya salju belum terjadi di bulan-bulan ini. Meskipun agak dingin, antara bulan September dan Nopember itu Jess sangat menyukainya, karena meskipun agak dingin, pohon-pohon mulai berubah warna daunnya, cantik sekali. Namun saat dingin mulai menyerang, daun-daun akan mulai berjatuhan, gugur layu dan membusuk di tanah jika tidak segera dibersihkan. Dan untuk moment seperti ini ,Jess hanya bisa berharap sampai jumpa untuk tahun depan berikutnya.

Untuk bulan Desember sampai dengan Pebruari adalah puncak-puncaknya dingin dan salju dan ini membuat Jess very hate. Ingin sekali dia segera pindah ke Indonesia .Mengemasi semua barang-barangnya termasuk baju-baju tebalnya, sepatu boatnya, mantel bulunya, semuanya ingin ia pindahkan ke Indonesia. Jess sangat benci dengan musim dingin dan benci juga melihat salju yang sering menusuk kulit sampai tulangnya. Ayolah....segeralah kamu pindah ke Indonesia Jess. Di Indonesia enak loh, tak ada musim salju !

" Iam just wake up here. " Jess memulai obrolan paginya setelah bangun tidur, baru saja.

" Still handsome although just wake up." Balasku dengan cepat,

" What u eat breakfast ? " tanyaku ingin tahu hari ini kekasihku di Carrollton akan sarapan makanan apa ala Amerika ?

" Iam eating potatoes for breakfast. " jawab Jess kalem. Rupanya dia sarapan kentang rebus yang dicampur serpihan kacang dan sauce untuk sarapan paginya. Yah...Jess tinggal di desa jadi makananya kebanyakan berasal dari ladangnya sendiri.

" In December, I need see the snows Jess. I never see snow ! " ujarku tiba-tiba kegirangan ketika bulan Desember sudah mulai diujung bulan, itu berarti di Carrollton sudah banyak salju yang bertebaran di padang rumput. Membayangkan main-main es di musim winter, rasanya bagi orang seperti aku yang tinggal di Indonesia dan tidak pernah melihat sepotong saljupun, rasanya sexy banget.

" Heeee..... I don't want to see snow...heeee. " Jess membalas pesanku hanya dengan tertawa. Mungkin pikir Jess " Kamu belum tahu bagaimana rasanya hidup dikelilingi salju, Brrrrr...dingin banget tau, sampai tulang-tulang seperti tidak bisa bergerak karena kedinginan. " Aku mengacuhkan balasan Jess yang tidak menyukai salju. Biarin, tapi aku sangat menyukainya. Melihat saljupun rasanya pikiranku sudah adem.

" Get Photos for me yes. " pintaku pada Jess.

" Yes. " jawabnya lalu Jess bergegas menuju ke jendela, membuka tirai windownya lalu terlihatlah di luar sana hamparan salju yang hampir menumpuk di rerumputan. Danau yang ada di samping rumah Jess juga tidak tampak airnya, yang tampak adalah butiran salju yang menutupi seluruh danau.

" Cekrek... " Jess mengklik tombol kamera beberapa kali, ke halaman dekat danau yang dulu di situ ada kandang ayam miliknya Jess dan dari sanalah telur-telur berprotein tinggi berasal, sekarang tampak tidak ada aktifitas. Entah dikemanain induk ayam dan anak-anaknya itu oleh Jess. Mungkin disembelih dijadikan ayam goreng atau opor ayam sebelum musim winter datang, atau Jess dan Dadnynya menjualnya ke pasar di kota, entahlah.

" How cold if snow ? " tanyaku bertanya dengan antusias sekali karena aku benar-benar suka dengan salju.

" It gets very cold here. " jawab Jess

" We can sleeping under the " Kasur " yes. Remmember Kasur Jess ? " aku ngajakin bercanda kekasihku, daripada kedinginan di Carrollton sana.

" Yes. "

" Bantal, matahari and monyet. Heeee.... " balasku lagi becandain Jess di sini.

" Heee.... " Jess membalasnya dengan tertawa sambil membayangkan pelajaran-pelajaran bahasa Indonesia yang aku ajarkan kepada Jess.

" Kasur the place for making children... " ujarku lagi sambil becandain Jess lagi

" Yes my love, sleepying warm together. "

Lalu Jess mengirimkan photos beberapa yang baru saja diambil dari kamera handhponenya kepadaku. Ada banyak salju di poto itu. Ada seperti peralatan dari besi seperti untuk berseluncur ketika ada musim salju, amboy...aku suka sekali,Lalu aku gantian mengirimkan photo Jess ketika ia baru lulus SMA. Wajahnya masih culun, tidak ada jenggot dan rambut gondrong, rambutnya dicukur cepak seperti seorang Army.

" Aweeeeeee ...yes my love. " balas Jess ketika menerima kiriman dariku foto wajahnya yang masih culun itu.

" Your noise and your lips , making horny. Heee..... " balasku lagi.

" Making you horny ? " Tanya Jess lagi padaku.

" Yes. " jawabku.

" My lips are urs, I want to kiss ur lips, hold in my arms. " lanjut Jess lagi.

" May I see your face, if not disturb you. I need see your jenggot. " jawabku sambil ngakak di sini. Aku mulai horny melihat wajah Jess.

" Yes u may see my face. " tentu saja Jess akan suka sekali jika aku dan Jess saling ngobrol di video call dan bertatap muka sambil senyum-senyum dan tertawa-tawa.

" Ready...one...two...klik. " lalu aku menelpon Jess.

" Yes, I want. I will waiting you become future your wife. " " balasku lagi.

" You are my everything my light, my wife, my future, I become ur future husband. " jawab Jess tegas lagi. Aweee.... Senang sekali rasanya mendengarnya. Ini akan aku catat dalam sejarah hidupku.

Dan keinginan untuk melihat snow di musim winter semakin menggelora di hatiku, meskipun Jess tidak menyukainya, bahkan membencinya.

*********

Bersambung...

Jangan lupa comment dan vote yah..

Masih banyak chatingan yang belum aku bongkar. Sabar yah...

Salam Cintaaah dari sayahhh..

Medio, 8 Juli 2020

CARROLLTON I'M COMMINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang