Number 1

59 6 5
                                    

       Ini adalah kisahku saat 79 tahun yang lalu. Disaat pertama kalinya aku bertemu dengan seorang pria tampan.

      Kisahku berbeda dengan kisah remaja lainnya yang pada saat itu sangat jarang sekali orang yang seperti diriku.

      Aku pria lajang sampai saat ini, bahkan saat aku sudah menuapun hatiku tetap pada dirinya. Tidak berpaling dan tidak ingin berpaling pada siapapun. 

     Aku seorang pria gay yang sudah sangat tua. Bukan seorang TOP melainkan BOT. Hidupku berawal dari keluargaku yang memutuskan untuk menetap di inggris. 

     Hari itu adalah hari ulangtahunku yang ke 20 tahun. Yah kisahku di mulai dari sana. 

~~~

     "Xiaozhan happy birthday honey" ucapan selamat dari seorang wanita yang sudah menginjak umur 45 sambil merengkuh badan anaknya.

     "Thank's mama." balas Xiaozhan sang anak tunggal dari pasangan suami istri di depannya ini.  Sambil membalas peluka sang mama.

     "Selamat ulang tahun sayang semoga dewa terus melindungi dirimu." ucapan selamat dari ayahnya tak lupa juga memeluk sang putra sambil mencium puncak kepalanya. 

     "Terimakasih ayah."lalu memeluk ayahnya sebentar dan melepasnya kembali. 

     "Sayang maaf yah mama juga ayah harus segera pergi bekerja. Kita rayakan ulang tahun mu di lain waktu." ucap sang ayah yang di balas dengan anggukan kepala Xiaozhan.

     "Ahk iya mama punya tiket liburan di kapal layar selama seminggu kamu gunakan aja itu. Lagipula kuliahmu masih libur beberapa pekan kedepan kan?" ucap mama nya sambil menyodorkan 2 tiket kapal layar yang mewah.

     "Mama dapet ini darimana?"tanya Xiaozhan sambil memakan sarapannya dan mengambil 3 tiket yang disodorkan ibunya. 

     "Dari teman mama katanya buat mama sama ayah bulan madu." jawab mamanya sambil cekikikan. Sedangkan si ayah hanya tersenyum dan tetap santai memakan sarapannya. 

    "Hemeeeeeh.. Udah pada tua juga kok masih main bulan madu. Gak mau ya aku punya ade." Xiaozhan sedikit cemberut.

     "Gak mau ya kamu kebagi kasih sayangnya. Dasar..  yaudah mama sama ayah berangkat dulu." pamit ibunya sambil menyium pipi Xiaozhan yang tidak bergeming.

     "Hati hati di rumah. Ajak aja temen kamu satu kalo mau pergi. Sayang loh itu kalo gak di pake." ucap ayahnya yang berdiri dan meniru istrinya mencium pipi Xiaozhan. Lalu menepuk pelan pundak anaknya dan pergi. 

    Xiaozhan yang baru selesai menghabiskan sarapannya lalu mencuci piring piring dan gelas gelas yang kotor.

     Setelah selesai mencuci peralatan makan. Xiaozhan berjalan untuk ke kamarnya saat baru sampai ujung tangga dirinya lupa sesuatu. Lalu dirinya kembali lagi untuk mengambil barang yang tertinggal.

      "Untung saja aku ingat. Coba kalo enggak bisa hangus nih kamu ya." ucap Xiaozhan pada tiket yang baru ia ambil setelahnya dia kembali kekamarnya.

    Saat di kamar, Xiaozhan duduk di kursi meja belajarnya dan mengamati 2 tiket di tangannya. Lalu matanya tidak sengaja melihat tanggal yang tertera di sana.

05 oktober 1941

     "Oh shit hari ini!" umpat Xiaozhan sambil bergegas teruburu buru keluar dari kamarnya lalu berlari menuruni anak tangga rumah nya dan keluar dari rumahnya.

    Sampai di pagar putih di depan rumahnya, mata Xiaozhan melihat teman senegaranya yang sama sama menetap di inggris. Bibir tipis nya tersenyum kala melihatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

This old story is mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang