~Barcelona~
"Pokonya Ayyara gak mau Mom" wanita itu tidak habis pikir dengan pikiran perempuan paruh baya dihadapannya saat ini. Bayangkan saja, tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba dia akan menjodohkan Ayyara dengan laki-laki yang sama sekali tidak Ayyara kenal.
"Kamu gak mau karena kamu belum bertemu dengannya, percaya sama Momy, kalau kamu sudah bertemu dengannya, Momy yakin kamu pasti suka. Dia itu ganteng sayang, mapan, perusahaannya ada dimana-mana, banyak wanita yang ngantri ingin jadi pacarnya, kalau Momy masih muda, Momy juga mau sama dia"
"Miranda" suara berat dan tatapan tajam dari lelaki yang baru saja turun dari tangga membuat Miranda tersenyum geli dan berjalan menghampiri Wisnu sang suami. Ia pun mengalungkan tangannya dileher laki-laki yang selama 26 tahun ini menjabat sebagai suaminya lalu mengecup bibirnya singkat.
"Aku bercanda sayang" ucap Miranda.
Wisnu merangkul pinggang Miranda kemudian berjalan menghampiri Ayyara.
"Yang dikatakan Momy kamu itu benar Ay, Rafael Orlando itu pemilik perusahaan terbesar di New York, bahkan cabangnya juga ada dibeberapa negara"Ayyara memutar kedua bola matanya kesal.
"Dad, aku gak mau, pokonya kalau kalian ngebahas ini lagi, lebih baik Ay pergi dari rumah" ucap Ayyara kemudian berlalu pergi keluar rumah."Ay, AYYARA" Miranda hendak mengejar Ayyara sebelum sebuah tangan menahannya.
"Dia persis seperti kamu, keras kepala" ucap Wisnu sembari melingkarkan kedua tangannya di pinggang Miranda.
"Dan aku harap dia dapat menemukan orang yang bisa melunakan keras kepalanya itu, seperti aku" ucap Miranda dengan senyuman manisnya.
Bibir Wisnu ikut tertarik melihat lengkungan dibibir wanita yang dicintainya. Matanya pun terus menatap bibir tipis beroleskan lipstik merah yang begitu menggoda itu. Hingga akhirnya, dalam hitungan detik bibir itu sudah habis dilumat olehnya dengan liar dan penuh tuntutan.
Ayyara menghentakan kedua kakinya kesal.
"Apa-apaan sih, mereka pikir aku gak laku apa pake dijodoh-jodohan segala" ucap Ayyara sambil membuka pintu mobil kemudian masuk kedalam mobil. Hari ini rasanya benar-benar sial, entah mimpi apa ia semalam sampai-sampai mengalami dua kesialan secara berturut-turut seperti ini.Pertama, ia dipecat dari pekerjaannya sebagai model, karena ulah Candice. Ia yakin, perempuan itu pasti melakukan hal curang untuk merebut posisinya sebaai model utama. Bagaimana tidak? kemarin dirinya masih dipuji habis-habisan karena hasil pemotretannya yang begitu memuaskan. Tapi tadi pagi, tiba-tiba managernya memberitahu bahwa dirinya dipecat sebagai model merk ternama itu dengan alasan tidak profesional dalam bekerja.
Kedua, Momynya ingin menjodohkan Ayyara dengan laki-laki yang namanya saja baru ia dengar dari Dadynya tadi. Rafael Orlando, laki-laki yang sama sekali tidak ia tahu bagaimana wajah tampannya sampai-sampai Momynya saja tergila-gila. Ia yakin wajahnya tidak lebih seperti Dady, karena seperti itulah tipe momynya, perut agak buncit, kepala botak, dan pastinya tajir melintir. Ayyara sampai bergidik ngeri membayangkan bagaimana rupa laki-laki itu.
Dan sekarang, tujuannya adalah menemui sang lelaki pujaan hati. Ya, tentu saja Ayyara sudah memiliki pacar, dan itu alasan utama kenapa ia menolak perjodohan yang diinginkan momynya itu.
Ayyara memasang earphone dikedua telinganya sebelum ia mendial nomor seseorang. Ia pun mulai mengendarai mobilnya membelah jalanan kota Barcelona yang begitu ramai pada siang hari.
"Hallo"
Suara laki-laki diseberang sana membuat sebuah senyuman terbit dari bibir Ayyara.
"Hallo babby, kamu ada dimana?""Aku sedang ada dikantor sayang, kenapa?"
"Bisa kita ketemu? aku ingin membicarakan masalah penting tentang hubungan kita" ucap Ayyara dengan bibir maju beberapa senti.
Kalau boleh jujur, ia benar-benar butuh seseorang untuk melupakan semua kesialannya hari ini. Tapi sepertinya laki-laki diseberang telpon tidak bisa ia andalkan. Buktinya, setelah satu menit lebih dia belum mendengar jawaban dari laki-laki itu. apa sesulit itu menjawab pertanyaannya?
"Babby" panggil Ayyara kemudian
"I.iya sayang, maaf banget kayanya untuk sekarang aku gak bisa, sebentar lagi akan ada meeting"
Ayyara menghela nafas. Ia merasa akhir- akhir ini Xander sangat sulit diajak bertemu. Entah itu cuma perasaannya saja atau mungkin laki-laki itu memang sedang menghindarinya.
"it's ok babby, no problem""Maaf ya sayang, aku janji, nanti setelah selesai meeting kita ketemu, bye sayang, i love you"
"love you to"
Ayyara menghembuskan nafasnya setelah mendengar nada panggilan berakhir. Ia pun memutuskan untuk pergi ke lestoran Jessy, karena kebetulan lestoran itu satu arah dengan kantornya Xander. Jadi, jika nanti laki-laki itu telah selesai dengan meetingnya, ia bisa menemui laki-laki itu dengan cepat, tanpa memakan waktu lama.
Tapi, matanya seperti menangkap sosok laki-laki yang selama 3tahun ini berstatus sebagai pacarnya itu diparkiran minimarket. Dengan penuh penasaran, Ayyara menghentikan mobilnya dan turun hendak menghampiri Xander, sebelum akhirnya langkahnya itu terhenti karena seorang perempuan yang juga keluar dari mobil laki-laki itu. Perempuan itu tersenyum menghampiri Xander yang juga tengah tersenyum. Tak lupa, tangan perempuan itu melingkari pinggang Xander, begitupun sebaliknya.
Dapat Ayyara lihat tidak ada rasa canggung yang tercipta diantara mereka. Mereka bahkan seperti pasangan yang begitu bahagia, terlihat dari senyuman yang terpancar dari bibir keduanya.
Ayyara memukul-mukul dadanya yang terasa sesak dan nyeri bersamaan.
"BRENGSEK"Ayyara berjalan kembali menuju mobilnya kemudian mengambil lipstik yang ada ditasnya. Setelah mendapatkannya, ia pun berjalan menuju mobil Xander kemudian mulai mencoret-coret kaca depan mobil laki-laki itu dengan lipstik yang ia bawa. Ia bahkan tidak memperdulikan tatapan orang-orang yang melihatnya aneh. Bahkan ada beberapa orang yang memotretnya secara terang-terangan.
Siapa yang tidak mengenal Ayyara Nisaka Boselli, model ternama sekaligus putri satu-satunya keluarga Boselli. Wajahnya pun hampir terlihat setiap hari di layar kaca karena prestasi dan kecantikannya yang membuat semua laki-laki tergila-gila.
Ayyara tersenyum saat melihat hasil karyanya begitu cantik dan memuaskan.
GIMANA? APA KAMU SUDAH MENEMUKAN ORANG YANG DAPAT DIAJAK MENDESAH BARENG? SEPERTI APA RASA LUBANGNYA? APAKAH NIKMAT? TAPI AKU RASA LUBANGNYA SUDAH KENDOR HAHA UPS, APA TEBAKANKU BENAR? OH IYA CANDICE, SELAMAT YA, KALIAN MEMANG SERASI. KARENA, BARANG BEKAS MEMANG COCOKNYA SAMA BARANG BEKAS.
Sekarang, kesialannya bertambah satu. Ditipu oleh lelaki yang selama 3 tahun menjadi pacarnya.
●●●
Ini masih prolog ya, tokoh utama laki-lakinya belum keluar.
So, minta dukunganya gaes, ini cerita romance pertamaku.
semoga suka;)Jangan lupa Vomentnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Two Heirs
Romance18+ ●●● "Tinggalin dia Zac!" Ayyara menatap Zac dengan pandangan terluka. tangannya terangkat untuk mengelus rahang laki-laki dihadapannya. "Aku bisa berikan segalanya untuk kamu, bahkan aku juga bisa menjadi dia jika itu yang kamu mau. Aku mohon Za...