~New York~
"Kakak dimana?" tanya Ayyara kepada laki-laki diseberang telpon.
"Aku sedang menuju pintu keluar" tambahnya."Honney, i'm so sorry kakak gak bisa jemput kamu sekarang" ucap Justine Alexander Boselli dengan nada penuh penyesalan.
"What the ..." Ayyara tidak menyelesaikan ucapannya. Ia menghela nafasnya sebelum kembali berbicara dengan orang yang ada diseberang telpon.
"Jangan hubungi aku lagi" Ayyara hendak mengakhiri panggilan sebelum sebuah suara menahannya."Tunggu Honney, kamu jangan marah dulu. Kakak emang gak bisa jemput kamu, tapi kakak udah nyuruh temen kakak buat gantiin kakak"
Ayyara mengernyitkan keningnya.
"Friend? yang benar saja kak, bahkan Ay gak tahu bagaimana wajah teman kakak itu""Honney, kamu sejak kapan jadi bodoh begini? kamu tinggal cari orang yang membawa papan nama bertuliskan nama kamu, gampang kan?"
Ayyara merutuki kebodohannya, yang tidak mengingat itu sama sekali. Kenapa ia tidak kepikiran sampai kesana? ahh ini semua ulah xander. Laki-laki itu selalu memenuhi pikirannya. Ayyara mengedarkan pandangannya mencari papan nama yang bertuliskan namanya. Hingga, sebuah tulisan yang begitu konyol berhasil menarik perhatiannya.
MY WIFE AYYARA:*
Apa-apaan itu?
Pandangan Ayyara naik menatap lelaki yang tengah membawa papan nama bertuliskan namanya itu. Seolah tahu bahwa dirinya sang pemilik nama itu, Lelaki itu tersenyum kearahnya sembari melambai-lambaikan tangannya.
DAMN, kenapa dia sangat tampan? Kecamata hitam yang menutupi kedua matanya, dengan baju kaos hitam yang ditutupi oleh jaket kulit semakin membuat Ayyara penasaran dengan otot-otot yang berada dibalik kain itu.
"Honney, sudah menemukannya?"
Ayyara tersadar dari lamunannya. Dengan segera, ia mematikan panggilan itu tanpa niat untuk menjawab pertanyaan yang diberikan Justine terlebih dahulu.
Ok, calm down Ayyara, jangan sampai kamu ketahuan mengaguminya secara diam-diam
Dengan langkah anggunnya, Ayyara berjalan menghampiri lelaki itu. Dadanya berpacu semakin cepat, tatkala ia melihat perut lelaki itu yang seperti menonjolkan otot-otot keras dibalik kain yang menutupinya.
Sepertinya ini bukan sixpack, tapi eightpack.
Dengan susah payah Ayyara menelan ludahnya membayangkan dirinya masuk kedalam dekapan lelaki dihadapannya itu.
"Zaccheroni Orlando" ucap lelaki itu mengulurkan tangannya berniat memperkenalkan diri. Suara berat nan sexy yang dimiliki lelaki itu sempat membuat Ayyara mematung seketika, sebelum ia kembali kepada ekspresi sebelumnya. Wajah datar, tanpa menunjukan ketertarikan sama sekali.
Tapi tunggu, apa katanya tadi? Orlando? nama itu seperti tidak asing ditelinganya. Ayyara mencoba mengingat-ngingat siapa pemilik nama itu dan dimana ia pernah mendengarnya. Nihil, ia sama sekali tidak mengingat nama itu.
"Ayyara Nisaka Boselli" ucap Ayyara pada akhirnya sambil menerima uluran tangan Zac. Dapat ia lihat, tangan kecilnya seakan lenyap digenggam oleh tangan besar milik Zac.
Ohh ini terasa nyaman
"Senang bisa bertemu denganmu my preety girl" ucap Zac dengan seringaian dibibirnya.
●●●
"Hallo Justine"
"Sudah menemukan adikku?" tanya Justine to the point.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Two Heirs
Romance18+ ●●● "Tinggalin dia Zac!" Ayyara menatap Zac dengan pandangan terluka. tangannya terangkat untuk mengelus rahang laki-laki dihadapannya. "Aku bisa berikan segalanya untuk kamu, bahkan aku juga bisa menjadi dia jika itu yang kamu mau. Aku mohon Za...