Mas, Kamu Terlalu Mulus...
Begitu ramai dan sibuk, para tamu berdatangan dan para waitress sibuk menyajikan hidangan. Acara walimatul Arsy di gelas sangat mewah di villa keluarga Ibrahim. Pengusaha sukses teh yang paling enak sedunia.
Ini pernikahan putrinya, Farah Ibrahim. Dengan seorang dokter muda nan tampan pilihan pak Ibrahim sendiri. Dia bernama Saifullah Al Jamil. Anak dari sahabat nya dari jaman orok sampai sekarang. Tapi......."Ini pernikahan lesbi ya... kok pengantin prianya jauh lebih cantik dari yang perempuannya?"
"Sssstttt..kecilkan suaramu, jangan keras-keras" bisik yang lain.
"Iya bener, itu laki kenapa cantiknya kebangetan dengan wajah oval dan lihat bibir pinknya yang mungil, uuuh apa gak kebalik tu gendernya?"
"Lihat, putrinya pak Ibrahim yang tomboi nya minta ampun. Walau dia itu berjilbab tapi...masih aja kayak laki-laki. Pekerjaannya aja di bangunan".
"Ish, kau ini. Dia itu seorang arsitek bukan kuli bangunan."
"Tapikan sama saja kerjaannya di bangunan ngurus ini itu"Nah itu bisik-bisik para undangan yang melihat mempelainya yang duduk di pelaminan. Si sumber gosip cuek aja siapa lagi kalau bukan si Farah, tapi yang wajahnya merah merona karena malu mendengar gosib itu ya si mempelai prianya si Saif. Ih kok gemes ya..liat cowok kok blushing begitu...pengen nyubit jadinya..Farah lebih asyik memperhatikan suaminya yang malu-malu kucing mendengar bisikan para tamu undangan. Suami baru nya ini memang kulitnya yang putih mulus dari pantat bayi. Jadi pengen ngelus-ngelus terus.
,,🌟🌟🌟🌟
Di kamar pengantin dua insan saling berhadap-hadapan, yang satu super pemalu di tatap lawan jenisnya dan yang satu tak tahu malu, lihat lawan jenisnya gak kedip-kedip."Bisakah kamu gak liat aku kayak begitu?" Tanya Saif malu.
"Begitu bagaimana?" Farah tanya balik.
"Ummm gak apa-apa, cuman malu aja kamu liatin aku gak kedip-kedip. Em.. Farah?"
"Ya?"
"Apa kamu gak menyesal nikah sama aku?"😮
"Menyesal? Iya sih ...aku sangat menyesal nikah sama kamu" dengan wajah datar.
"Tapi..kenapa kamu gak nolak perjodohannya aja?" Saif sangat kecewa dengan jawaban si Farah. Karena gadis di depannya ini adalah cinta pertamanya ketika ia duduk di bangku SD kelas enam. Waktu itu ia diajak oleh ayahnya berkunjung ketempatnya pak Ibrahim untuk beli teh berkualitas sekalian reunian. Ia bertemu seorang gadis kecil yang tak lain adalah farah yang masih berumur enam tahun, yang sedang memanjat pohon mangga . Dia duduk di sana dan tak takut dengan ketinggian dua meter, tak di sangka ia jatuh kebawah, bersalto di udara dan mendarat di tanah dengan sempurna. Bukannya ia nangis kesakitan kakinya menginjak tanah dengan keras, tapi malah ia tertawa bahagia, dengan meringis kearahnya ia kembali manjat pohon mangga lagi. Sejak saat itu ia jatuh hati dengan gadis kecil itu dan meminta ayahnya untuk menjadikannya istri masa depannya.Tapi...ia tak mengharapkan jika gadis itu terpaksa menikah dengan nya karena di jodohkan.
"Hei kenapa melamun kayak orang kesambet saja" tegur Farah kalem.
"Hemm.."
"Ck, kamu pasti salah faham dengan jawabanku tadi. Maksut ku...itu...aku menyesal kenapa kita gak nikah aja dari dulu? Kenapa baru sekarang? Kan aku gak bebas megang-megang mas yang mulus ini" kata Farah seraya menerkam Saif yang kaget bukan kepalang. Duh ni cewek kenapa ya..kok aku yang merinding...kayaknya ke balik ya....seharusnya suami yang nerkam istri kenapa malah istri nerkam suami? tapi dia suka apalagi jawaban terakhir Farah kepadanya."Mas Saif, kamu gak tahu ya..dari dulu aku tuh pengen nyentuh wajah mas yang mulus nya minta ampun. Mas tu kayak artis KPop Korea tahu. Tapi lebih mulus lagi duuuuh mas kulit mas kok bisa putih mulus begini tu...pakai apa sih,..?" Racau Farah keterlaluan. Membuat Saif langsung spikles mendengarnya plus malu. Wajahnya mulai memerah.
"Rah, Farah..tolong turun dari badan mas" pinta Saif sudah merah padam wajahnya.
"Ish mas Saif, farahkan tanyak kenapa gak di jawab?".
"Tapi rah, Kamu bisa aja tanyak sambil duduk bukan malah tengkurap di atas tubuh mas, nanti mbangunin singa aku yang masih tidur" kata Saif sudah mulai ngos-ngosan.
"Ish mas gak asyik, kita kan udah nikah mas..kenapa harus takut?" Tantang Farah berani.
"Rah..mas laki-laki normal apalagi dengan cewek yang mas cintai"
"Wih, mas nyatai cinta ke aku nih?...gak romantis amat sih mas?"
"Duh Farah...kamu jangan salahkan mas bila malam ini kita melakukan itu ya...?!"
"Siapa takut?! Malah Farah penasaran mas ini beneran laki-laki tulen apa jadi-jadian?"
"Farah...kamu mancing mas, jangan salahkan mas ya.." Saif pun membalikkan tubuh Farah di bawahnya dan melepas jilbab Farah kelantai. Dan....kalian tahu lah apa yang harus dilakukan sama pengantin baru...
Dalam hati Farah.. duh..mata aku jadi seger banget..lihat betapa mulusnya suaminya ini sampai terkagum-kagum. Tubuhku aja kalah sama ke mulusan kulit suami ku...
🌟🌟🌟
Hari-hari bisa mereka jalani dengan harmonis dan kasih sayang, walaupun banyak tetangga baru mereka bergosip jika mereka pasangan lesbi, tapi mereka berdua tak menghiraukannya. Farah bekerja seperti biasa dan Saif kembali praktek di rumah sakit swasta dekat dengan rumah barunya dan juga rumah sakit milik keluarganya sendiri. Ia dokter ahli jantung, yang pekerjaannya sangat sibuk. Walau Saif kelihatan lemah gemulai tapi ia laki-laki yang kuat. Ia sabuk hitam taekwondo. Waktu kecil ia di ejek laki-laki jadi-jadian, iapun belajar taekwondo agar terlihat lebih maskulin dan mempunyai otot seperti laki-laki kebanyakan. Sayangnya tubuhnya gak berkembang seperti harapannya, tinggi tubuh seratus tujuh puluh lima sentimeter, berat badan enam puluh kilogram, tubuhnya langsing walau punya roti sobek delapan di perutnya tapi bagian lengan dan kaki masih seperti biasa. Ia benar-benar seperti perempun, apalagi jalannya rada gemulai kata orang yang melihat jalan dia. Suaranya juga lembut gak besar seperti laki-laki kebanyakan dan tidak mempunyai jangkun di leher.
KAMU SEDANG MEMBACA
mas, kamu terlalu mulus...
Cerita Pendekaku dinikahkan oleh papaku dengan putra temannya yang cantiknya gak ketulungan, padahal dia itu cowok. apa dia benar-benar cowok atau cowok jadi-jadian ya?