-01-

368 46 3
                                    

Tok.. Tok..

Suara salah satu pintu kamar dikediaman Alexander. Bi inah, salah satu pembantu dikediaman Alexander mengetuk pintu kamar anak dari pemilik rumah, tidak. Bukan rumah, lebih tepatnya seperti istana. Tapi sayang seribu sayang, tidak ada canda tawa didalamnya semenjak istri dari pak Alexander meninggal dunia.

"Den.." ucap bi Inah, sesekali ia mengetuk pintu untuk yang kedua kalinya.

Tidak menunggu lama, pintu kamar terbuka dan menampakan sosok pemuda tinggi, putih dan tampan bak seorang Pangeran. Sosok itu adalah putra sulung pak Alexander. Jeandra Alexander biasa dipanggil Jaehyun, putra sulung pak Alexander ini jarang dirumah. Ia broken home, bukan berarti orang tua mereka terpisah karena masalah. Melainkan ayahnya yang sibuk dengan bisnisnya dan hal yang sangat ia benci pada ayahnya adalah, Memisahkan dirinya dari kembaran nya. Tapi, hari ini seorang Jaehyun tersenyum dipagi yang cerah ini. Biasanya ia hanya datar pada orang-orang dirumah, termasuk ayahnya.

"Ada apa bi? Nyuruh saya turun ke bawah buat sarapan? Ayo!"

__________________

"Ayah udah siapin mobil buat kamu pergi ke kampus"

Jaehyun hanya berdehem sebagai jawaban dari pernyataan ayahnya. Ya, seperti inilah sikap Jaehyun kepada ayahnya yang sebenarnya. Dingin.

"Jaehyun berangkat!"

Tanpa menunggu jawaban dari ayahnya, Jaehyun langsung meninggalkan ayahnya yang sedang menyantap sarapannya dan mengambil kunci mobil. Alexander hanya bisa diam melihat putra kesayangannya itu bersikap dingin padanya, ia akui. Dirinya memang egois, jadi ia sadar sikap Jaehyun sekarang adalah karena ego dari ayahnya sendiri.

______________________

-Kampus-

Terlihat mobil sport warna hitam memasuki area parkiran kampus yang difavoritkan oleh masyarakat setempat. Jaehyun keluar dari mobilnya, lalu dengan kacamata hitam yang dipakainya dan sebuah tas gendong dipundak kanannya membuat seluruh wanita kampus tergila-gila padanya, atau mungkin ada yang jatuh cinta pada pandangan pertama. Ia berjalan menghampiri teman-temannya yang sudah menunggu dirinya.

"Akhirnya lo sampe juga Jae". Jaehyun hanya smirk mendengar ucapan Jeno.

"Cabut yok!" Jaehyun melepaskan kacamata hitamnya dan menatap Jhope gak suka.

"Lo pada duluan ntar gua nyusul. Gua masih nungguin seseorang"

"Siapa? Rose yang lo tunggu?" mendengar ucapan Sehun, Jaehyun hanya bisa smirk lalu menatapnya.

"Bukan, dia Cantik. Bahkan cantiknya melebihi Rose!"

Ucapan Jaehyun barusan membuat ketiga sahabatnya diam terpaku. Bagaimana tidak, selama ini yang mereka kenal tentang Jaehyun karena ia mengagumi salah satu adik dari musuh bebuyutannya siapa lagi kalau bukan yang diucapin Sehun. Ya, dia Rose. Jaehyun dan ketiga sahabatnya menoleh karena ada keributan, Jaehyun hanya tersenyum melihat sosok wanita dari kejauhan.

"Gila cantik benerr"

"Mimpi apa gua semalem? Sampe-sampe gua tau wujud aslinya bidadari"

"Anjir cantik gua gebet"

Jaehyun melirik Sehun gak suka. "Punya gua!"

CAMPUS STORYWhere stories live. Discover now