Bagai kepingan kaca yang berserakan..
Memohon tuk kembali disatukan..
Merengek untuk direkatkan..
Meskipun dengan lem sebagai perantaranya..Begitu juga dengan hati
Hati yang retak pun
Meronta untuk dikuatkanYang tak terlihat..
Mungkin lebih berarti
Yang nampak..
Seringkali tak sejalan dengan realitaIa yang nampak rapuh bak kayu lapuk..
Mungkin jiwanya kuat dan kokoh..
Seperti pohon yang tak tumbang..
Meski diterjang ombak sekalipun..Tak dihiraukan..
Betapa dahsyatnya badai
Yang membuatnya kalang kabut
Tak mengubahnya..
Menjadi lemah ataupun takutIa tahu..
Ia kuat
Karena diberi kekuatan
Oleh Yang Maha Kuat..
Yakin kan bisa menghadapi semuanya
Dari kerikil batu..
Hingga onak duri yang menyakitkanYang ia dapat Ialah anugrah
Dari cobaan, ujian, juga musibah
Semuanya terdapat dalam skenario hidupnya"Inilah yang terbaik buatku,
Inilah bekal masa depanku,
Menuju zaman yang tak kenal ampun Membabi buta setiap personel
Yang hendak mencoba menaklukkannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tarian penaku (Antologi Puisi)
PoesiaMeski Tarian jemari tak selalu mendiskripsikan kata hati Namun dengan begitu kita menorehkan mimpi