Gemericik air tuhan mulai menetes bertemu dengan hamparan air tuhan yang sudah berkumpul menjadi satu. Matamu tak sedikitpun berpaling dari hamparan lautan yang dihiasi senja. Kamu tak sedikitpun terusik oleh gerimis yang turun, yang sedikit demi sedikit membasahi wajah cantik mu.
"Ayo pulang, sudah gerimis." Ajak laki-laki yang sedari tadi duduk disamping kamu, menemani kamu menyaksikan keajaiban semesta.
"Sebentar lagi ya.. Please.. Sampai mataharinya ganti bulan? Oke?" Pinta kamu kepada laki-laki itu.
"Hmmmm, sebentar saja ya? Janji?"
"Oke"
Laki-laki itu tahu betul kamu suka sekali dengan senja, apalagi ada dia bersamamu ketika senja berlangsung. Bahagia sekali bukan? Bisa menikmati dua keindahan semesta dalam waktu bersamaan.
Dia duduk disamping mu, diatas pasir, menekuk lututnya juga sedang menatap keajaiban semesta. Tidak, dia tidak sedang menatap senja, tapi menatap keajaiban tuhan yang lain. Iya, kamu.
"Terimakasih" kata kamu kepada laki-laki itu
"Untuk apa?"
"Karena kamu, aku tahu semesta berpihak padaku. Menghadirkan kamu dalam hidupku. Menjadikan senja lebih indah lagi ketika bersamamu, daeyeol"
Gerimis perlahan mereda, matahari mulai menghilang, langit semakin gelap. Kepalamu jatuh ke bahunya, seketika tangannya merangkul bahu kirimu. Kamu dan dia larut terbawa senja.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot -Golden Child-
FanfictionCerita ini dibuat hanya untuk kesenangan semata. Penulis masih belajar untuk dapat menulis dengan baik dan benar, jadi mohon dimaafkan apabila ada kesalahan penggunaan kata. Terimakasih untuk yang sudah berkenan membaca, selamat membaca! Semoga s...