1. Perjodohan

7 0 0
                                    

"Tidak bunda... Aku tidak mauuu di jodohkan" teriakku yang cukup keras membuat kedua orangtuaku menutup telinganya.

"lalu mau sampai kapan, kau akan melajang?" ucap ayahku yang mulai emosi

"tidak ayah tidak seperti itu aku hanyaa tidak ingin menikah buru buru, kenapa aku yang harus menikah dulu kakak saja belum menikah" protesku

"sayang.... Sudahlah apa susahnya hmm? Terima saja bunda yakin kamu akan menyukainya dia laki laki yang baik, tampan, juga sukses sudah kamu pasti akan menyukainya" ucap bundaku yang menenangkanku

"ckck tapi kan.... "

"udahlah dek nurut apa kata orang tua kenapa? Kakak sudah kenal baik dengannya tenanglah kamu pasti akan menyukainya hmm" ucap kakakku yang ikut membujukku

"tapi aku saja tidak mengenalnya bagimana bisa? Aku bisa hidup bersamanya? Ayolah ayah, bunda, kakak jangan seperti ini" tolakku

"percuma apapun yang terjadi ayah tidak ingin kamu menolak, ini semua demi kebaikanmu yeon ah persiapkan dirimu besok kita akan makan malam bersama keluarganya" ucap ayahku yang berjalan meninggalkan aku bunda juga kakak




🌸🍀🌸



saat ini aku mengguling gulingkan badanku di kasurku aku tidak bisa memahami mereka bagaimana bisa aku di jodohkan dengan anak sahabat dekat ayah. Ayolah ini bukan zaman kerajaan aku terus memikirkan bagaimana caranya agar perjodohan ini bisa di batalkan. Dan tidak mungkin aku menikahi pria yang tidak aku kenal apalagi dia sudah hampir kepala tiga.

Saat aku frustasi mengacak acak rambutku sura ketukan pintu dari kamarku berbunyi biar ku tebak itu pasti ibu atau ayah yang terus membujukku agar aku mau menerima perjodohan ini. Namun saat aku mempersilahkan masuk ternyata yang mengetuk pintu adalah kakaku Jung Hoseok.

"kakak... Kenapa kemari? " tanyaku ketus

"ihh ketus sekali, boleh kakak berbicara sesuatu? " ucap kakaku yang sudah masuk ke kamarku dan duduk di kursi riasku

"Apa? Kakak ingin bicara apa? "

"Kakak tau apa yang kamu rasakan saat ini, tapi bisakah sedikit saja kamu berfikir tentang ayah dan ibu? Setidaknya membuat mereka bahagia? " ucap kakakku sambil memegang tanganku

"aku sudah memikirkannya kakak, aku sudah bilang pada mereka jika aku nanti akan menjadi orang sukses jika mereka memberikan aku kesempatan"

"hmmm... Kakak tau itu tapi mau sampai kapan kamu mengatakan semua itu? Maksud kakak kapan kamu akan menepati perkataanmu? Kakak tau kamu masih muda ingin bersenang senang tapi tidakkah kamu memikirkan kedepan? "

"maksud kakak selama ini aku hanya janji janji saja seperti itu? Ayolah kakak aku dan teman temanku barusaja merintis bisnis bersama mana mungkin bisnis menjadi berkembang sukses dalam 7hari jangan bercanda"

"jika kamu sudah menjalankan bisnismu dan teman teman mu itu dari 2tahun lalu mungkin saat ini kamu sudah sukses dan sudah memiliki banyak anak cabang"

"ishhh sudahlah kakak ini.... Tidak membantu, cepat katakan apa tujuan kakak kekamarku? "

"soal perjodohanmu" ucap kakakku yang membuat aku terkejut

"ah itu.... Kakak bisakah membantuku aku tidak ingin menikah dengannya tolong aku kakak aku bahkan tidak mengenalnya,, lalu ayah kenapa konyol sekali ingin perdohan ini"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Eyes Nose Lips Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang