~ Ch 15 ~

806 57 0
                                    

_@Rumah  Sakit_

Suara  blangkar  terdengar, bersamaan  dengan  derap  langkah  tergesa. Menuju  ruang  operasi. Arif  terduduk  lemas, di  kursi  tunggu. Ada  Raffa  di  sampingnya. Sedangkan  keluarga  Wardana, baru  datang  setelah  dihubungi  Raffa.

"Arif. Tata  kenapa, sayang ?? kenapa  harus  sampai  operasi ??" tanya  Mutya  dengan  raut  panik.

"Ta-tante. Maaf, Arif  lalai  nggak  jagain  Tata. Di-dia...ditabrak  mobil, saat  mau  menyeberang," ucap  Arif  terbata.

"Raf, bisa  jelasin ??" tanya  Bastian  serius.

"Gini, bang. Sebenernya  tadi  itu, bang  Tata  sempet  berantem, sama  kak  Jevan. Salah  paham  sebenernya. Gara-gara  pacarnya kak  Jevan. Dia  nuduh  bang  Tata, kalau  udah  ngedorong  dia. Padahal  dia  jatuh  sendiri. Bang  Tata  emosi, lari  gitu  aja. Dan  akhirnya..." Raffa  tak  sanggup  menjelaskan.

Juna  merangkul  Arif. Cowok  itu  masih  gemetaran. Ia  sungguh  ketakutan.

Cklek !!

Ruang  operasi  terbuka. Seorang  dokter, keluar  dari  sana. Menghampiri  Ardi.

"Dokter, bagaimana  anak  saya ?? apa  lukanya  parah ??" tanya  Ardi.

"Luka  di  kaki  kirinya, cukup  dalam. Karena  terkena  pecahan  kaca. Beruntung, tak  ada  luka  serius, di  bagian  lainnya. Kami  akan  pindahkan  segera," jelas  dokter.

"Terima  kasih  banyak, dok," ucap  Ardi.

Dokter  membungkuk  pamit. Bersama  beberapa  suster, memindahkan  Tata, ke  ruang  rawat  VIP.

---skip>>>

Tata  sudah  ditempatkan, di  ruangan  yang  lebih  nyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tata  sudah  ditempatkan, di  ruangan  yang  lebih  nyaman. Dokter  sudah  berpamitan. Biusnya  belum  habis. Jadi, mereka  membiarkan  Tata  beristirahat.

"Arif, Raffa. Yuk, abang  anterin  pulang !!" ajak  Bastian.

"Tapi, bang.."

"Gapapa, Rif. Ada  om  sama  tante, yang  jagain  Tata. Kamu  sama  Raffa, juga  perlu  istirahat," ucap  Ardi. Arif  pun  menurut.

Berpamitan  pada  Mutya  dan  Ardi. Lalu  mengecup  kening  Tata. Ia  dan  Raffa  diantar  pulang, oleh  Wardana  bersaudara.

Tbc..

Dek  TataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang