Di balkon kamarnya Keano mulai memetik gitar coklatnya sambil memejamkan mata, menghayati lagu, katanya. Ditemani secangkir kopi dan langit kelam berbintang. Terdengar intro dari lagu lawas yang cukup populer di masanya.
"Waktu terasa semakin berlalu
Tinggalkan cerita tentang kita
Akan tiada lagi kini tawamu
Tuk hapuskan semua sepi di hati"
Suara Keano mulai terdengar. Memecahkan heningnya malam. Yang tidak dia ketahui adalah Sarah yang memerhatikan nya sedari tadi dari arah samping balkon."Ada cerita tentang aku dan dia
Dan kita bersama saat dulu kala
Ada cerita tentang masa yang indah
Saat kita berduka saat kita tertawa"
Keano masih bernyanyi saat Sarah menikmati permainan lagu Keano."Teringat disaat kita tertawa bersama
Ceritakan semua tentang kita"
Nyanyian Keano terhenti sementara saat terdengar interupsi dari Sarah."Ken, Oi!"
"Anjrit! lo kok disitu sar? Ngapain?" Tanya Keano sambil menyenderkan gitarnya pada pagar balkon. Dia melangkah mendekati Sarah.
"Biasa, ngintipin lo nyanyi" Jawab Sarah gak tau malu.
"Kebiasaan dasar!" Terdengar kekehan di akhir kalimat cowok itu. "Duet aja yok, daripada lo ngintipin gue terus" Lanjutnya tiba-tiba.
"Eh? Ayo! Lagu apaan?" Sarah menyambut ajakan itu dengan semangat.
"Lanjutin lagu tadi aja, lo hafal kan?" Tanya Keano yang kini sudah mengambil kembali gitarnya. Posisinya sekarang dia sedang berdiri menyender pada dinding dengan tangan yang memegang gitar.
"Ye hafal lah gue, ayo buruan" Jawab Sarah membuat Keano segera memetik gitarnya dengan kekehan kecil.
Terdengar kembali suara merdu hasil petikan gitar yang dimainkan Keano.
"Ada cerita tentang aku dan dia" Keano menyanyikan lirik bagian awal dengan suara khas nya yang indah. Di akhir kalimat dia sedikit menaik kan alisnya sebagai kode kepada Sarah bahwa setelah ini adalah gilirannya.
"Dan kita bersama saat dulu kala" Suara Sarah terdengar setelah melihat kode dari Keano. Suaranya tak kalah merdu dari suara sang tetangga yang juga merangkap menjadi sahabatnya.
"Ada cerita tentang masa yang indah
Saat kita berduka saat kita tertawa" Bagian terakhir lirik lagu semua tentang kita - peterpan mereka nyanyikan bersama. Mereka menyanyikan lagu itu dengan sangat indah.Setelah selesai bernyanyi mata mereka saling bertemu. Tanpa kata, mereka mulai tertawa terbahak.
"Hhhah, gue ga pernah tau lo nyanyi sebagus itu Sar" Ucap Keano dengan mata yang berair karena tertawa terlalu berlebihan. Dia mengusapi sedikit sudut matanya yang berair.
Kata-kata Keano membuat kepercayaan diri Sarah merangkak naik. "Yaiyalah, Sarah!" Balasnya menyombongkan diri.
"Iya iya, udah malam ni, skuy udahan" Keano berucap sambil menenteng gitarnya di tangan.
"Duluan aja, gue masih mau diluar" Dengan mengibaskan tangan sebanyak tiga kali, Sarah menolak ajakan dari Keano.
"Oh yaudah" Keano menjawab sambil berjalan ke arah kamarnya.
Namun baru beberapa langkah Keano berhenti. Keano membalikkan badannya, lalu tersenyum. "Night Araa" Ujarnya.
Setelah itu dia kembali melangkah pergi. Meninggalkan Sarah yang tercenung di balkon kamarnya. Matanya bergerak ke arah kursi yang ditinggal kan sang empu barusan. Kemudian berbisik pelan pada malam "Night Ano".
Sarah beranjak dari kursinya. Dia melangkah pergi meninggalkan balkon nya. Sekali lagi, dia melirik ke arah kursi di balkon Keano.
Sarah merogoh kantong bajunya. Dia mengambil gawai, saat menemukan fitur whatsapp dia membukanya. Mengetikkan pesan singkat dan mengirimnya. Saat balasan datang dia mematikan ponselnya dan kembali mengantonginya.
~~
Setelah dari balkon, Keano menyenderkan gitarnya pada sudut dinding kamarnya. Dia melangkah ke kasurnya, kemudian merebahkan badannya.Keano menatap dinding kamarnya yang terdapat foto dirinya dan Sarah sedang makan bersama keluarga mereka. Keano tersenyum. "Lo aneh deh ken" setelah berucap dia terkekeh kecil.
Ting!!
Keano menegak kan badan nya lalu mengambil ponselnya. Dia membuka chat teratas yang baru masuk.
Saat membaca isi pesan tersebut Keano beranjak keluar kamarnya. Dia berlari kecil ke balkonnya. Saat di balkon dia mengambil gelas berisi susu coklat nya yang tertinggal kemudian menyengir saat matanya menangkap sosok Sarah masih berdiri di balkon kamarnya.
"Makasih ya! Lupa gue" Ucap Keano sambil mengacungkan gelas itu setinggi kepalanya. Dia tertawa kemudian.
"Kebiasaan lo" Balas Sarah yang juga ikut tertawa. "Yaudah gue mau tidur" Lanjutnya.
"Ohh bye, gue juga mau balik tidur nih" Balas Keano masih dengan sisa tawanya.
Mereka melangkah ke kamarnya masing-masing. Menikmati betapa nyaman nya merebahkan diri di atas kasur. Tak lama kemudian mereka mulai terlelap dengan perasaan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin
Teen Fiction"Gue Keano. Keano Randi Sakti. Panggil gue Kean" "Halah! Gegaya lu! Heh pangil dia Kera Sakti" "Eh? Hahahahahah." Lah? Bener kan gue? Mereka lagi ngelucu kan??? Terus kenapa mereka kaget? -batin Nilam YA GUSTII, CANTIK BANGETT -Keano Cewe cantik...