3.Marah💢

16.3K 328 43
                                    

Di sofa tepat di belakang kamera perekam, aku duduk bersiap untuk melihat mereka. Rasanya deg deg an ngelihat suami sendiri dance tepat di hadapan, huft...nggak percaya aja gitu Jeno bisa dance.

"Woi Jen?"-Haechan
"Apa?" Jeno melihat Haechan yang memanggilnya.
"Renjun mana? Kok belum datang juga?"
"Ntah, gua juga nggak tau"

Dan tiba tiba pintunya terbuka dan mmelihatkan seorang Namja putih bertubuh tidak terlalu tinggi.

"Kenapa baru datang?"
"Sorry, macet di jalan"
"Oh, yodah yok mulai"
"Sip sip, bentar gua letak tas dulu"

Namja itu berjalan ke arah ku untuk meletakkan tasnya.

Sumpah!, kak Renjun!!!, aku kaget ngelihat dia persis di samping ku.

"Ka...k Renjun?"

Kak Renjun melihat ke arahku, aku pun kaget sejadi jadi nya dan itu beneran kak Renjun, namja yang pernah ku sukai waktu SMA.

"Eh? Kamu? Ngapai di sini?" tanyanya heran.
"Aku lagi nemenin suami aku kak, senang bertemu kakak lagi^^"
"Nana kan?" nunjuk aku.
"Iya kak, aku nana, masih ingat nggak?"
"Iya iya kakak ingat"

"Kalian saling kenal?" Jeno datang mengagetkan kami berdua.
"Istri lu Jen?"
"Iya, napa?, udah buruan, biar cepat selesai"
"Oke" Kak Renjun berlari mencari susunan dance nya.
"Sayang, kamu duduk aja lagi"
"Iya" Tersenyum kecil.

1 2 3

Musik nya di mulai, dan sumpah demi apa aku deg deg an banget.

Jeno mulai menggerakkan tubuhnya mengikuti irama yang ngebit ini.

Keren bangeeeet Jeno sayaaaaaang!!!!>-<

Rasanya aku pengen jerit kuat di sini, Jeno lincah banget dance nya, begitu juga dengan teman temannya, tetapi aku hanya fokus ke Jeno.

Aku ketawa kecil sambil tersenyum lebar melihat Jeno, lucu lucu gitu gemezzzz♥

3 menit berlangsung mereka selesai dance nya. Jeno mengelap keringatnya dengan tangan, bergegas ku ambil lap di saku ku, berjalan ke arah Jeno dan mengelapkan keringatnya.

"Capek hm?" tanyaku menggoda.
"Tidak sayang, apa kamu bosen menunggu?"
"Ani, aku sangat menikmatinya"(senyum)

Teman teman Jeno mendehem melihat kami bermesrahan.
"Lihat lihat situasi dong Jen..."
"Woooo, iya nih si Jenong"
"Bising lu semua!, iri kan lu pada" Jeno ketawa jahat.
"Ih, nggak boleh gitu tauk" kesalku.
"Biar aja, mereka iri lihat kita"
.
.
.
Sekarang aku—Jeno lagi di perjalanan pulang ke rumah. Sedari tadi kami tertawa, Jeno selalu saja membuatku tertawa.

"Haduuuhhh....perut aku sakit"
"Hahahaha, oke oke aku berhenti"
"Huft...capek tauk ketawa mulu"
"Kamu sih mancing mancing lawak"
"Ani..."
"Oh ya sayang, kamu kenal Renjun?"
"Kak Renjun? Oh iya aku kenal banget sama dia, baru kali ini aku ngelihat dia selama beberapa tahun ini, wajahnya semakin tampan. Kak Renjun kakak kelas aku dulu, dia baik banget sama aku, kak Renjun udah aku anggap seperti kakak ku sendiri"

Tanpa ku sadari, Jeno hanya terfokus ke jalanan tanpa ekspresi.
"Jeno? Kenapa diam?" tanyaku heran.
"Tidak apa"
"Bagaimana tentang kak Ren–"
"Diamlah, aku tidak mau mendengarnya lagi"
"K-kenapa?" suaraku memelan
"Aku tidak suka mendengarnya"
"Iya, tapi ken–"

Tit....!!! (Suara rem mobil)

"Ya!!!apa apaan kau ini Jeno! Kenapa mengerem tiba tiba?"
"Aku bilang diam ya diam! Aku tidak suka mendengarnya!, aku cemburu!!! Puas!?"

Kami saling bertatapan.

Dan tatapan itu berakhir saat Jeno menjalankan mobilnya kembali.

Aku kesal sekarang, sangat kesal dan marah pada Jeno. Dia yang bertanya dia pula yang marah, ish!!!

Aku menempelkan tubuhku ke pintu mobil dan menatap ke luar jendela mobil. Melihat jalanan sudah mulai sepi, hanya beberapa kendaraan saja yang lewat.

"Kesel tau nggak!, ish!, udah nanya, marah lagi ih!" cicitku pelan, tetapi Jeno mendengarnya.

"Lihat aja, aku nggak mau bicara lagi sama kamu Jeno jahat!" masih keadaan volume kecil.

To be continiued...

Janlup votment nya sayaaaang!!!>0<

My sexy husband || Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang