Prolog

54 29 5
                                    

"MISYANA DIMANA KAMU?!!suara teriakan itu menggema di penjuru rumah membangunkan seorang gadis yang tengah tertidur lelap.

"Ennghh.."erangnya seraya menggeliat merenggangkan otot lengannya serta leher "ADELIA?!!"Tersadar namanya di panggil langsung saja gadis itu beranjak dari tempat tidurnya beringsut mengintip di belakang pintu yang seditkit terbuka menampakan apa yang terjadi diluar sana

"Selalu seperti ini"gumamnya seraya menghembuskan napas kasar

Prangg!

Duugh!

Kolentrang!

Adelia berjengit kaget seraya berlari menghampiri sang ayah yang sedang mengacak seluruh ruangan.sesampainya Adelia disana Adelia langsung di suguhkan pemandangan berupa pecahan piring,gelas, tv yang sudah tak di tempatnya lagi langsung saja ia menghampiri sang Ayah yang tengah berjalan mondar-mandir sedang mencari benda apa lagi yang bisa ia pecahkan"AYAH!!"jeritnya berlari menghampiri sang ayah "hentikan yah aku mohon"isaknya tertahan melihat kondisi sang ayah yang jauh dari kata baik-baik saja.

Aksen-ayah adelia-itu menatap sang anak yang tengah menangis"dimana bunda Adel?"tanya nya datar
"Bun..da"Adelia menggantung ucapannya tak tahu harus mengatakan apa"DIMANA BUNDA ADEL?!"suara aksen mulai meninggi menatap anaknya nyalang

"Bunda udah pergi ayah bunda gak ada"jawab Adel takut-takut sembari menunduk menahan tangis

"BOHONG KAMU BUNDA GAK MUNGKIn PERGI!!"teriak aksen seraya berlari memasuki kamarnya setelah pintu ditutup dengan kasar dan terdengarlah pecahan barang yang sudah bisa di tebak siapa pelaku nya.ya tentu aksen lah pelakunya

Setelah ayahnya pergi tangis Adelia pecah tubuhnya pun meluruh ke lantai dengan pandangan menunduk"ayah kenapa ayah kaya gini Adel takut hiks..Adel kangen ayah yang dulu hiks...hiks ...bunda jahat ninggalin Adel sama ayah budah jahat hiks..."tangisnya meraung-raung seraya memukul dadanya beberapa kali berharap rasa sesaknya kian hilang tapi nyatanya tidak, rasa sesak nya semakin bertambah.

Inilah Adelia gadis cantik yang selalu mengawali paginya dengan tangisan,tak ada suara bunda yang membangunkannya tak ada sapaan sang ayah di saat akan sarapan tak ada celotehan sang kakak yang mengusili lantaran sang kakak sedang bekerja demi biaya ia sekolah jadilah Adelia tinggal berdua dengan sang Ayah dan terkadang ada sang nenek yang berkunjung untuk memastikan apakah cucunya baik-baik saja.adelia tidak memiliki adik Misyana-bunda nya dan aksen hanya memiliki dua, anak pertama:Kenan kasiova agatha-kakak adelia dan yang kedua pastilah Adelia Adriana agatha.

Drrrrt...Drrrrt

Bunyi ponsel memaksakan Adel untuk bangkit dari duduknya lantas mengusap air matanya dengan punggung tangannya."siapa sih pagi-pagi udah nelpon"tanya nya lebih kepada diri sendiri seraya berjalan mengambil handphone nya yang ada di atas ranjang tempat tidur.sesaat Adelia terdiam melihat nama yang tertera dilayar ponselnya lantas menarik napas dalam-dalam seraya menormalkan suaranya agar tidak terdengar sehabis menangis setelah siap Adelia langsung menggeser tombol hijau untuk mengangkat panggilan

"Hallo dek kamu kok lama banget sih angkat telponnya,kamu baik-baik aja kan?"terdengar suara di sebrang yang tak lain adalah kenan-kakak Adelia

"Adel baik kok kak kakak kenapa telpon Adel pagi-pagi gini?"tanya Adel seraya medudukan bokongnya di bibir ranjang yang mulai reyot itu

"Kakak cuma mau mastiin aja kamu baik apa enggak ,ayah masih sering marah-marah gak dek?"terdengar helaan napas Adelia sebelum menjawab"masih kak Adel takut kakak kapan pulang?"Mendongak seraya menghalau kristal bening yang sudah membumbung di pelupuk mata Adelia kembali menarik napas

"Sabar ya dek kakak disini juga buat cari uang buat sekolah kamu kalo kakak gak kerja gimana sama biaya sekolah kamu?"

"Iya Adel ngerti kok kakak disana jaga kesehatan yah jangan capek-capek Adel gak mau kakak capek gegara maksain buat kerja"peringatnya kepada sang kakak

"Iya Adel ku sayang,kamu juga yah baik-baik disana jangan lupa makan oke?" Adelia tersenyum tipis seraya menjawab"oke!"jawabnya sambil mengangkat satu jempol nya di udara yang pasti tak akan ter lihat oke Kenan "yaudah kakak tutup yah telpon nya semangat belajarnya Adek ku yang cantik" terkekeh lantas menjawab "pasti,kakak juga semangat kerjanya"

"Udah ya bye"

"Bye"

Tut..Tut..sambungan pun terputus

Setelahnya Adelia langsung bergegas kekamar mandi untuk bersiap-siap pergi ke sekolah lantaran ini adalah hari pertama ia masuk sekolah dan ini juga masih tahap MOS untuk siswa baru.

Jam menunjukan pukul 06.15 dan Adelia baru selesai mandi.langsung saja ia mengenakan pakaian untuk kegiatan hari ini dan bergegas keluar kamar pergi ke dapur untuk membuat sarapan.dilihatnya bahan masakan hanya ada telur itupun hanya ada satu,dan hanya bisa di makan untuk satu orang.tak apalah dia makan nasi biasa bercampur garam yang penting ayahnya bisa makan dengan enak pagi ini walaupun hanya telur pikirnya.

"Panggil ayah dulu ah"gumamnya seraya berjalan ke kamar ayahnya yang hanya berbatasan beberapa meter dengan kamarnya.

Tok.tok

Tak ada suara dari dalam daripada ayahnya tidak sarapan langsung saja Adelia buka pintu yang sedikit usang itu dengan perlahan.dilihatnya ayahnya sedang tidur dia atas tempat tidur yang bisa di bilang tidak layak untuk di pakai tidur.berjalan menghampiri sang ayah yang sedang terlelap lantas memakaikan selimut sampai dada ayahnya setelah nya ia keluar.

"Terpaksa deh sarapan sendiri"gumamnya lantas melahap nasi bercampur garam tadi.setelas selesai langsung saja Adelia membereskan meja makan berbahan kayu itu dan menutupi sarapan sang ayah dengan penutup makanan.berjalan kekamar mengambil tas lalu ia sampaikan de kudua bahunya dan segera menutup pintu.

Berjalan memasuki kamar aksen berniat ingin memastikan kembali keadaan sang ayah.rupanya aksen masih terlelap dengan posisi menyerong ke arah pintu

"Ayah Adel berangkat yah"pamitnya lantas mengecup kening sang Aya begitu lembut

"Assalamualaikum ayah baik-baik dirumah"ucapnya lantas berlalu dari kamar sang ayah

******

Berjalan dengan langkah ringannya sesekali Adelia bersenandung kecil guna menghilangkan rasa capeknya lantaran jarak antara rumah nya dan sekolah bisa dibilang cukup jauh

"Akhh..."jeritnya melihat bagaimana mobil mewah melintas dihadapannya mengakibatkan genangan air yang ada di tepi jalan Menyiprat kepermukaan seragamnya yang sekarang sudah berubah warna dari putih berubah kecoklatan.

"Hey?!!!!!"teriaknya kepada sang pengendara mobil itu yang tak di gubris sama sekali dengan tanpa dosanya mobil itu melaju meninggalkan Adelia dengan segala kesialannya.

"Astagfirullah sabar Adel..sabar"ucapnya seraya mengusap dada kirinya

Tak peduli bagaimana kondisinya Adelia meneruskan perjalanan nya yang sempat tertunda berlari kecil guna mempercepat waktu sampai hampir ia terjerembab jika tak bisa menyeimbangkan tubuhnya.

Mengeluarkan ponsel dari saku baju nya menghidupkan lantas melihat jam yg sudah menunjukan pukul 07.30

"Waduuuh mati gue!!"teriaknya lantas berlari sekencang-kencangnya agar bisa segera sampai di sekolahnya.

*****

Jangan lupa vote and comen🖤






PATHETIC GIRL [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang