2.Bisu

4 1 0
                                    

Jaemin menerjabkan matanya beberapa saat,matanya terfokus pada satu sosok manusia didepannya.

"F....Fiola"Gumamnya

Mata jaemin memincing untuk melihat lebih jelas,dirasa benar kakinya melangkah menghampiri sosok itu.

"Fiola!"Panggil jamin,fiola menoleh dan tersenyum.

"Kenapa disini?"Tanya jaemin,fiola mengerakkan tangannya namun jaemin tidak paham.

"Apa?"Tanya Jaemin,fiola menuliskan beberapa kata dibukunya.

"Aku disini bekerja,dan kau?kenapa kemari?"

"K...kau?tak bisa berbicara?"Tanya Jaemin,fiola mengangguk dan setelahnya merunduk.Jaemin nampak terkejut namun setelahnya tersenyum,tangannya tertatih mengusap helaian rambut sebahu fiola.

"Tidak papa,kau tetap temanku"Kata Jaemin,fiola mendongak dan tersenyum.

"Yasudah aku pulang yha"Pamit jaemin,fiola mengangguk mantap.Jaemin melangkah ingin meninggalkan fiola,namun dirinya teringat sesuatu dan kembali menemui fiola.

"Emmm....fi?"Panggil jaemin,fiola mendongak dengan tanda tanya.Jaemin menggaruk belakang kepalanya,tanda dia sedang gugup.

"Emmm...minta id line kamu boleh?"Tanya jaemin,fiola tersenyum dan menjulurkan tangannya.

"Apa?"Tanya jaemin,fiola menatap jengah jarmin dan mengambil ponsel jaemin disakunya.Setelah selesai fiola mengembalikannya pada jaemin.

"Makasih"Kata jaemin,fiola tersenyum dan menyuruh jaemin pergi.

"Dih,ngusir"Kata jaemin,fiola tersenyum dan mengangguk.

"Yasudah aku pulang dulu yha"Pamit jaemin,setelahnya dia pergi meninggalkan fiola disana.

***

Fiola membuka gerbang rumahnya,setelah memakirkan sepedanya didalam fiola membuka pintu rumahnya.Fiola hendak mekangkahkan kakinya keatas namun panggilan ayahnya menghentikan langkahnya.

"Dari mana saja kamu?"Tanya suho ayah fiola,fiola ingin menuliskan beberapa kata namun suho merampas bukunya.

"Sudah bisu,anak tidak berguna lagi.Dari mana saja kamu,bisanya cuman keluyuran"Kata suho,fiola merundukkan kepalanya dalam.

"KALAU SAYA BICARA LIHAT SAYA!!"Bentak suho,fiola mendongak dengan gemetaran.

Plakkk....

Fiola meringis tertahan,tamparan dipipinya tidak main-main.Suho mendorong fiola hingga kepalanya membentur meja dan mengeluarkan darah segar,suho menyeret fiola agar fiola berdiri.

"Sekali lagi kau pulang larut awas saja"Ancam suho,setelahnya suho mendorong fiola sekali lagi.Fiola meringis tertahan,dengan langkah tertatih fiola memasuki kamarnya.

"Sakit mah"

Fiola mengambil kotak obat dilaci naskah,tangannya dengan cekatan mengobati lukanya.Sedang mengobati lukanya tiba-tiba ada yang membuka paksa pintu kamarnya.

"Fiola!"Panggil ayu,ayu berjalan mendekati ranjang dan memeluknya.

"Kenapa lagi?"Tanya ayu,fiola tersenyum dan menggeleng.

"Kamu itu,dari mana saja memang?"Ranya ayu,fiola mengerakkan tangannya secara acak.

"Aku bekerja"

"Sudah aku bilang jangan bekerja,kalau butuh uang tinggal minta saja padaku.Kau tidak perlu repot-repot bekerja seperti ini"Suruh ayu,fiola tersenyum mendengar kecerewetan saudaranya itu.

"Cerewet,nanti jisung tau sukurin"

"Wah ngancem ni anak,yaudah sana mandi nanti kalok om sama tante udah pergi aku panggil"Suruh ayu,fiola mengangguk dan mulai melangkahkan kakinya kedalam kamar mandi.

***

Dari tadi jaehyun bingung dengan tingkah adiknya yang memintanya mengajari bahasa isarat,hingga ia lelah dan menyerahkan bukunya.

"Udah sono belajar pakek buku gua dulu"Suruh Jaehyun,jaemin tersenyum dan mengangguk.

"Makasih abangsat"Balas jaemin,jaehyun mendelik dan melempar bantal kearah jaemin.Jaemin terkekeh dan mulai keluar dari kamar kakaknya,Jaemin membuka pintu kamarnya dan duduk ditepi ranjang.

"Pokoknya harus bisa"Semangatnya,jaemin mulai menbaca buku itu perlahan dan memahaminya.

















TBC




💙

Sampai Menutup Mata × Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang