Memanjakan Para Pelayan
Semenjak ada Hinata, Sasuke lebih sering berada di rumah. Biasanya setelah pulang dari pesta, ia akan menghabiskan malam bersama wanita yang membuatnya tertarik, dan baru pulang keesokan harinya. Namun sekarang, jangankan ikut pesta. Selesai bekerja ia akan langsung pulang ke rumah. Bahkan terkadang ia membawa pekerjaannya dan mengerjakannya di rumah.
Keberadaan Kakashi dan Hinata sedikit banyak merubah kebiasaan dan gaya hidupnya. Mempercayakan sebagian urusannya kepada mereka berdua adalah pilihan yang tepat. Hidup Sasuke menjadi lebih teratur, begitu juga dengan pekerjaannya. Kakashi dan segala pengetahuannya, sangat membantu pekerjaan Sasuke. Hinata jangan ditanya lagi. Pekerjaannya melebihi apa yang ia harapkan.
Hinata adalah paket komplit. Kepribadiannya ceria, sopan, dan sangat penurut. Hinata juga gadis yang bertanggung jawab. Ia mengerjakan seluruh pekerjaannya sebagai kepala pelayan dengan sangat baik. Jangan tanyakan bagaimana kinerja Hinata ketika ia menjadi pelayan pribadi Sasuke. Berkatnya Kakashi kewalahan mengatur keuangan, karena Sasuke sering berada di rumah bersama Hinata dan pengeluaran dapur jadi meningkat.
Seperti biasa, jika udara luar sangat dingin, Sasuke akan berendam air panas di pemandian pribadi miliknya. Ia juga mengijinkan Kakashi dan Hinata menggunakannya sebebas yang mereka inginkan.
Ketika Sasuke datang ke pemandian, ia melihat Hinata dan Kakashi sudah tiba lebih dulu. Hinata rambutnya tergelung rapi, menyambutnya dengan senyum cerahnya. Pipinya bersemu merah karena panasnya suhu. Kakashi menurunkan buku yang sedang ia baca. Mengamati tuannya yang datang terlambat.
"Master, kemarilah." Ajak Hinata.
Sasuke masuk kedalam pemandian, duduk berendam di sebelah Hinata. Tangannya terentang, merangkul gadis itu. Dilihatnya Kakashi masih membaca bukunya.
"Aku selalu melihatmu membaca buku. Bahkan saat istirahat begini, kau masih membaca buku?"
"Saya selalu penasaran dengan kisah selanjutnya."
"Apa itu novel?" Tanya Hinata.
"Begitulah."
Hinata baru tahu Kakashi suka membaca novel. Ia pikir yang sering membacanya hanya kaum perempuan. Hinata sebenarnya tidak terlalu suka membaca novel. Ia suka membaca semua jenis buku, kecuali novel. Karena hidupnya dulu penuh dengan intrik, membaca novel hanya akan membuatnya membandingkan kisah hidupnya dengan cerita dalam novel yang sama sekali tidak sesuai kenyataan.
Sementara Sasuke lebih menyukai buku-buku sosial dan politik. Untuk ukuran seorang mafia yang menyerang pemerintah, ketertarikan Sasuke bertolak belakang dengan profesinya sekarang.
"Kemarilah, Hinata. Abaikan manusia kutu buku itu."
Sasuke menyuruh Hinata untuk duduk di antara kedua kakinya. Seperti ketika mereka selalu berendam berdua. Hinata tertawa dalam hati, mendengar penyebutan Sasuke untuk Kakashi. Tidakkah pria itu sadar, mereka bertiga sama-sama kutu buku?
Mendudukkan Hinata di antara kedua kakinya, Sasuke mengusap tengkuk Hinata. Ia mengusap-usap bahunya, dan kemudian punggungnya. Ia sedikit memijatnya.
"Master, seharusnya saya yang..."
"Tidak apa-apa. Kau selalu mengerjakan tugasmu dengan baik. Biarkan aku memanjakanmu."
Perlakuan Sasuke terhadap wanita sangat berbeda. Ia akan bersikap baik pada wanita yang ia sukai saja, dan Hinatalah satu-satunya wanita itu. Jika Sasuke berhubungan seks dengan wanita lain di masa lalu, itu hanya untuk melampiaskan napsunya saja, setelah itu ia akan meninggalkannya.
Sasuke juga sangat menjaga dirinya sendiri. Tidak ingin sembarangan menyebar benih, ia selalu membawa kondom kemanapun ia pergi. Namun semenjak ada Hinata, kebutuhan seks Sasuke dilakukan di rumah dan hanya dengan Hinata saja. Ia juga tidak pernah menggunakan kondom.