4

75.6K 654 4
                                    

Jam menunjukan pukul 10.20

Seharian tak ada guru yang bisa mengajar karna disibukan dengan rapat untuk ulang tahun sekolah Yang akan segera tiba

Sehingga seluruh kelas bisa bebas untuk melakukan apapun yang mereka mau

Namun tidak seperti yang lainnya yang pergi kekantin atau bersenang-senang

Aku terjebak dengan kai yang sejak jam 8 pagi memompa kewanitaanku dengan kejantanannya

Kami melakukannya di gudang alat-alat olahraga dengan sebuah matras

Dan entah untuk keberapa kalinya Kami mencapai pelepasan Kami

Kai mencabut kejantanannya kemudian duduk disampingku yang terbaring lemas dengan kemeja yang seluruh kancingnya terbuka menampakan braku yang terangkat keatas sehingga buah dadaku terlihat dan  rok yang terangkat ke atas sehingga memperlihatkan vaginaku tanpa terbalut apapun Karna kai sudah melepas celana dalamku

"Meski kuyakin kau sudah banyak kali digagahi pria, aku masih heran kenapa masih saja terasa sempit" ucap kai yang membuatku terkekeh

"Tentu karna Aku sempurna" ucapku yang membuatnya mendecih

"Aku harus menemui Krystal" ucap Kai lalu bangkit dan memperbaiki celananya

"Semua pria sama saja, mereka tak pernah setia, kenapa kau tidak menyuruh kekasihmu itu saja untuk memuasimu" Tanyaku

"Sejujurnya kau jauh lebih nikmat dari pada dia tapi  aku begitu mencintainya, bahkan jika kami menikah aku akan terus menyewamu, Dan kau tenang saja, saat itu aku akan membayarmu" ucapnya lalu meninggalkanku begitu saja

Aku menghela napasku sebelum bangkit dan memperbaiki pakaianku

Setelah rapi aku langsung keluar dari gudang itu lalu berjalan ke arah toilet untuk mencuci wajahku

"Kim Jennie.."

Baru saja aku ingin masuk ke toilet Pak Kang guru olahragaku memanggilku

"Kau mendapat nilai C di bidang olahraga" ucapnya yang membuatku mendengus kesal

"Ikuti aku ke ruanganku" ucapnya yang langsung kuangguki

Setiap guru disekolah ini memiliki ruangan pribadi

Itulah mengapa aku bisa dengan leluasa merayu guru pria untuk memberiku nilai tambahan

Pak kang mempersilahkanku masuk lalu mengunci pintunya

"Kenapa kau selalu gagal dalam pelajaran olahraga padahal kau sangat baik dalam olahraga kelamin" ucapnya yang langsung memelukku Dari belakang

"Ah.." desahku ketika tangan kirinya meremas dada kiriku sementara tangan kanannya menekan vaginaku dari luar rokku

Ia melepasku lalu membalikan tubuhku kemudian melumat bibirku dan mendorongku ke dinding

Tangannya mulai melepas dasiku juga  seluruh kancing kemejaku dan menaikkan braku sehingga membuatnya lebih leluasa menyusu, meremas, bahkan memplintirnya

"Akh..ah..jangan digith..sshh" ucapku ketika ia tiba-tiba menggigit putingku keras

"Blow job" ucapnya sambil berjalan mencari kursi

Aku langsung jongkok di hadapannya ketika ia mulai duduk

Kulepas celana olahraganya juga boxernya

Ku genggam kejantanannya itu dengan tanganku sehingga membuatnya mendesis kenikmatan lalu kumasukan penisnya yang sudah mengeras itu ke mulutku

Kuhisap dan kujilati selayaknya permen lolipop

You Can Call Me BitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang