Part 4

7 0 0
                                    

Author POV

Max refleks dan dengan sigap mendekati Casthalia yang pingsan dan mencoba menahan badan gadis yang terkulai lemas tersebut.

'Hampir saja kepentok..!', batin Max.

Donny, Gilbert, dkk berlari menyusul Max yang menopang badan Casthalia.

"Duh baru hari pertama udah makan korban aja ckck", gerutu Bastian.

Gilbert yang menyadari bahwa gadis itu adalah Casthalia langsung merebut tubuh mungil Casthalia dari Max dan mencoba menyadarkannya. "Casthalia, bangun..." ucapnya sambal menepuk pipi Casthalia. Max yang baru menyadari bahwa gadis itu adalah gadis polos yang mencuri perhatiannya merasa kesal dengan perlakuan Gilbert dan merebut tubuh Casthalia, lalu menggendongnya.

"Kita harus segera bawa dia ke UKS!", ujar Max dan segera berjalan ke UKS meninggalkan Gilbert yang menyeritkan dahi dan mengepalkan tangan karena kesal.

---

Casthalia terbangun di ruang UKS dengan seorang perawat. Casthalia menatap perawat itu dari sudut matanya, berusaha mencerna wanita dihadapannya yang sedang mengutak atik berkas. Wanita itu bertubuh langsing, berhidung mancung, kulitnya putih pucat, rambut keemasan, dan berkacamata.

Casthalia merasakan serangan dikepalanya dan menggeram pelan sambal memijat dahinya. Geraman Casthalia membuat si perawat menoleh dan menghampiri Casthalia.

"Bagaimana perasaanmu?", tanyanya lembut.

Casthalia membuka matanya dan menatap perawat tersebut. Ia terpana melihat kecantikan si perawat dengan mata biru terangnya.

"Seperti tokoh komik...", gumam Casthalia. Perawat tersebut tertawa kecil mendengar racauan Casthalia.

"Namaku Anne. Panggil aku miss Anne. Aku adalah perawat yang bertanggung jawab di UKS ini. Sepertinya cederamu tidak terlalu parah, makanya aku tidak memanggil dokter Harry. Karena kau sudah sadar, mari duduk sedikit...", miss Anne membantu Casthalia menegakkan badannya, lalu mengambil teh dan bubur yang ternyata sudah tersedia di sebelah ranjang, "...makanlah, agar kesadaran dan energimu kembali". Miss Anne mengangkat sendok hendak menyuapkan bubur tersebut, namun Casthalia menahan tangannya.

"Sa-saya bisa sendiri, miss", ujar Casthalia sambal menunduk dan mengambil bubur tersebut dari tangan miss Anne.

"Yah, selamat makan. Padahal ini benar-benar hari pertama tapi sudah ada saja pelanggan UKS, haha"

Casthalia tersenyum dan mengangguk mendengar candaan miss Anne.

"Jangan terlalu terburu-buru. Pastikan kondisimu baik-baik saja. Teman-temanmu itu akan bertanggung jawab atas informasi hari ini. Jangan khawatir"

"Te-teman teman?"

"Ya. Teman-teman. Tadi kau dibopong oleh beberapa anak laki-laki"

"Di-dibopong....", tanya Casthalia dengan ekspresi terkejut. Pikirannya sudah meracau kemana-mana.

"Tadi kau pingsan karena terlempar bola basket. Seorang anak merasa bertanggung jawab dan menggendongmu kemari. Beberapa anak lainnya juga mengekor. Mereka bilang akan bertanggung jawab juga dengan informasi yang tidak kamu dapatkan karena kamu pingsan disini"

"Ah begitu... boleh saya tahu siapa saja mereka, bu?"

"Ahhh, tadi ibu lupa namanya. Ibu tadi sedang sibuk mengurus berkas. Tapi ibu ingat wajahnya kok!"

"Baiklah bu"

---

Casthalia POV

Tidak sampai 20 menit aku sudah menghabiskan bubur dan teh. Sepertinya aku benar-benar kelaparan karena tadi tidak jadi makan siang. Mengingat kejadian tadi membuatku mual. Mulai dari kak Ethan, terlempar bola basket sampai pingsan, aakkhhh...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Casthalia ElodieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang