1

683 81 0
                                    

UCLA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

UCLA

Gadis cantik itu duduk termenung di kursi stasiun,menunggu kereta bawah tanah yang akan mengantar ke kampus tempatnya belajar. Yah univercity of california (UCLA) sebuah kampus elite dan bergengsi. jarak antara kampus dan apartment tempatnya tinggal memang jauh,dari apartment menuju stasiun bawah tanah ia perlu berjalan selama 10mnt. kemudian dari stasiun menuju UCLA memerluakn waktu sekitar 30nmenit. Melelahkan pastinya, jika setiap hari harus menempuh perjalanan yang cukup jauh. namun ia rela melakukan itu semua demi mendapat apartment sederhana dengan harga sewa yang murah. Karna susah sekali mendapat apartment murah disekitar kampusnya. Yaa dia hanyalah gadis biasa dari keluarga sederhana. Sebuah keberuntungan dan buah kerja kerasnya bisa mendapat beasiswa berkuliah di UCLA. Memang sejak masa senior high school dia bertekad mndapat beasiswa menempuh pendidikan lanjut di universitas impiannya, berharap ia lulus dengan nilai baik dan mendapatkan pekerjaan dengan posisi yang baik pula, agar ia bisa membahagiakan dan membanggakan kedua orang tuanya. Dan akhirnya ia berhasil mendapatkan beasiswa tersebut.


Suara kereta yang mendekat membuyarkan segala lamunannya,sekilas ia melirik jam tangannya tak terasa sudah sekitar 10menit ia termenung. Dengan segera jisoo memasuki kereta dan mencari tempat duduk,setelah duduk ia kembali berkutat dengan pikiranya. Ia sudah memutuskan untuk mencari pekerjaan baru. Selama tinggal di LA ia bekerja di kedai kopi dekat apartment nya,tentu saja ia bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Uang bulanan yang dikirim ayahnya hanya cukup untuk membayar setengah biaya sewa apartment kecilnya. Tetapi jisoo tidak pernah protes akan hal itu,ia tahu dan sangat paham,ayahnya hanya sanggup mengirim uang bulanan sebesar itu. Ayahnya hanya pekerja kantoran swasta,penghasilannya pun tidak seberapa,tentu saja tidak sanggup mencukupi seluruh kebutuhan nya di LA, belum lagi untuk menghidupi keluarga kecilnya yang ada di Aussie, juga biaya sekolah adiknya.

°°°

Kereta berhenti,jisoo menghela nafas panjang dan beranjak dari kursi untuk turun,menempuh perjalanan sekitar 5 menit dari subway menuju kampusnya. Memasuki gerbang universitasnya,melewati gedung-gedung fakultas lain,selama perjalanan banyak pemuda yang menatapnya dengan ter-kagum kagum,sudah menjadi suatu hal yang biasa dihadapi oleh jisoo,berjalan dengantersenyum seadanya membalas setiap sapaan yang dilontarkan baik itu temannya ataupun mahasiswa lain yang tidak dikenalnya.

Kelas masih dimulai setengah jam lagi jisoo berjalan ke kantin fakultasnya, baru saja memasuki kantin suara cempreng menyapa indra nya
"JISOO HEY" seketika suasana kantin menjadi hening dalam beberapa saat, hal ini yang sangat tidak disukai olehnya menjadi pusat perhatian. Sambil merotasikan bola matanya jisoo berjalan malas ke arah Jane,sahabatnya yang memanggil barusan. Jane memandang orang yamg sudah duduk didepanya itu dg tatapan heran,

"Jii kau tidak memesan makanan?" Jane bertanya namun temannya itu tidak menghiraukan,

"JISOO ALEXANDRAA!" panggil jane dengan suara lantang yang mampu menyadarkan jisoo dari lamunan nya

"Ji kau ini kenapa hah?" Suara jane melembut.

"Aku butuh pekerjaan jane." Jisoo menjawab dengan helaan nafas

"Apa? Engg bukankah kau sudah bekerja? Di kedai paman sam?"

"Aku membutuhkan pekerjaan baru jane," jisoo kembali menghela nafasnya sebelum melanjutkan kalimatnya
"akhir-akhir ini kedai paman sam sangat sepi,aku juga belum menerima gaji bulan ini..yah melihat keadaan kedai akhir-akhir ini aku cukup paham,tetapi aku juga perlu uang untuk membayar sewa apart,dan kebutuhan lainya"

"Oh baiklah aku paham" balas jane kemudian menggenggam tangan
jisoo dan lanjut berbicara
" Bukankah aku sudah bilang padamu jika kau kesulitan kau tinggal meminta padaku jiii,aku ini temanmu...dan kurasa aku mampu untuk membantumu." Ya tidak heran jika jane berbicara seperti itu toh memang ia anak org kaya.

"Yaa aku tau kau mampu,dan kau akan membantuku,tapi aku tidak bisa bergantung terus padamu jane..kau tentu tau aku." Jane mengangguk paham,sahabatnya itu ialah orang yang mandiri,dan keras kepala

"Baiklah jadi kau mau apa?"

" aku akan melamar pekerjaan baru,tapii dimana?" Ucap jisoo dengan lesu

"eung apa kau,mau bekerja di caffe lagi? Ah maksutku,kurasa caffe di depan kampus kita itu-" kalimat jane terpotong oleh jawaban sumringah dari jisoo

"Ide bagus,caffe itu juga cukup populer kan,dan ramai setiap harinya,jadi aku bisa mendapat gaji yang lumayan"
jawab jisoo dg senyum manis yang terpatri di wajah cantiknya,membuat mata pria-pria yang sedari tadi curi-curi pandang terpana.

"Yeah but,apa kau sudah merencanakan resign dari pekerjaan lama mu?" Tanya jane dg serius

"Entahlah tp kurasa bekerja di dua tempat bukanlah hal yang buruk" jisoo menjawab dengan entengnya, membuat jane mengerutkan keningnya tidak paham

"aku akan bekerja di keduanya jane...sepulang kuliah aku akan bekerja di caffe depan,dan diakhir pekan aku akan bekerja di kedai paman sam" jawaban jisoo membuat jane melotot seketika

"are you serious?" Jane berkata dengan penekanan dan juga keheranan
"jii itu artinya kau tidak akan ada waktu untuk istirahat,bagai mana dengan kesehatanmu,apalagi kau-" lagi-lagi ucapan jane terpotong

" ssttt diamlah,aku tau kau khawatir padaku iyakann,tp kau sgt tdk cocok saat cerewet,lagipula aku mndpt waktu istirahat sepulang kerja bukann,"

jane mendengus
"oh yaaa?! aku tidak yakin kau akan menganggurkan buku² tebalmu setelah plg kerja" ia berbicara dg sewotnya dan hanya dibalas garukan dileher dan peringisan oleh jisoo
"ish hentikan snyum bodohmu! itu menggelikan" jane berbicara kelewat datar,

kemudian jisoo berdiri dan berkata
"aku masuk dulu,sebentar lagi kuliah akan dimulai,Mr.spencer akan merindukan murid kesayangannya ini" jisoo berujar sembari mengedipkan sebelah matanya,dan hanya dibalas decakan dan gelengan kepala oleh jane.

spencer akan merindukan murid kesayangannya ini" jisoo berujar sembari mengedipkan sebelah matanya,dan hanya dibalas decakan dan gelengan kepala oleh jane

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


JENNIFER JANE

Sahabat jisoo

RAFTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang