- 3 . 🥢

44 1 55
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












Dongpyo yang sedang masak itu menahan hasratnya untuk memecahkan meja yang dimana sedang diisi oleh sepasang lelaki, dia bercumbu.

Dongpyo yang memegang centong nasi ingin melemparnya, tapi takut durhaka, tetapi tidak dilempar malah menjijikan.

Yatuhan serba salah.

"Mhh.. Hun. Udah ntar kamu minta lebih." ucap pria manis dengan kerucutan dibibirnya, ah bukan manis lagi, Cantik.

"Gapapa dong, biar bisaa punya anak."

"Yatuhan, ada anakmu bodoh." pukulan mengarah di kepala pria satu lagi. Sakit katanya, ya lagian maung di lawan.

Dongpyo sedari tadi sabar dengan percakapan tidak berfaedah mereka ini, yatuhan kapan Seungyoun hyung pulang! Batin sang lelaki manis. Ehh? Seungyoun?

"Pyo kamu denger apa yang daddy bilang tadi?"

"Gapapa dong, biar bisa punya anak." ulang Dongpyo, yang tadi menanyakan hanya terkekeh manis, ternyata anaknya ini ngambek.

Dia berdiri lalu memeluk Dongpyo dari belakang "Masak apa sih dari tadi gak selesai?" tanyanya.

"Masak kepala manusia."

"Eyy, psikopat banget anak daddy hm?" kini pria yang memanggil dirinya daddy itu makin mengeratkan pelukan pada Dongpyo.

"Ini pacarnya Sehun teh saya ato Dongpyo kang."

"Eh? Hahaha, yaampun." Sehun langsung mengecup puncuk Dongpyo lalu menghampiri Luhan yang sudah mengerucutkan bibirnya.

"Hayolo daddyy, Pfft."

"Sayang, Baby, Uwu uwu, jangan marah hm?" kata Sehun yang tiba-tiba Luhan sudah ada dipangkuannya, Hey tadi kan ada di bangku makan?

Luhan memberontak, ya kalian tau kekuatan Daddy daddy ituu, besar. Ditambah Luhan badannya kecil dan ramping.

Cantik lagi.

Insecure author.

"Mayes cama cehunniee!" ya begitulah pasangan alay ini, tetapi bagaimana pun, mereka uwu kok.

"Uyon phulaankkk na khaaa." semua mata langsung tertuju pada sumber suara, siapa tahu uang kaget, namun sayangnya. Itu Seungyoun.

Dongpyo langsung menghambur kepelukan Seungyoun diiringin kekehan gemas dari sang empunya.

Yak, tinggal author yang butuh pelukan.

"Uyonniee hyungg! Sudahh pulaanggg! Kkk ~"

Gemas. Gemas. Gemas, mau gigit jari aja kalau Dongpyo sudah seperti itu.

"Bagaimana tidurnya? Nyenyak hm?"

"Nyenyak! Pyo mimpi Pyo terbang naikk kuda poni, tapi kuda poninyaa mirip Seokmi ahjussi!" kerucutan bibir tertimbul dari bibir plump Dongpyo, bagaimana bisa dia seperti anak TK? Padahal dia anak SMA!

Petit frère。Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang