- 1 🌺.

80 6 22
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Annhh, yesh..."

Desahan itu memenuhi seisi ruangan, terlihat ada dua insan yang ter-engah-engah karna perbuatan mereka.

Mereka oh tidak, Dia dengan posisi berdirinya memaju mundurkan pinggul dengan cepat sehingga mengeluarkan bunyi 'Plak! Plak!'

"Moans for me, baby." ucap lelaki tadi dengan dongakan kepalanya yang erotis memunculkan gairah bagi keduanya.

"Yash.. daddyhh.. emh." suara itu berasal dari lelaki satunya yang tengah terbaring pasrah akan apa yang telah dilakukan.

"I'm coming, arghh." pria yang tengah berdiri tadi berhenti memaju mundurkan pinggulnya dan kembali mendongak.

Lalu dia mengeluarkan Penis besarnya dari lubang temannya, oh tidak. Pacar? atau Istri? bukan-bukan, mereka hanya menjalani hal-hal yang dilakukan pelacur.

"Cepat mana bayaranku." ucap pria tadi.

"Sabar bodoh, aku lelah. Lagian kau tidak lelah, Youn?"

"Tidak, Seok."

Decihan keluar dari mulut lelaki berinisial KWS itu, dia berusah bangun dan mengambil bungkusan berwarna Krem itu dan memberikannya kepada pria bernama Seungyoun.

Seungyoun pun mengambil bungkusan itu, lalu membuka bungkusannya, bibirnya bergerak seakan menghitung sesuatu "Oke, pas untuk malam—"

Seungyoun melihat kearah bawahnya, pria yang tadi bermain dengannya memegangi penisnya lalu mengocoknya.

"Hentikan itu."

"Ah? Kenapa? Aku belum blowjob lagi?"

"Jika kau ingin blowjob, makan kau harus menambah uangnya."

"Ahh, kau tidak asik, Cho."

Seungyoun tidak mendengarkan perkataan laki-laki tadi, dia langsung memakai baju dan mengambil tas hitamnya lalu bergegas pergi.

Seungyoun tidak mendengarkan perkataan laki-laki tadi, dia langsung memakai baju dan mengambil tas hitamnya lalu bergegas pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"A-Ayah.. Pyo mau dibawa kemana?" ujar lelaki manis dengan sweeter Toscanya dibelakang mobil.

"Diamlah, ayah ingin membawamu kerumah nenek." ucapnya sambil memfokuskan diri menyetir.

Petit frère。Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang