🐿️ chapter 16

4.8K 765 133
                                    

ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT

"Tuh kan, apa gue bilang? Mereka pacaran." Seungmin tersenyum sambil memandang wajah manis Felix yang berdiri di hadapannya.

Pesta ulang tahun Yeji sudah berakhir dan sekarang memasuki acara bebas, Seungmin mengajak Felix berjalan-jalan menyusuri area outdoor restoran tersebut.

"Gila ya, gue sebagai sepupunya sendiri gak dikasih tau." Felix menggeleng-gelengkan kepalanya, dan Seungmin hanya terkekeh.

"Lu balik sama gue, biarin Hyunjin balik sama Jisung." Seungmin mengusak rambut Felix.

"Tapi gue capek..." Felix mempoutkan bibirnya, membuat Seungmin mengeryit bingung.

"Hah? Yaudah kalo capek ntar langsung gue anterin pulang kan?"

"Beneran pulang?" Kedua manik Felix menyipit curiga, Seungmin langsung paham.

"Oh... Lu pikir gue bakal-"

"GAK." Felix memotong ucapan Seungmin dengan kedua pipi merona, kemudian berjalan lebih dulu meninggalkan pemuda itu.

Seungmin pun kembali terkekeh sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, kemudian mengejar Felix dan mencengkram sebelah pergelangan tangan pemuda manis itu. Tubuh Felix pun tertarik, dan langsung berbalik. Dadanya menabrak dada bidang Seungmin dengan kedua manik mereka yang langsung terkunci satu sama lain.

"Saya butuh kamu bukan cuma buat sex, Felix." Seungmin menyampirkan poni Felix sehingga ia dapat menatap kedua manik indah Felix lebih jelas.

Felix langsung gugup, Seungmin mulai lagi bertingkah seperti sugar daddy.

"Saya gak cuma butuh kamu buat muasin saya, tapi saya butuh kamu buat jadi teman hidup saya, paham? Jadi jangan takut sama saya, manis." Seungmin mengedipkan sebelah maniknya, kemudian menahan tengkuk Felix dan menyatukan kedua bibir mereka.

*****

"Ayo pulang ih! Jangan minum lagi!" Jisung kepayahan karena Hyunjin kini sudah tampak teler akibat kebanyakan mengonsumsi alkohol.

"Iya by, I love you too." Hyunjin meracau tidak jelas sebelum membaringkan kepalanya di meja.

"Ck, gue ngajak pulang anjir! Bukan ngajak ailofyu-ailofyu'an!" Omel Jisung sambil mencubit pelan lengan Hyunjin.

"Gue baru tau Hyunjin separah ini kalo mabok, lu berdua pulang pake taksi aja, Ji. Biar motor kalian kita yang bawa." Tawar Jaemin yang sudah merasa prihatin.

"Beneran nih? Duh... Gue kan jadi enak kalo ngrepotin gini, hehe..." Jisung menggaruk belakang kepalanya sambil menyengir, Jaemin langsung merotasikan kedua maniknya malas.

"Udah siniin kunci motor kalian, biar Sunwoo bantuin lu mapah Hyunjin ke depan." Ujar Jaemin.

"Loh kok gue?" Sunwoo tampak tidak terima, pasalnya tubuh Hyunjin itu berat.

"Ck, udah sono! Lu tega sama Jisung?" Omel Jaemin.

Dan akhirnya Sunwoo pun pasrah membantu Jisung memapah Hyunjin ke depan setelah taksi pesanan online Jisung sudah tiba.

"By, lu manis banget apa gak takut disemutin?" Hyunjin membaringkan kepalanya di pundak Jisung dan mengunyel pipi kekasihnya itu.

Jisung langsung malu, dan supir taksi yang mengamati kejadian itu dari kaca depan mobil hanya tersenyum geli.

"Lu kalo aneh-aneh gue lempar keluar dari mobil, serius." Bisik Jisung sambil mencubit keras perut Hyunjin.

"Aaarrgh, kok dicubit sih by? Gak boleh kasar ke gue..." Hyunjin kembali bertingkah dan kini menguselkan wajahnya ke dada Jisung.

OBLIVION || hyunsung (coмpleтe ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang