after all this time? always.

1.4K 145 11
                                    

5 years before

Namjoon POV

Pintu balkonku yang sedang terbuka membuatku lebih jelas mendengar angin yang sudah mulai kencang. Dormitory kampus sangat kedap suara karena setiap pintu balkon ditutup, suara dari luar tidak terdengar dengan jelas. Menurut ramalan cuaca hari ini akan terjadi angin topan dan pemerintah Jepang meminta semua orang berdiam dirumahnya selama angin topan berlangsung.

Pemerintah Jepang juga langsung memberikan nomor telepon darurat dan mengaktifkan wifi gratis di seluruh Jepang. Hal ini selalu dilakukan setiap ada bencana.

Aku mendengar pintu balkon kamar Jin terbuka diiringi dengan isakan,
"Aku sudah tidak bertemu dia satu bulan ini, ayah! Apakah ayah sungguh tidak percaya dengan perkataanku?"

Aku menundukkan kepalaku dan hendak menutup pintu balkonku sebelum aku mendengar kembali suaranya dengan napas tersengal,
"Ayah hanya peduli ijasahku kan?
Akan kubawa ke depan ayah. Asal jangan sentuh dia, sekali ayah menyentuhnya, jangan harap ayah melihat aku lagi"

Aku menutup pintu balkonku dengan perlahan, terduduk di lantai dan aku memeluk kakiku dan menundukkan kepalaku sehingga kepalaku bertemu dengan lututku.

Mungkin aku terlahir dengan kutuk tidak boleh bahagia.

.
.
.

JIN POV

Makanan kantin kampus yang sangat beragam, tidak membuatku selera untuk memakan apapun yang tertera di menu.

Aku sudah ikut kelas bahasa Jepang selama dua bulan ini, hasilnya aku bisa membaca dalam hiragana dan katakana. Ya meski hanya berlaku untuk membaca menu di kantin yang sebenarnya juga tertera dalam bahasa inggris.

"Ayo pilih, mau makan yang mana?"
Aku menoleh ke sosok di belakangku yang menepuk dan merangkulku. Si anak berotot yang mukanya seperti bayi.

"Aku tidak selera, Jungkook.
Apa beli onigiri saja ya di coop?"

Jungkook memiringkan kepalanya dan menatapku heran,
"Ususmu terbuat dari apa sehingga makan onigiri saja sudah kenyang?
Lagipula ada makan hangat yang bisa kamu pilih, mengapa memilih makanan dingin?"

Mataku kembali memandang deretan menu, lebih tepatnya menghindari tatapan mata Jungkook yang penuh selidik. Jungkook dan aku terpaut lima tahun, tapi sama-sama mengambil master. Jungkook yang lompat kelas ketika SMP dan SMA serta kuliah S1 hanya 3,5 tahun, membuat aku dan dia berasa di tahun ajaran yang sama. Tentu kalimat kebohonganku akan terbaca dengan mudah olehnya. Menghindari tatapan matanya adalah jalan terbaik.

"Namjoon my man, akhirnya ke kantin juga! Who is this?"
Aku menoleh dan melihat Jungkook yang entah bagaimana dia bisa mengenal Namjoon dan menarik Namjoon dan temannya untuk berdiri melihat menu di dekatku. Mataku refleks kembali melihat menu dan menghindari pemandangan mereka yang semakin mendekat ke arahku.

"Aku Kim Taehyung. Bisa singkirkan tanganmu dari bahuku? Kamu mau makan apa, Namjoon? Ah ada salmon, kamu mau?"
Suara berat temannya Namjoon yang terdengar sangat jelas membuatku menanggapi dengan cepat,
"Namjoon tidak makan ikan"

Jungkook kembali merangkulku,
"Kamu bilang apa Jin?
Jin, bagaimana kalau kita makan daging saja?"

"Jin tidak terlalu suka daging"
Sebuah suara yang sangat jelas yang entah mengapa membuat airmataku menetes.

Dengan suara bergetar aku menoleh ke Jungkook,
"Aku beli onigiri saja. Permisi semuanya"

.
.
.

Namjoon POV

"Jadi kamu mau apato yang mana, Taehyung?"

Taehyung membuka pintu balkonku dan menoleh ke arahku,
"Cuaca belum terlalu dingin dan kamu terus-terusan pasang AC. Udara luar masih sanggup untuk mendinginkan ruanganmu. Dan lagi, mengapa kamu ingin cepat-cepat pindah? Bayaran dormitory lebih murah, Namjoon."

Hai, Tampan! (Namjin, B x B) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang