Reve here!

1.7K 172 31
                                    

Starbucks 2:00 p.m

"ibu?"

Aku duduk di kafe orang dewasa sambil melihat ibu memesan kue rasa kopi dan meminum es kopi tanpa gula.

"You called me?"
Ibu mengangkat bahunya melihatku.

"Aku diharuskan memanggilmu ibu oleh ayah dan papa"

Aku duduk dan menatap makan manis di depanku, rasanya inginku makan tapi kue buatan papa di rumah lebih enak dan menggoda.

"Cih ayahmu itu.
Kenapa sih mewajibkan ibu bertemu kamu ketika ulang tahunmu? Merepotkan."

Aku mengangkat bahuku,
"Aku juga tidak tau. Kata ayah selama di panti tiap aku ulang tahun dan dapat kado itu dari ibu. Jadi ayah berpikir, ibu senang menemuiku setiap aku ulang tahun"

Pipi ibuku memerah dan dia segera meminum es kopinya,
"Wah, ayahmu dan semua teorinya yang tidak masuk akal"

Aku melipat kakiku dan kembali menatap ibu,
"Kalau ibu tidak suka, nanti aku bilang ke ayah. Sekarang papa sedang menungguku selesai dari pertemuan ini untuk merayakan ulang tahunku. Jadi apa ibu mau pertemuan ini kita percepat?"

Ibu melihatku dengan tatapan mata tajam,
"Aku jauh-jauh dari LA, mengosongkan jadwalku dan kamu minta dipercepat? Kamu tau, aku dibayar berapa permenitnya? Ganti kerugian waktuku jika kamu ingin mempercepat pertemuan ini."

Aku menatap ibu dan membenarkan perkataan ayah tentang ibu,' ibumu serupa dengan ibuku. Mereka terlalu complicated untuk dimengerti maksudnya. Sabar saja. Yang tak perlu kamu ragukan adalah ibumu menyayangimu.'

"Baiklah. Apa yang ibu mau kita lakukan?"

Ibuku menatap kueku yang masih utuh,
"Makan kuemu. Uangku keluar untuk membeli kue itu"

Aku menghelang napas dan menyendokkan sedikit ke mulutku,
"Ibu sudah puas?"

Ibu mengambil ponselnya dan mengambil fotoku dengan cepat.
"Buat laporan ke ayahmu kalau kamu tidak mati kelaparan bersamaku"

Aku terkekeh melihat ibuku,
"Mau fotonya dibingkai juga tidak apa-apa, bu. Foto ibu ada di samping tempat tidurku. Foto ibu yang sedang tersenyum di bawah lampu tidur itu sungguh cantik"

Ibu mendengus,
"Kamu pikir bagaimana kamu bisa setampan ini bila ibumu tidak cantik?"

Aku tergelak melihat ibu dengan mukanya yang merah,
"Ibu sungguh cantik"

Ibu menatapku,
"Ayo kembali, ayahmu akan semakin cerewet jika aku tidak mengembalikan bintang tamu dari pesta ulang tahun sore nanti"

Aku memegang tangan ibuku,
"Ibu, actually my name stands for revenge, right?"

Ibuku menegang dan melihatku,
" ehm.. what?"

Aku melihat ibuku,
"I know him. Mukanya terlalu sering ada di televisi membuat aku sadar wajahku mirip dengannya. Jenis balas  dendam macam apa yang ibu mau sampai menggunakan namaku sebagai kodenya?"

Ibuku menghelang napasnya dan melihat aku,
"Dulu dia bilang jika dia punya anak laki-laki dia ingin menamakan anaknya Reve yang artinya impian. Ibu hanya mewujudkan keinginannya. Supaya suatu saat dia mengenalmu, tau namamu dan lihat wajahmu, dia tau alam selalu punya cara untuk menyampaikan karma"

Aku masih memegang tangan ibu,
"Seriously my name not stand of revenge? Lalu kenapa di dokumen panti asuhan, di belakang nama Reve ada coretan?"

Ibu menatapku,
"Karena ibu Kim bilang 'semakin dendam dilampiaskan maka akan semakin besar rasa bersalah yang akan timbul. Padahal roda hidup selalu ada dan semesta punya caranya untuk penerima cinta dan penerima karma'"

Hai, Tampan! (Namjin, B x B) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang