秘密

802 64 20
                                    

Another XiCheng for you
MDZS milik MXTX
Semicanon, AR, rate T

.
.

Tampan menjurus manis, mandiri, tegas, agak tempramental, tapi terlihat tidak tersentuh, siapa yang tidak kenal dengan lelaki yang satu ini. Saking terkenalnya sampai semua yang terjadi padanya sudah menjadi rahasia umum. Meski sudah menjadi ketua sekte dan bahkan menjadi pasangan kultivasi ketua sekte Lan, mereka masih berani membicarakan Jiang Cheng di belakangnya.

Mulai dari keluarga kandungnya yang meninggal karena kekejaman yang salah sasaran, berseteru dengan saudara angkatnya karena berlainan jalur kultivasi, hingga rahasia mengenai jindan yang ada dalam dirinya, meski rahasia yang ini hanya beberapa orang yang tahu. Walau hampir semua sudah diketahui tapi ada satu rahasia lain yang benar-benar menjadi rahasia kelemahannya. Hanya keluarga kandungnya yang tahu, bahkan sang suami tidak tahu tentang hal ini.

Hingga di suatu perburuan malam, hal menyebalkan itu terjadi. Dalam rangka sama-sama sedang membutuhkan waktu bersama, mereka memutuskan untuk melakukan perburuan malam hanya berdua. Sebenarnya ini hanya usulan Lan XiChen karena ingin menghabiskan waktu berdua bersama pasangan tanpa ada yang mengganggu, namun alam berkehendak lain.

Hujan lebat tiba-tiba mengguyur mereka saat sedang perjalanan keluar dari hutan tempat mereka berburu malam. Seketika keduanya basah kuyup. Bersyukur karena di dekat jalur kembali mereka ada penginapan kecil yang cukup untuk berteduh. Mereka memesan satu kamar di lorong paling ujung.  Sedari tadi hanya Lan XiChen yang bersuara, sedangkan Jiang Cheng hanya diam mengikuti di sampingnya. Hal ini membuat Lan XiChen sedikit khawatir, pasalnya istrinya itu bukan seorang yang pendiam, walau bukan termasuk cerewet juga.

"WanYin, kau baik-baik saja?" tanyanya begitu mereka selesai mandi dan berganti pakaian.

"Aku baik-baik saja."

Namun kenyataannya tidak seperti itu. Dia seperti orang yang sedang kehilangan barang berharga. Tangannya tak henti-henti mengobrak-abrik isi kantung penyimpanannya. Wajahnya terlihat memerah, namun bibirnya pucat dan nafasnya terdengar berat.

"WanYin, apa yang sedang kau cari?"

Lan XiChen segera mendekat ke arah istrinya itu.

"Huan, aku lupa membawanya," sentaknya tanpa membalas pertanyaan suaminya. Tatapannya nampak sayu dan nafasnya makin memberat.

"Astaga WanYin, tubuhmu panas sekali! Sudah cari nanti saja, sekarang kau istirahatlah dulu," ucap Lan XiChen sambil mencoba membawa Jiang Cheng untuk berbaring di ranjang mereka. Namun Jiang Cheng masih saja berkutat dengan segala tempat untuk menentukan barangnya tadi.

"Tidak Huan, ini sangat penting. Jika tidak ada bisa bermasalah," balasnya dengan suara yang tersengal dan nafasnya lebih berat lagi. Dan tiba-tiba Jiang Cheng kehilangan keseimbangannya. Untung saja Lan XiChen segera menopang tubuh itu.

"WanYin, kita harus mengganti bajumu yang basah ini dulu," ucapnya sambil mengganti baju basah itu dengan pakaian kering yang dia simpan di kantong penyimpanannya.

Jiang Cheng hanya bisa diam saat pakaiannya diganti oleh sang suami. Tubuhnya makin melemah dan akhirnya kesadarannya mulai berkurang. Tubuhnya masih panas dan nafasnya masih tidak beraturan.

Lan XiChen yang melihat ini segera berpikir cara meredakan demam istrinya. Tidak mungkin dia meninggalkan Jiang Cheng sendiri di sini sementara dia mencari tabib.

Akhirnya dengan pengetahuan seadanya, segera saja dialirkan energi spiritualnya ke arah sang istri. Cukup lama Lan XiChen menyalurkan energinya, hingga keringat menetes di pelipis dan pakaiannya mulai ikut lembab. Kendati seperti itu, demam Jiang Cheng hanya berkurang sedikit. Di titik ini Lan XiChen mulai hilang ketenangan.

Kucingnya Ikan PariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang