PROLOG

19 2 0
                                    

17 juli 2017, pukul 07:00.
Seorang gadis cantik sedang menunggu seseorang didepan rumahnya untuk berangkat ke sekolah bersama karena hari ini merupakan hari pertamanya ia bersekolah di sekolah menengah atas.
Tak lama ia menunggu, seseorang menghampiri dia dan menyapanya.

"Hanna" sapa seorang lelaki tinggi berwajah tampan mengenakan seragam sekolah yang sama dengan gadis yang berdiri didepan rumahnya. "Udah nunggu lama ya?" Lanjutnya.

Lelaki tampan yang baru menghampiri Hanna adalah teman main Hanna dari kecil sekaligus kakak kelas di sekolahnya saat ini. Dia adalah Reza Hadiaz Bramantyo atau Hanna akrab memanggilnya Reza.

"Baru aja kok kak" balas gadis itu dengan memperlihatkan senyum manisnya.

"Yaudah yuk berangkat".

Gadis itu mengangguk tanda meng-iya-kan ajakan lelaki tampan itu.
Mereka berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki karena jarak rumah dengan sekolah mereka dekat, hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit.

"What do you feel girl?" Tanya Reza kepada gadis yang berjalan disampingnya.

"Nervous kak".

Reza tertawa mendengar jawaban polos dari gadis yang sudah ia kenal dari gadis itu bayi. Reza mengacak rambut Hanna. "Jangan nervous, rileks aja" ucap Reza menenangkan Hanna.

Hanna hanya memberikan senyum manisnya kepada Reza. "Good girl" ucap Reza sambil mengacak rambut Hanna lagi. Hanna menyukai Reza yang bisa membuat Hanna merasa rileks karena perlakuannya. tapi saat ini mereka sebatas teman yang memiliki perbedaan umur cukup jauh, sehingga Hanna menganggap Reza sebagai seorang kakak untuknya. Tapi, entah bagaimana perasaan Reza kepadanya.

...

Mereka sampai di koridor sekolah sesudah 15 menit mereka berjalan. "See you Hanna" ucap Reza melambaikan tangan sambil berjalan ke kelas yang berbeda arah dengan kelas Hanna. Balas Hanna dengan melambaikan tangannya.

Setelah Reza pergi, Hanna pun berjalan ke kelasnya.
Hanna kini telah berada di kelas 12 IPA 2 dan matanya mencari tempat duduk yang kosong. Lalu dia menemukan tempat yang masih kosong di barisan kedua urutan meja ketiga tepat didepan papan tulis. Dia menyimpan tas nya diatas meja dan mengambil topi. Karena hari ini hari senin yang rutinitasnya semua murid mengikuti upacara bendera.
Pengumuman yang diberikan oleh guru melalui speaker untuk memberitahukan para murid melaksanakan upacara berbunyi. Semua murid terburu-buru untuk berkumpul di lapangan untuk berbaris, begitu juga dengan Hanna. Saat dia ingin keluar, seorang gadis yang baru datang masuk kelas dengan terburu-buru untuk menyimpan tas nya. Gadis itu menyapa Hanna dengan nafas yang tidak stabil.

"Eh, disini kosong kan?" Tunjuk gadis itu ke bangku disamping bangku Hanna. "Gue duduk sini ya. Ini bangku lo kan?" Terusnya.

"Eh, i-iya duduk disitu aja" balas Hanna.
"Yaudah yuk kita ke lapangan" ajak gadis itu. Mereka berjalan ke lapangan.

Upacara pengibaran bendera sekaligus penyambutan para peserta didik baru itu berjalan selama 45 menit lamanya. Setelah selesai para murid bergegas kembali ke kelas untuk mengikuti kegiatan belajar dikelas masing-masing.

Di kelas 10 IPA 2. Hanna dan teman barunya duduk dibangku mereka
"Nama gue Nirmala Ayudya panggilan gue Nirmala tapi lo bisa manggil gua Nirma atau Mala atau Ayu atau Diya juga boleh" ucap gadis itu membuka percakapan dengan Hanna sambil mengulurkan tangannya. "Aku Hanna" balas senyum Hanna dengan menyambut uluran tangan dari Nirmala.

...

Pukul 10:15, bel istirahat berbunyi.
"Jajan ke kantin yuk Han". Ajak Nirmala. Mereka berjalan ke kantin, saat mereka tiba dan akan duduk tiba-tiba...

"Minggir" ucap dingin seorang laki-laki dengan tatapan yang tidak bersahabat.
Melihat itu, Hanna heran dengan tingkah laki-laki itu.
"Kok gitu sih Than?. Ini tempat kan gue duluan yang liat!" Ucap Nirmala dengan nada ketus menandakan dia tidak suka kepada sikap lelaki yang dipanggil Than itu.
"Berisik!" Ketus laki-laki itu.
"Ish!". Nirmala mengepalkan tangannya ingin meninju lengan cowok itu namun ditahan oleh Hanna.
"Udah biarin aja, kita cari tempat lain La". "Tapi Han, masa ngalah sih!?". "Udah La, ayo" ajak Hanna. "Yauda deh, YANG WARAS NGALAH!" ucap ketus Nirmala kepada cowok yang dianggapnya tidak waras.
Cowok itu membalas tatapan Nirmala dengan melotot. Hanna dan Nirmala pun pindah tempat.

"Dia siapa sih La? Kok kayanya lo gak suka sama dia" Tanya Hanna dengan penasaran. "Bukan gak suka lagi tapi, gak suka banget!" Jawab Nirmala dengan cemberut. "Dia itu namanya Ethan tapi gue lebih suka panggil dia setan karena bukan cuma namanya aja yang kaya setan tapi kelakuannya juga!" Lanjutnya. Hanna tertawa mendengar jawaban teman barunya itu "Sebel banget kayanya La". "Pokoknya dia itu orang yang paling nyebelin di dunia dan akhirat! Gue udah kenal dia dari SMP dan lo jangan sampe berurusan sama cowok setan itu Han!" Ujarnya. "Hahaha, iya iya Nirmala" balas Hanna. "Yaudah yuk pesen makanan, jangan marah marah mulu nanti waktu istirahat keburu abis" tenang Hanna kepada temannya. "Gue mau seblak level 10" ucap Nirmala. "Pedes banget ntar sakit perut La" larang Hanna. "Gak lah  pedesan juga muka tuh Ethan setan daripada seblak level 100 sekalipun" kesal Nirmala. "Ohh, kenapa ga pesen yang level 100 aja sekalian la? Kan masih pedesan mukanya cowok itu". Canda Hanna. "Iiihhh Hanna, ntar gua usus buntu mau tanggung jawab lo?" Sebal Nirmala. "Hahaha, iya iya gue pesenin dulu ya".
Hanna pun berjalan menuju stand  penjual seblak. Saat dia ingin memesan, tiba-tiba ia merasakan seseorang menyenggol bahunya cukup keras dan membuat Hanna kesakitan "Aw!" Ringis Hana. Dia segera melihat siapa yang menyenggol bahunya dan dia terkejut karena melihan Ethan yang menunujukan evil smile kepadanya.

Hallo guys. Ini cerita pertamaku di wattpad. Gimana prolognya? Maaf kalo membosankan yaaa:( mohon ralat dan bimbingannya jika ada kesalahan penulisan maupun pemilihan kata dan bahasa karena saya masih pemula. Hope you enjoy guysssss. Vote yaaa! Gomawooo♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang