part 1

27 4 0
                                    

Dimohon untuk para manusia yang membaca cerita ini, silahkan klik bentuk bintang di pojok bawah kiri.

Komen jika ada kalimat yang salah.

Happy Reading!

***

"Kiiara, kau tidak mau menemui ibumu?" tanya Farel—Paman Kiiara.

Gadis itu masih berdiri di depan pintu ruangan ibunya di rawat. Ia tidak percaya bahwa ia akan kuat melihat ibunya terbaring di atas ranjang rumah sakit dengan keadaan yang masih menutup mata. Sudah beberapa bulan dia menunggu ibunya membuka mata. Tetapi, sampai saat ini, doanya belum juga terkabul.

Kiiara hanya menggelengkan kepala pelan. Ia meneguk ludah nya sendiri, kemudian masih tetap berdiri di posisi.

Farel menunduk dan mensejajarkan tingginya dengan tinggi Kiiara. "Aku pergi dulu, dari tadi malam, kau belum makan. Aku akan membeli makanan."

Farelpun meninggalkan Kiiara setelah mengusap lembut kepalanya. Kiiara masih berdiri memperhatikan pintu bewarna biru di depannya. Ia masih menimang-nimang, apakah ia akan masuk atau tidak. Sampai akhirnya, tangannya menggapai gagang pintu.

Ia dapat melihat seorang wanita yang sangat ia cintai sedang terbaring di atas ranjang rumah sakit. Wajahnya pucat, matanya terpejam rapat.

Rasanya sakit melihatnya seperti itu. Kiiara tidak sanggup untuk melihatnya. Namun, ia juga ingin memeluk ibunya.

Gadis itu berjalan pelan ke arah ibunya. Lalu meraih tangan beliau untuk digenggam.

Kiiara mengusap pelan punggung tangan ibunya. "Ibu...." lirih Kiiara.

Tidak ada respon. Hanya ada suara dari monitor ICU.

"Ibu jangan tinggalkan Kiiara..., Kiiara sudah tidak mempunyai siapa-siapa lagi selain ibu dan paman. Ibu harus kuat, kita akan mencari ayah bersama-sama saat ibu sudah bangun. Kita pasti akan menemukan ayah. Kiiara rindu berada di dekat kalian. Kiiara rindu ayah..., Kiiara rindu ibu tersenyum...."

"Jika-"

Niiiiiiiiiiiitttttttttt.......

Suara monitor ICU berbunyi nyaring dan tidak berhenti juga. Kiiara bingung sebab ia belum tahu apa maksud suara itu.

"Dokter!" teriak Kiiara. "Dokter!!"

Tidak lama dokter dan susterpun masuk. Salah satu suster itu mencoba untuk membawa Kiiara keluar ruangan terlebih dahulu. Namun gadis itu meronta dan berteriak histeris.

"Ibu!!" jerit Kiiara. "Ibuku kenapa?! Ibuku kenapa?!"

Kiiara akhirnya dapat di bawa keluar dari rungan ibunya.

"Kamu tunggu disini ya...." ucap suster yang membawanya keluar.

Kiiara dengan cepet menggeleng. Ia berusaha untuk menerobos masuk. Tetapi kalah cepat dengan suster yang telah menutup pintunya.

Kiiara memukul-mukul pintu ruangan ibunya dirawat. "Ibu!! Dok, bukain pintunya!!" jerit Kiiara.

Farel datang dengan berlari. Laki-laki itu langsung memeluk Kiiara saat melihat Kiiara menjerit-jerit seraya menangis.

"Ibu, paman..., ibu...." 

***

Tbc.

Sedikit dulu ya, kan pembukaan, wkwkwk.

OCEAN NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang