Bab 1

168 19 10
                                    

Aku berjalan menyusuri tangga lantai empat di kampusku, Menuju ruang kelas vocal mengikuti jadwal yang aku terima dari akademik beberapa hari lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berjalan menyusuri tangga lantai empat di kampusku, Menuju ruang kelas vocal mengikuti jadwal yang aku terima dari akademik beberapa hari lalu. yah, sekarang aku memasuki masa semester II dimana aku sudah memasuki Program Studi yang aku pilih yaitu "Vocal" di salah satu Institusi Seni yang berada di Kota Seoul. 

"Toilet..." 

Tepat disebelah kananku terdapat sebuah toilet mahasiswa, aku berpikir perlukah aku merapihkan baju atau jika tidak make up ku mungkin. Ya, sebagaimana wanita  umumnya, sebelum memasuki ruang kelas kita harus terlihat baik dan rapih bukan. Terlebih ini merupakan kelas pertamaku memasuki program studi pilihanku. 

"Neoui misoe naemaeumi noganaeryeo~~~ Nuni majuchyeosseulttae~~~Dugeungeoryeo~~~"

Sayup-sayup aku mendengar suara seorang pria yang bernyanyi, apakah sudah ada orang lain di dalam kelas? Sial, padahal aku sengaja sampai 09.00 pagi, sejam lebih awal dari kelasku yaitu pukul 10.00 KST.

Aku sedikit mengintip ketika berada tepat di depan pintu ruang kelasku. Percuma aku tidak dapat melihat apapun, kuputuskan untuk masuk tanpa mengetuk pintu terlebihdahulu. 

NGEEKK~ 

Suara pintu terbuka terdengar cukup keras.

"Annyeonghaseyo~"

Sapaku pada seorang pria yang sedang duduk dipojok ruang kelas. 

Pria itu hanya membalas dengan menundukan kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria itu hanya membalas dengan menundukan kepalanya. 

10 menit berlalu, ini adalah moment yang sangat tidak nyaman dalam hidupku, kami hanya saling diam, hening tanpa suara apapun yang keluar dari kami. Aku berjalan menghampiri si pria pojok itu. 

"Kau tadi bernyanyi bukan?"

Aku tepat berdiri di depan meja si pria pojok itu dan dia hanya terdiam ketika aku bertanya. Apa ini? Apa barusan aku diabaikan? wae... kenapa dia diam saja? grutuku dalam hati.

"Ya !!"

Aku sedikit menggebrak meja si pria pojok.

"Wae...yo...?"

Will it be You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang