Sudah tiga hari sejak pertemuanku dengan Baekhyun di parkiran itu, dan sudah tiga hari pula Baekhyun tidak pernah menampakan dirinya. Aneh, jika kami berbeda kelas itu tidak mungkin, mengingat aku dan dia satu jurusan dan dalam absen kami satu kelas.
"Oppa~~~ Taeyeon tidak bisa menemaniku nanti..."
Kudengar Irene sedang menelpon kekasihnya Suho, mengingat hari ini aku ada jadwal latihan untuk sebuah pertunjukan teater musical di bulan depan.
"Ani~~ Taeyeon ada latihan, dia sedang mempersiapkan pertunjukan besar bersama komunitas teaternya, jadi aku ga mau tau oppa harus jemput aku jam 2 siang ya!".
Sepertinya kebucinan Irene dan Suho akan menjadi menu makan specialku setiap hari.
"Ne oppa... Saranghae..."
Telpon mereka terputus..
"KYAA... berhenti bersikap manis kepada Suho di depanku"
"Waeyo.........."
"Ketika aku mendengarkan kalian berbicara, seperti ada tonjokan di leherku dan ingiiiiiin sekali aku mengeluarkannya dari mulut, kau pasti paham maksudku ren".
Aku menepuk pundak Irene mencoba meyakinkannya.
"Molla... wae? apa kamu sakit mau aku ajak ke UKS?"
Oh My God!!! jadi selama ini aku berteman dengan orang cantik yang otaknya tidak bisa ia gunakan dengan baik T.T
"Bukan gue yang sakit"
"Teruss?"
Irene mempertegas nada bicaranya dengan raut muka yang sangat bingung.
"Sudahlah ren, mungkin nanti kalo gue juga punya cowo, gue bakal kaya elu ".
"Eonni~~~~~~ Sumpah gue ga ngerti...."
Sreggg~~
Aku mendekatkan piring makan siang yang ada di depan Irene
"Habiskan makanmu ya Irene sayanggg... aku mau ke toilet dulu".
Akan memperpanjang urusan memang jika aku terus bersama Irene.
"Kyaaaa~~~~ kau mau kemanaaaa....."
"Paaiii~~~"
Aku melambaikan tangan ke arah Irene dan bergegas pergi meninggalkannya.
------------------^.^-------------------
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lihat pakaianku ini, bahkan make up pun tidak ada yang menyentuh wajahku. dalam tiga hari ini aku seperti kehilangan semangat.
"Kim Taeyeon wae geurae,,,"
Aku terus bertanya pada diriku sendiri apa yang hilang dan mengapa aku tidak seperti biasanya.
Tak sengaja mataku tertuju pada sebuah bangunan, Gedung A, salah satu gedung yang ada di kampus. Aku melihat bagian atas gedung tersebut seperti ada tangga kecil dari luar untuk naik ke atas sana.
