|LNFIL 1|

14 2 0
                                    

Pagi ini diandra mengawali harinya seperti biasanya sarapan bersama keluarga kecilnya yang sangat hangat itu.

"Pagi bunda,papa,kak liam"sapanya lembut

"Pagi sayang,kamu udah siap semuanya"ucap Astrid bunda diandra

"Udah dong bun, namanya diandra gitu lo"jawabnya sambil menaikkan jari jempolnya sebagai tanda kebanggaan baginya

"Sarapan nya di habisin ya di biar ngga kambuh lagi maag nya"tegas Fransisco padanya

"Tau lo nanti satu rt repot gara-gara lo"cibir Liam padanya

"Gue ngga pernah mintatolong sama lo kali kalau lagi kambuh"sungutnya pada liam dengan wajah malasnya

"Makanya sarapan lo di habisin ngga di jadiin bekal sama gebetan lo"bisik liam jahil padanya yang membuat diandra tertawa sipu padanya

Ya begitulah kedekatan diandra dengan kakak satu-satu nya itu hanya saja liam tidak tau jika cinta diandra tak terbalaskan

"Lo diam dong nanti bunda bisa marah sama gue"
jawabnya tak kalah jahil

"Makanya habisin dong"

"Siap Pak bos"ujarnya sambil tersenyum dan memberi tanda hormat pada Liam

"Lagi bahas apaansih kayaknya seru banget"ucap sang bunda tiba-tiba

Dan diandra lupa bahwa mereka masih sarapan,dengan kikuk diandra memberi senyum andalannya itu

"Lagi ngomongin mimpi semalam kok bun"jawabnya dan diandra berharap bundanya percaya padanya

Melihat anggukan astrid sepertinya bundanya percaya dengan jawaban diandra barusan dan melanjutkan sarapannya kembali sambil bercanda untuk menghilangkan keheningan diantara mereka.

"Belajar baik-baik ya di, jangan lupa sarapannya di makan"pinta Fransisco pada putri kesayangannya itu

"Ok bos"jawabnya sambil menyalim sopan ayahnya

"Belajar yang benar lo jangan pacaran mulu di otak lu"seru liam saat diandra menyalimnya

"Iya lo tenang aja"jawabnya cuek.

"Diandra masuk dulu ya pa,bye papa,bye kak liam"pamitnya sambil berlari kecil masuk ke dalam sekolahnya itu.

Dan hal pertama yang diandra lihat adalah george pria yang membuat nya senang bukan main

Diandra melihat george yang tengah asyik menyisirkan rambutnya ke belakang dengan jarinya dan ya hal itu membuat diandra jatuh semakin dalam padanya.

Ketika diandra akan mengahampirinya citra sudah lebih dulu menghampiri george dan pastinya george dengan senang hati menoleh pada citra yang notabenenya adalah kekasihnya

Hal itu membuat hatinya perih lagi dan lagi terkadang diandra membenci dirinya yang tak dapat melupakan george yang jelas-jelas selalu menolaknya.

Dengan helaan nafas panjang dan hati perih diandra berlari dari tempat itu meninggalkan george bersama bahagianya

Mungkin bukan sekarang saatnya tapi diandra pastikan masa itu akan hadir padanya.

Saat diandra berlalu dari tempat itu george sempat melihat nya dengan mata tajam miliknya tapi ada yang aneh tidak biasanya diandra mengalah dengan memilih pergi tanpa mengganggu nya

Tapi dengan cepat george menggelengkan kepalanya tanda dirinya tidak merasa bahwa itu baik untuknya dan citra.

"Kita ke kelas sekarang ya"sebut george pada kekasihnya itu dan kemudian dua sejoli itu melangkah bersama dengan george yang menggenggam tangan citra erat.

*****
Setibanya diandra di kelas nya XI IA 1 itulah ruangan kelasnya yang di juluki dengan kelas einsten dan lainnya.

"Lo pasti lagi sakit hatikan"seru kiara yang bisa membacanya lewat wajah diandra

Diandra terus berjalan hingga tempat nya tanpa berniat menjawab ucapan kiara barusan.

"Udahlah di,lo harus move on dong gue yakin lo bisa dapet yang lebih dari si george"tambah siska sambil mengelus punggung nya pelan

Tapi dengan cepat diandra menggelengkan kepalanya yang artinya dirinya tidak setuju

"Kalian tau ngga sih jatuh sedalam-dalamnya susah banget buat bangun dan itu yang gue rasain sekarang"jawabnya dengan mata sayunya itu

Siska dan kiara hanya bisa menenangkan diandra dan menghiburnya karena sepertinya diandra sudah jatuh sejatuh-jatuhnya pada george.

Dan diandra hanya bisa menambah kekuatan bersabarnya menelan Luka yang sama setiap harinya.

Ini benar-benar menyakitkan dan sangat melelahkan.

*****
Setelah insiden tadi pagi sifat diandra berubah sempurna dirinya lebih banyak diam dan menatap kosong

Dengan susah payah siska dan kiara bergantian membujuknya menghiburnya tapi tetap saja hasilnya nol diandra sama sekali tidak mengubris atau meresponnya.

Sepertinya hanya george lah obat yang paling ampuh diandra saat ini.
 

Untung lucas kekasih siska sehingga dengan mudah george dengan cepat di akses jika kalau tidak bisa jadi diandra akan mati kelaparan karena kehilangan nafsu makan.

"Lo bisa kan makan bareng kita disini"mohon siska pada george sopan berharap george menerima tawarannya

George melihat sekelilingnya dan ya dirinya melihat diandra yang menempel kan kepalanya di atas meja

Sebenarnya george tidak peduli dengan keadaan diandra saat ini ditambah dirinya memang tak menyukai diandra apalagi tingkah nya yang membuat dirinya semakin menarik jauh dari lingkungan yang sama dengan gadis itu.

"Gue udah janji sama citra,maaf sis"

Diandra yang sedari tadi memejamkan matanya dengan cepat membukanya kala mendengar suara yang tak asing baginya

Dan benar saja dugaannya benar sempurna karena pemilik suara itu adalah pria nya pria itu adalah george

Dengan senyum cantik nan manis diandra berdiri mendekat pada george dan berkata

"Nanti kita praktek kan"serunya yang membuat george menoleh padanya

"Hm"jawabnya singkat tapi tetap saja mendengar suara george walau sebentar sudah mengembalikan moodnya seperti biasa.

Setelah menjawab ucapan diandra dengan cepat george pergi dari sana untuk menghindari gadis itu padanya.

"Gue senang banget guys,eh tapi gue lapar kita makan sekarang ya"serunya  yang membuat kedua sahabatnya menatapnya bingung tapi tetap saja mereka menurutinya.

Dan secara tiba-tiba citra datang dan menyiramkan wajah cantik diandra dengan orange jus miliknya

"Dasar ganjen"teriak citra kuat yang mengundang perhatian siswa yang berada di kantin itu

"Lo apa-apaansih nyiram gue tiba-tiba gini"

"Lo dengar ya george itu pacar gue milik gue ngga ada yang boleh nyentuh dia kecuali gue"jawabnya emosi

"gue tau lo pacar george tapi setau gue hubungan lo sama dia baik-baik aja dan itu yang buat gue gigih buat pisahin lo sama george"jawabnya santai yang membuat emosi citra naik dan memuncakk kemudian citra menampar diandra tepat di wajahnya dan meninggalkan bekas tamparannya di sana.

"Dasar jalang lo perusak hubungan orang lo!"ucap citra keras yang membuat keadaan semakin riuh

"Lo takut ya george akhirnya berpaling sama gue"jawabnya masih santai yang membuat emosi citra sudah tidak dapat di kontrolnya

"Dasar lo ya"serunya dan menampar diandra untuk kedua kalinya dan saat itu diandra menangkap kehadiran george disana

"George milik gue hanya gue"tegasnya dengan mata yang memandang diandra benci.

Diandra diam tidak menjawab nya jika tidak ingin hatinya sakit.

Jangan lupa vote guys 💞
Ikutin terus kisah diandra bareng george
lawbilll_.

Let's Not Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang