Ini bermula saat angin malam mulai menusuk kulit,dan gumpalan awan menutupi bulan.
"Mau pulang ya?"
Suara mu yang berat itu menyapaku di parkiran. Aneh memang, saat itu aku begitu bersikap acuh padamu. Hingga aku hanya menjawab dengan anggukan kepala.
Namun kau tetap berusaha membuka topik.
"Bisa keluarin motor nya? Perlu dibantu?"
Aku hanya diam dan berusaha mengeluarkan motor ku. Mungkin kau yang tak mendapat jawaban mulai kesal,namun kau tetap membantu ku mengeluarkan motor ku dari parkiran.
Aku menatap mu sekilas dan mengucapkan terima kasih lalu pergi dari gedung berwarna putih yang biasa ku datangi sebagai tempat bimbel ku.
Tanpa berniat menoleh ke belakang atau sekedar mengintip dari kaca spion.
Namun kau tetap mengusik ku. Tepat saat aku sampai kerumah, ada follow request dari mu. Disitula aku mencerna bahwa kau ternyata satu les dengan ku.
Aku menerima permintaan mengikutimu tanpa berniat mengikuti mu kembali. Sampai beberapa menit kemudia pesan masuk dari mu via dm membuatku semakin merasa terusik.
'follback dong'
21.16Begitu kira-kira isi pesan nya.Aku akhirnya berniat bertanya siapa dan apa tujuan mu.
'siapa?'
21.20'keano,kita satu bimbel'
21.24Aku yang tak ingin berbasa-basi akhirnya menekan opsi follback pada profil mu.
Lalu kau kembali mengechatt ku.
'kenal?'
22.23'ga,wkwk'
22.29'tadi aku yang bantuin keluarin motor kamu pas mau pulang'
22.50Aku yang merasa ingin mengakhiri obrolan akhirnya menjawab,
'oh iya wkwk'
22.54Itulah awal dari kisah panjang kita.dan hingga kini tak akan ku lupakan meski roda kehidupan terus berputar.seperti air yang mengalir melewati besi, memakan setiap sisi besi menjadi karatan-karatan yang tak akan bisa di bersihkan lagi. Namun kisah kita akan tetap terlipat rapi meski terkadang akan kubuka sebagai obat dikala sepi menghampiri.
***
"Biancaa,kamu tau ga? Semalam ada cowok yang nanyain nomor telpon mu"
Bella menyambutku dengan kabar yang entah demi apapun membuat ku penasaran.bacot,kalau ada perempuan yang tidak penasaran sama sekali jika ada seseorang yang diam-diam menyukainya.
"Siapa?"
"Keano,dia satu bimbel sama kita,tapi anak kelas sebelah"
Nama Keano kembali menghiasi telingaku, entahlah tapi aku sangat menyukai nama itu.
"Oh, Kemarin dia juga minta follback sama aku."
"Terus-terus?"
"Ya aku follback lah."
"Ciee"
Raut muka Bella berubah menjadi menjengkelkan, Aku hanya merespond nya dengan tersenyum kecil.
"Apasih Bella, Gajelas ya." Aku berusaha menutupi pipiku yang memerah. "Terus kamu ngasih nomor aku?"
"Tuh kan nanya-nanyain dia"
"BELLAA PLEASE YA IH"
Aku mulai malu-malu sendiri sampai Bella menertawakan ku dengan sangat puasnya.
"Bianca temen satu bimbel ku yang paling jutek,jujur aja kali kalau kamu benaran suka sama dia."
Mataku melotot mendengar itu,nyaris hampir copot malah.
"Bella teman satu bimbel ku yang paling sok tau,plis ya jangan ngasal."
"Ya elah ca,sekarang aja ga ngaku. Awas lo besok-besok nanyain tentang dia ya." Ujar Bella meninggalkan ku yang hendak naik ke atas,kebetulan kelas kami sebentar lagi akan dimulai.
Aku mencerna ucapan Bella barusan, Rasanya aku jadi semakin penasaran tentang pria bernama Keano itu.
Aku mulai mengedarkan mataku,mencari sosok pria yang wajahnya tak asing bagiku.namun aku tak menemukannya.
Bahkan sampai jam bimbel ku selesai.Aku ke parkiran dan berharap menemukan pemilik nama Keano itu, namun hasilnya nihil.
Sampai rumah,aku terus menggenggam ponsel ku.berharap ada notifikasi dari Keano,barangkali Bella memberikan nomor ku padanya. Namun kembali ku ulangi lagi,hasilnya nihil.
Beberapa jam kemudian, ada pesan masuk di whatsapp ku, dari nomor yang tak dikenal.
Cepat-cepat kubuka dengan segala penantian, berharap pesan itu dari pria yang sedari tadi ku tunggu-tunggu, keano.
'save,keano anak bimbel'
---
Thank for readers 🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Sementara
Teen FictionDahulu kita adalah sepasang harap yang ingin bersama. sampai kata pergi membuat kita saling bungkam.- Kisah ini tentang perjuangan yang mungkin bagi kalian tak seberapa. Tentang pertemuan yang datang tiba-tiba. Tentang waktu yang begitu singkat saat...