(1)

61 30 64
                                    

"Minnaaa"teriak Maya kepada Minna yang sedang duduk di kursi taman sambil melihat langit yang cerah.

Minna menengok ke arah suara yang memanggil namanya,ternyata itu adalah Maya yang sedang berlari seperti orang kesetanan.

"Lo gak bisa diemin gue terus na,udah satu tahun lo diemin gue dan mulai sekarang lo gak boleh diemin gue lagi"ucap Maya sambil mengatur nafas yang tidak teratur akibat berlari cukup kencang.

"Apaan sih"ucap Minna ketus.

"Lo yang apa-apaan na,gue berusaha buat jadi senderan lo waktu lo sedih tapi kenapa seolah-olah lo gak nerima gue dan malah ngelupain gue gitu aja na"Maya menahan air matanya yang sebentar lagi ingin keluar karna tak rela kalau sahabat kecilnya selalu mendiamkannya.

"Gue gak ngelupain lo may"

"Lo jahat na,gue gak mau diginiin"Maya meneteskan air matanya yang sudah tidak bisa dia tahan lagi.

Minna hanya menatap mata Maya yang terus menerus mengeluarkan air matanya.Sungguh Minna tidak tega melihatnya namun bagimana lagi Minna terus-menerus mendapatkan ejekan dari temannya dan kalau Minna dekat dengan Maya,Maya juga akan terkena ejekan karna dia mau berteman dengan Minna yang dianggap mereka bahwa Minna sudah tidak waras lagi.

"Gue udah anggap lo kaya saudara gue sendiri na,gue gak mau kalo lo terus-terusan ngejauh dari gue"

Minna menghapus air mata Maya menggunakan ibu jarinya "May gue juga gk mau kalo harus diemin lo,tapi gue gak mau kalo lo malah ikut-ikutan kena ejekan" Minna berdiri dari duduknya.

"Gue gak perduli na,yang gue mau kita bisa sama-sama lagi"

"Tapi may guu"

Maya memotong pembicaraan Minna "Cukup na,sekarang lo harus janji sama gue,kalau kita bakal sama-sama lagi dan kita bakal jalanin ini semua bareng-bareng"

"Gue gak bisa may"Minna menundukkan kepalanya.

"Plis na,gue mohon lo janji sama gue"

"May gue cuu"

Maya memotong pembicaraan Minna lagi "Kalo lo gak mau janji sama gue,gue bakal bakar rumah lo na dan gue gak main-main dengan kata-kata gue.Dan selama hidup lo,gue pastiin kalo hidup lo gak bakal tenang karna gue akan neror rumah lo setiap harinya"ucap Maya dengan tegas.

"Apaan sih,lo tega sama gue may"Minna metap wajah Maya yang sangat kesal.

"Terserah lo deh na,gue bakal bakar rumah lo sekarang juga"Maya berdiri dan berjalan menuju rumah Minna yang jaraknya tidak cukup jauh dari taman.

"Jangan may,gue mohon jangan"Minna berlari menuju ke arah Maya yang sudah cukup jauh.

"Gue janji may,gue mohon lo berhenti"Minna menghentikan langkahnya lalu menatap ke arah punggung Maya.

Tidak ada lagi yang bisa Minna lakukan karna Maya juga sangat nekat dan tidak pernah main-main dengan kata-katanya.

Maya berlari menuju ke arah Minna dan langsung memeluk Minna dengan erat "Makasih na,gue sayang sama lo"

Minna membalas pelukan dari Maya "Gue juga sayang sama lo may"

Maya melepaskan pelukannya "Yok kita kerumah lo,gue udah lama gak kerumah lo na"ucap Maya dengan kegirangan.

"Tapi lo gak bakar rumah gue kan"

"Ya enggak lah na,gue kan cuma ngancem lo supaya lo mau janji sama gue"Maya terkekeh.

"Gila ya lu,gue gak mau janji lagi sama lo may"ucap Minna sebal.

"Lo udah janji sama gue dan janji adalah hutang kalo lo gak bayar hutang lo ke gue,lo pasti dosa dan lo masuk neraka"Maya tersenyum jahat.

Minna (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang