Prolog

24 2 0
                                    

Prolog

"Kau akan tetap menjadi sebuah rahasia yang membahagiakan hatiku, tanpa mereka tau."

2013

Anak perempuan tersebut melangkah menaiki tangga menuju kelasnya dengan al qur'an di genggamannya, dengan seragam putih biru yang ia kenakan, ia menyusuri lorong gedung tersebut. Tak tau kemana arahnya, yang ia inginkan hanyalah sekedar bernafas dari lingkungan dia berada saat ini.

Ia berjalan, hingga berhenti tepat di depan jendela gedung lantai 2 yang mengarah ke lapangan sekolah serta masjid. Ia menatap malas kearah lapangan yang dipenuhi oleh anak - anak laki laki yang sedang bermain bola disana dengan berkeringat. Tepat disebelah kiri lapangan adalah gedung khusus laki laki serta kantor utama guru - guru.

" ah menyebalkan!" gerutu anak tersebut.

Ia membuka al qur'an tersebut, membolak balik halamannya, menatap dengan serius, lalu menunduk dengan sedih.

"aku ga betah, aku ga tahan. Baru 3 bulan disini, ga kuat. Ketat banget!" Gerutu (lagi) anak tersebut

Anak perempuan yang baru menginjak kelas 7 smp tersebut memilih menutup al - qur'annya, lalu menatap ke arah lapangan . Melihat pertandingan anak laki laki, yang biasa saja tapi entah kenapa mereka terlihat sangat bersemangat. Mengejar bola , menendangnya, memasuki ke gawang. Membosankan, hal yang sangat sia-sia baginya.

Dengan bosan, ia menolehkan kepalanya kearah pohon rindang di depan masjid, ia hanya menatap malas, hingga ia menghentikan tatapan matanya. Dan fokus kesana, memperhatikan dengan seksama. Terdiam sejenak.

"siapa Dia?" Tanyanya dalam hati

Bak cahaya keemasan mengelilingi sosok yang membuat fokus matanya hanya terpantri padanya.

"Ih, ganteng banget!!" jeritnya dalam hati

Bagaimana sosok tersebut duduk dibawah pohon sembari menundukan kepalanya diantara kedua dengkulnya, lalu mengambil botol minum dan meminumnya dengan cepat. Hingga sosok tersebut mengibaskan rambutnya keatas untuk membersihkan rambutnya dari keringat yang menempel.

"YA ALLAH! KOK MIIRIP BANGET SAMA TOMOYA OKAZAKI!?"

anak perempuan tersebut tetap menatapnya, mengamatinya, bertanya tanya siapakah ia? Hingga tepukkan dibahunya, menyadarinya dari lamunannya.

" Allahu Akbar!" Spontannya kaget dan langsung membalikkan badan kebelakang sembari menepuk-nepuk dadanya tuk menetralkan jantungnya yang berdetak cepat.

"Syarah, kamu ngepain? Dari tadi dicari ustadzah buat setor hafalan. Kamu belom setoran kan?" tanya temannya tersebut.

Anak perempuan bernama syarah tersebut, hanya menghela napas , lalu menundukkan kepalanya.

" gimana ya la, lala kan tau sendiri. Aku susah banget untuk terbiasa disini. Tapi, aku gabisa dipaksa kalau aku gamau" ucap Syarah dengan pelan

Lala memegang bahu syarah sembari menepuk-nepuknya " gapapa syarah, ustadzah pun ngerti kalau kamu gamau. Tapi kenapa malah kabur?" tanyanya lagi.

" Entahlah , males " ucap syarah seadanya , lalu syarah yang menundukkan kepalanya langsung teringat akan sesuatu. Ia membalikkan badannya dengan cepat, dan melihat kembali ke arah pohon tersebut. Mencari cari kemana sosok tersebut, ia menoleh kesana kemari dengan gelisah. Kosong, lapangan tersebut sudah kosong.

" Loh loh, kemana dia? Kok hilang!?" gerutunya sembari tetap mencari, berpindah pindah jendela untuk mencarinya.

Lala yang melihatnya pun ikut terbingung bingung, dan mengikuti pergerakan syarah yang berpindah kesana kemari sembari menoleh dengan risau.

"Kamu kenapa Sya? Cari siapa ?" Tanya nya dengan penasaran.

" tadi itu, ada tomoya ku!" jawabnya asal.

"tomoya apa sih? Kamu ngaco ya?" Tanya nya lagi.

" tapi dia mirip bnget sama tomoya la!!" jawab syarah dengan yakin

Lala pun yang melihat sikap aneh syarah, langsung menariknya saja untuk kembali ke kelas.

"sya, udah ya. Ini udah pergantian kelas. Cukup ngaconya" ucap lala yang tetap menarik syarah dengan paksa.

Syarah yang ditarik temannya, hanya pasrah mengikuti temannya dengan tetap menoleh ke arah jendela tuk mencari sosok tersebut. Namun syarah tidak menemukan siapapun, selain lapangan kosong dan kering.Syarah menghela nafas, lalu tersenyum. Setidaknya, sosok tersebut merupakan alasan yang menyenangkannya untuk tetap bertahan disana. Syarah dengan keyakinannya yang tak akan pudar, meski laki laki dan perempuan dipisahkan, ia yakin akan tetap bisa melihat sosok tersebut.

Ia tak tau namanya siapa, yang ia ketahui. Ia mirip sekali dengan tokoh anime kesukaanya, Tomoya.

Lalu, seperti itulah caraku menemukanmu.

Tomoyaku...

To Be Continue....

In frame(Tomoya Okazaki - Clannad)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

In frame
(Tomoya Okazaki - Clannad)

Karena Kamu...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang