2

6 1 0
                                    

Terik nya sinar matahari dengan sedikit angin mulai menghujani setiap pori-pori kain pakaian yang sedang dijemur siang ini. Seandainya bisa, para pakaian itu pasti sedang merentangkan tangan dan saling berdansa, berbahagia. Fase ini adalah fase yg membuat mereka besemangat karena mereka bisa menunjukkan kalau mereka masih eksis dipakai, mereka sudah bersih setelah dicuci, sudah wangi berkat sabun cuci dan mereka akan dirapihkan kembali : digosok, dilipat dan disimpan dengan rapih sebelum dag-dig-dug menunggu kapan akan dipakai kembali.

Dalam fase ini juga mereka sering berdebat tentang kelebihan, "aku yang lebih cepat kering" dan berbangga diri menceritakan kemana saja mereka pergi saat dipakai sang manusia.

"Noda apa itu, merah? Tumben mama mencuci nya tidak bersih" Tanya celana panjang milik ayah yang sedang dijemur didepan pakaian teletubbies merah nya Meoli.

"Hhmm itu terkena buah cerry. Meoli menjadikanku wadah buah cerry saat dia memanjat tadi, tapi mungkin dia lupa jadi buah cerry nya terjepit dan yaaaa begitulah. Sepertinya mama sudah tak ikhlas membersihkanku", jawab pakaian teletubbies merah itu, masih murung.

"Meoli jatuh lagi?" Kali ini giliran outer mustard milik kakak yang bertanya.

"Kalian pikir saja sendiri. Meoli kan selalu jatuh kalau bersama dia", jawab pakaian teletubbies biru. "dan karena dia, mama menyamaratakan kami. Mama juga menganggapku membawa sial, sama seperti dia", lanjutnya ketus dan terang-terangan.

"Heeyyy... kalian itu dari pabrik yang sama. Jangan seperti itu lah. Lagipula kita ini bukan apa-apa. Kita hanya kain yang dijadikan pakaian lalu dijual untuk memberi untung ke pembuat kita. Tak ada satu pun dari kita yang membawa sial. Yang ada, kita yang sial jika dapat tuan yang salah. Liat tuh temanmu. Noda dimana-mana sampai mama saja tidak bisa membersihkannya. Temanmu juga ogah kali terkotori seperti itu", jelas celana panjang ayah.

"Tapi kenapa aku juga harus terseret dalam kesialan nya?" Tanya pakaian teletubbies biru.

"Namanya juga manusia, semuuaaa dikait-kaitkan. Karena mereka membeli mu di waktu yang bersaman, karena kalian berasal dari toko bahkan pabrik yang sama, karena kalian se-tipe, sama-sama daster dan sama-sama teletubbies, yasudah, disamakan lah kalian berdua. Kalian dianggap kembar. Kalau ada 5 yang seperti kalian juga pasti semuanya dianggap sama saja", sahut kaos putih milik kakak.

"Biru, maaf ya, gara-gara aku kamu jadi ikutan dianggap remeh", ucap pakaian teletubbies merah.

"Eh bukan kamu yang harusnya minta maaf. Harusnya yang minta maaf itu adalah orang yang memakaimu tapi tidak bisa bertingkah dengan baik dan orang yang menilai kalian seenaknya", jawab celana panjang ayah.

"Hey biru, jangan benci sama si merah. Seperti yang sudah kukatakan tadi kalau ini semua bukan salahnya. Lagipula berutung kamu kalau tidak dipakai Meoli, bocah yang hobi manjat pohon, menjadikan pakaian sebagai lap setelah makan menggunakan tangan, tidak pandai menjahit sendiri saat pakaiannya bolong karena tersangkut batang pohon atau apalah itu, hanya mengadu (maaaa kancing bajuku lepas), belum lagi kalau pakaian dia kesempitan, langsung di alih fungsi kan jadi lap kompor. Kotor, panas, bau gas, bau minyak, iyuuhh", sahut daster mama.

Percakapan kali ini seperti menyadarkan pakaian kecil itu bahwa terkadang apa yang mereka anggap baik tidak lah baik sepenuhnya dan sebaliknya. Selama ini pakaian teletubbies biru selalu menganggap si merah lah yang membawa sial, tanpa peduli apa yang dilakukan Meoli saat memakainya. Selama ini yang biru pikirkan hanya ia yang baik-baik saja saat dengan Meoli. Ia lupa menanyakan apa kabar ke teman satu pabrik nya itu. Selama ini yang biru pikirkan hanyalah diri nya sendiri, kesenangannya sendiri, keuntungannya sendiri. Ia lupa sekeliling nya dan hal diluar dirinya sendiri.

"Sepertinya setelah ini aku akan dipensiunkan", ucap pakaian teletubbies merah yang membuat semuanya terdiam.

"Sepertinya aku tidak akan bertemu kalian lagi", lanjutnya.

"Sepertinya juga aku akan terus sama kamu. Kita akan sama-sama di pensiukan, dimasukkan ke dalam box dan diletakkan di gudang", sahut pakaian teletubbies biru.

"Maaf..." jawab pakaian teletubbies merah dengan lesu.

"Ya, mau diapakan lagi? Dengan seperti itu aku tidak cepat belel kan karena dipakai-cuci terus-terusan? Kita bisa gelap-gelapan bareng, istirahat bareng dan ngobrol. Aku juga cukup tau banyak lagu, kita nyanyi-nyanyi bareng aja sama apa yang ada di gudang", jawab pakaian teletubbies biru mulai melunak.

IF THEY WERE ALIVEWhere stories live. Discover now