3

5 1 0
                                    

"Maa... ini taro sini aja ya?" Ucap Meoli sambil memegang pakaian teletubbies berwarna merah dan biru.

Minggu pagi ini mama dan Meoli sibuk memilah pakaian yang masih layak digunakan. Seisi lemari pakaian dikeluarkan semua, dipisahkan antara baju, celana, rok dan terusan, satu per satu diambil, disusun lagi ke dalam lemari jika ia masih layak dan di masukkan kedalam box jika sudah tak muat dan lusuh karena terlalu lama tak dipakai. Satu lagi, pakaian yang compang-camping akan dimasukkan ke dalam plastik untuk dibuang nantinya.

"Tapi jangan dipakai lagi ya", jawab mamah lembut. Mama tahu pakaian itu adalah pakaian favorit Meoli, terutama yang merah. Ya walau pakaian itu sering jatuh bersama Meoli hingga dianggap pakaian itu lah yang pembawa sial dan membuat Meoli jatuh hingga terluka.

"Tuhkan, mulai lagi deh nyalahin benda mati-nya. Kenapa ga kalian saja sih yang lebih berhati-hati?" Batin si biru.

"Setidaknyakita ga dipindahkan ke gudang atau dibuang, ru. Kita masih bisa denger suara tv",ucap pakaian teletubbies merah yang senang karena akan dikembalikan kedalamlemari pakaian Meoli. Walaupun harus diletakkan di urutan terbawah, tapisetidaknya mereka masih bisa merasakan angin saat pintu lemari dibuka, mendengarkansuara tv yang diletakkan diatas lemari pakaian itu, mendengar Meoli dan seisirumah mengobrol bahkan menghabiskan waktu mendengar pakaian lain dalam lemarimenceritakan seru nya kegiatan yang manusia lakukan dan tempat yang mereka kunjungi. Oiya, pakaianMeoli ditempatkan dalam lemari yang sama dengan pakaian mama. Jadi,"teman" mereka bukan hanya pakaian Meoli saja, melainkan pakaianmama. Mulai dari pakaian tidur, pakaian santai, pakaian ke pasar, hinggapakaian formal.

IF THEY WERE ALIVEWhere stories live. Discover now