Dara POV
Siang ini adalah jadwal ku untuk cek up kesehatan, dokter bilang rahim ku sehat, mungkin Tuhan belum percaya padaku untuk menitipkan seorang anak. Aku pergi naik taxi, bukannya Tian tidak mau mengantarku untuk cek up, namun ia harus bertemu client untuk membahas projek yang akan dia pegang bulan ini. Sebagai istri yang baik dan tidak sombong, aku tidak mau merepotkan suamiku.
Aku turun dari taxi dan membayar sesuai dengan argo yang tertera. Saat aku masuk kerumah aku dikagetkan dengan adanya sesosok wanita paruh baya yang masih terlihat muda dibandingkan usianya, dia Ratih Matasik, ibu dari Tian yang tak lain adalah mertuaku. Dia menatap wajahmu dengan pandangan yang cukup meremehkan. Aku tak tau, hanya masalah keturunan sikapnya bisa berubah drastis seperti ini.
" Jadi gimana hasil dari cek up mu hari ini? " Tanyanya
" Baik mah " Jawabku seadanya.
" Baik-baik aja tapi kenapa sudah 5 tahun kamu belum ngasih saya cucu? Hahh.. Pokoknya, kalo dalam waktu sebulan kamu belum isi, mending kamu pikirin buat pisah sama Tian. " Jawabnya dengan enteng dan tidak memikirkan perasaanku.
Setelah mengatakan itu, Mami Ratih pergi tanpa melihat kepadaku. Ya Tuhan, kenapa harus seperti ini, apa yang harus aku lakukan.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Tian POV
Aku sudah sampai kantor sekitar pukul 9 tadi, aku masuk keruangan ku dan memeriksa beberapa berkas yang ada dimeja. Sepertinya projek ini akan sedikit memakan waktuku.
Kringgggg (anggap suara telpon)
" Haloo "
.......
" Iya, baik, saya akan keruang meeting sekarang "
Tut..
Oke semangat Tian!
Saat aku membereskan berkas yang akan aku bawa, ku lihat wajah istri cantikku yang sedang tersenyum manis. Kuambil foto itu, dan kucium untuk menambah semangat ku. Ku taruh kembali foto itu, dan aku mulai pergi menuju ruang meeting.Kubuka pintu ruangan, disana sudah ada atasan ku sekaligus senior ku saat kuliah dulu, Andre Wicaksono, pria Single dengan sejuta pesonanya.
" Akhirnya dateng juga lo, lupa kalo ada meeting hari ini? " Tanya nya santai.
Memang seperti itu sifatnya, dia tidak suka aku bersikap formal padanya.
" Gue selalu On time ya. Lo aja yang langsung nelpon " Jawabku santai.
Aku duduk di salah satu kursi kosong yang ada disini. Kami sedikit membahas tentang proyek pembangunan Resort milik salah satu client kami. Saat sedang asik bertukar pikiran, pintu terbuka dan muncullah seorang wanita cantik dengan style nya yang formal.
Jujur aku kaget saat tau siapa yang datang. Sudah hampir 10 tahun aku tidak bertemu dengannya. Eva Ferinda, orang yang dulu hadir dalam hidupku, seorang gadis yang pertama kali ku kenalkan pada mamaku. Aku tak menyangka, sekarang akan bertemu lagi dengannya dengan situasi seperti ini." Hai Va, yuk duduk, gue udah bahas sedikit nih tentang projek ini " Kata Andre, dan mengajak Eva untuk duduk di depan ku.
Masih ku pandangi wajah Eva di depan ku, sampai sebuah suara menginstruksikan untuk mulai meeting kali ini.
Oke Tian, fokus!!🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Dara POV
20:00 wib

KAMU SEDANG MEMBACA
Can We?
RomanceSemua hal yang terjadi adalah sebuah suratan takdir, Tapi seperti nya Takdir ini bukan apa yang aku ingin kan? lalu apa yang harus aku lakukan?