Shamira berlari pontang-panting menuju gerbang sekolah yang sudah ditutup setengahnya, setelah tadi ia pamit dengan terburu-buru dengan Ayahnya.
Dari kejauhan sudah terlihat para anggota osis yang sudah teriak-teriak memerintah murid baru, agar lebih cepat menuju sekolah.
"Hei... Anak baru cepet dong, lari-lari!! " teriak anggota osis dari belakang gerbang sekolah.
"Hah huh huh.. Capek banget gila pagi-pagi udah disuruh lari aja! " Shamira mendumel pelan.
"Lagian ngapain sih disuruh lari 50 meter sampe gerbang, kakak kelas nih kejem banget, gak tau apa gue kan jarang olahraga huuuh !!" lanjut Shami kesal.
Memang Dia tadi disuruh turun oleh anggota osis yang udah nangkring sejauh 50 meter depan gerbang.
Dia dipaksa untuk lari, karena sebentar lagi gerbang akan ditutup. Padahal masih ada waktu 10 menit lagi sampai jam 7 tepat.
"Kenapa kamu telat?! " tanya kakak kelas cewek menghadap Shami.
"Mmm.. Itu kak Aku tadi kejebak macet dijalan" jawabnya sambil menundukan kepala.
"Alahh alasan klise itu, yaudah cepat kamu kumpul dilapangan !" titah kakak kelas itu yang dilihat dari name tag seragam sekolahnya bernama Elena Rosalina.
"Iya kak, Saya permisi " pamit Shami dengan kepala yang masih menunduk takut, lalu berlari menuju lapangan untuk mengikuti upacara pembukaan MPLS.
Sampai dilapangan upacara, Shami langsung masuk barisan paling belakang dan mengikuti pelaksanaan upacara dengan tertib dan patuh.
Yaa mau gak tertib dan patuh gimana orang dibelakangnya berjejer anggota osis yang keliatannya galak dan serem gitu mukanya. Hihh mati gaya lah Shamira sekarang.
Setelah melaksanakan kurang lebih satu jam upacara, semua anggota mpls akhirnya diberikan istirahat 10 menit.
Tapi dilarang untuk meninggalkan lapangan karena nanti akan ada pengumuman dari anggota osis dan pemberitahuan untuk pembagian kelasnya.
Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan mpls yang akan dibimbing oleh anggota osis.
Shamira menoleh ke kanan dan kiri, melihat orang disekitarnya tengah mengobrol dengan teman baru mereka.
"Huhh gini nih jadi murid pindahan luar kota tuh, ga ada yang dikenal" ujar Shami menghembuskan nafas malas. Ia kemudian menerawang mengapa Ia sampai disekolah ini.
Ya, memang Shami pindahan dari luar kota lebih tepatnya dari Bandung. Ia mengikuti keluaranya pindah karena Ayahnya dipindah tugaskan oleh atasannya ke daerah Jakarta.
Shami memilih SMAN 1 Jakarta untuk Ia bersekolah, karena alasan utamanya dekat dengan rumah, selain itu sekolah ini juga punya prestasi dan fasilitas yang bagus.
SMAN 1 Jakarta memang tergolong sekolah Negeri elite yang banyak digemari anak remaja pada umumnya. Disamping itu yang jadi favorit sekolah ini tuh banyak cogan dan cecannya.
Jadi beruntungnya Shami bisa masuk sekolah impian para remaja di Jakarta."Hei.. Jangan bengong hahaha, btw nama gue Indira, nama lo siapa ?" tanya seseorang dari samping kanan Shamira.
Ini Shamira cantik banget yaa,, keturunan bule loh dari bapaknya hahaha😂😂
Haii guyss...
Mau update cepet ahh haha mumpung lagi free 😂😁
Jangan lupa vote dan comment ceritaku ya, follow juga akun wattpad nanti aku follback juga.Byee guyss enjoy ya bacanya semoga suka part ini😘
Haii guyss
KAMU SEDANG MEMBACA
Comfortable
Teen Fiction"Gue suka sama lo, gue akan ngelakuin apapun yang lo mau" Ucap Shami dengan perasaan campur aduk. "Haha lo beneran suka sama gue ?" Shamira mengangguk ragu. "Oke kalo gitu gue punya syarat buat lo" jawab lelaki itu dengan smirknya Publish : 12 Juli...