· · • • • ✤ • • • · ·
Dua Ekor Ayam Yang Bersaksi
· · • • • ✤ • • • · ·Dikisahkan, bahwa suatu hari Gempa sedang duduk-duduk bersama Taupan. Tidak lama kemudian, dihidangkan lah kepada mereka 2 ekor ayam panggang. Entah mengapa, tiba-tiba taupan tertawa sampai mati. Tamat.g
Ia tertawa terbahak-bahak. Ia tidak dapat menahan tawanya saat menyaksikan dua ekor ayam yang dipanggang dan disajikan di hadapannya itu.
"Apa yang membuatmu tertawa?" Tanya Gempa.
"Ah, tidak! Kedua ekor ayam ini mengingatkanku akan masa laluku..." Jawabnya.
"Apa gerangan itu?" Tanya Gempa semakin heran.
Mulailah Taupan bertutur, "Dahulu, sewaktu aku masih muda-"
"Elu masih muda goblok!" Kata Gempa.
"Yaelah denger dulu. Dahulu, sewaktu aku masih muda, aku adalah seorang perampok. Suatu hari, ada seorang pedagang kaya raya bernama Blaje yang berjalan melintas di hadapanku. Tentu saja aku tidak membuang kesempatan itu.
Aku segera merampok dan menangkapnya. Tidak hanya itu, aku bahkan berniat untuk menghabisi nyawanya. Dan ketika aku akan membunuhnya, pedagang itu memohon-mohon padaku agar aku tidak membunuhnya. Tapi aku tidak peduli. Aku tetap bertekad untuk membunuhnya.
Ketika pedagang malang itu sadar bahwa ia tidak mungkin lolos dari maut, ia kemudian melongok ke kiri dan ke kanan. Tiba-tiba, melintaslah dua ekor ayam sedang berak disampingnya. Melihat kedua ekor ayam itu, ia segera berkata: 'Wahai dua ekor ayam, jadilah kalian berdua sebagai saksi bahwa perampok ini telah membunuhku secara zalim!'
Hm, betapa gobloknya dia, menurutku. Meminta dua ekor ayam untuk bersaksi. Aku pun segera membunuhnya. Dan kini, melihat dua ekor burung panggang ini, aku teringat pada kegoblokan pedagang kaya itu saat meminta dua ekor ayam
yang sedang berak untuk menjadi saksi kejahatanku. Awokawokawok"Demikian ia berkisah, tanpa ia sadari bahwa karena dua ekor ayam panggang itulah ia mengakui dan menceritakan kejahatannya sendiri di hadapan Gempa. Mendengar penuturannya, Gempa segera berkata:
"Demi Kotak pasir Geri!, betapa bodohnya engkau! Bukankah baru saja kedua ekor ayam itu memberikan kesaksiannya atas kejahatanmu melalui mulutmu sendiri?!!"
Taupan terperangah. Ia terkejut sendiri. Wajahnya pucat. Ia baru tersadar bahwa ia dengan gobloknya telah menceritakan kejahatannya sendiri.
Tidak lama setelah itu, ia segera dilaporkan kepada yang berwajib. Dan tak lama berselang, Lehernya dipancung sebagai bentuk qishash atas kejahatannya terhadap pedagang malang itu.
Fin
KAMU SEDANG MEMBACA
FDO Random Book!
DiversosRandom Book ogeb! Klean semwa ogeb! Saya Ogeb!') Isinya hanyalah kegabutan para member- mungkin hanya admin ;') Karna mereka gak ada akhlak.g dahlah-- happy reading :'v Cover by @Li_Liyaaa