two... ( Makan Malam)

13 7 1
                                    

.
.
.

"Pak.. Bukain gerbangnyaa!!". Iva berteriak memanggil pak tono, satpam dirumahnya yg megah itu.
Pak tono berlari dan segera membuka pintu gerbang..

" silahkan non.. Bagaimana sekolahnya hari ini?".

"Baik.".

"....". Pak tono hanya mengangguk mengerti,

Diana berhenti di pintu depan rumahnya, iva mendengar ayahnya itu sedang memarahi kakak perempuannya . Yg mana kakak nya itu tidak lulus dengan nilai sempurna atau Cumlaude dari sebuah Universitas ternama di singapura.

Ivana meremas rok sekolahnya dan mengepalkan tangannya.. Ia sangat marah, kenapa kakaj nya itu diam saja dan tak melawan. " aisshhhh... Menyebalkan! Tau brgini gue ga usah pulang tadi ".

Iva memaksa tangannya untuk membuka pintu, dan masuk dengan cepat.

Iva Serebat..serobot masuk tanpa menyapa ataupun sekedar mengucapkan salam pada ayahnya dan kakaknya itu, ia melihat ibunya sedang berdiri gelisah di anak tangga melihat kakaknya di marahi oleh ayahnya, iva muak melihat semuanya.

" hhh.. Gue yakin abis kakak pasti Gue!" iva membanting pintu kamar dengan keras lalu menguncinya, merebahkan tubuhnya di kursi yg empuk. Dan menghilangkan tekanan di pundaknya untuk sejenak..

GeDoorr..dor.dorr "BUKA PINTUNYA IVANAA!! AYAH MAU BICARA PADAMU!"

"hah..hah..hah, yaampun jantung gue... Hhh...hhhh, gue ketiduran kayanya, dan sekrang baru jam 16.37 .. Itu artinya gue cmn ketiduran 10 menit anjirrr". Ivana terperanjat bangun lalu melihat jam tangannya.. Mengusap peluh di keningnya, ia pun bangun dan membuka pintu kamar.

" ada apa ayah?"

"Mana hasil kelulusan mu? "

"Untuk apa!? Aku lulus saja tidak ada satu pun dari kalian yg datang ke sekolah! "

"Ivana! Kamu tau ayah harus kerja! Dan ibumu kan harus datang ke Universitas kakak mu! Seharusnya kamu paham!"

"Iya"

"Kamu hanya lulus dari SMP dan tidsk terlalu perlu dihadiri oleh orang tua".

Jlebbb... Sakit. Sedih banget pas denger ayahnya bilang kek gitu.

" lalu? Ada lagi?" Diana bersender di pintu kamarnya sambil mrlipat tangan di dada.

"Ayah tidak akan memarahimu sekarang.. Lebih baik kamu mandi. Lalu setelah itu turun kebawah kita makan malam, sekalian ada yg mau ayah bicarakan sama kamu fan kakak mu!". Ayahnya pergi menuruni tangga..

Iva menutup pintu lalu menyalakan musik keras keras di HP nya.. Ia mandi dan berganti baju, " gue males banget harus makan bareng sama ayah.. Biasanya juga ayah ga pernah makan bareng dirumah".

Iva menuruni tangga, dan melihat disana sudah ada ayahnya.. Ibunya..dan kakak terbaiknya tentu.

Seperempat kegiatan makan malam telah terjadi dengan damai, tapi setelah itu ayahnya mengganggu suasana.

"Loli.. Kamu harus bisa mengejar target agar bisa masuk ke sebuah perusahaan di Singapura atau di Amerika. Pokonya kamu harus bisa.. Tunjukan pada ayah kamu anak pertama ayah yg sukses!".

" lalu ivana.. Kamu sekarang sudah beranjak dewasa! Jangan berleha leha.. Kamu akan ayah sekolahkan di SMA yg ada Di New york"

"Apa! SMA doang masa harus di luar negara sih yah!! Ga mauu.. Pokonya iva ga mau! Iva mau SMA di jakarta aja yah... Nanti kalo kuliah baru deh milih Universitas di luar negara". Iva nolak mentah mentah perintah ayahnya..

" tidak bisa... Ayah tinggal satu langkah lagi selesai mengurus pendaftaran mu. Dan juga kepindahan kita ke sana"

"Lalu pak Tarno.. Pak tono dama bi ninah gimana? Mereka di pecat?".

" mereka juga akan ayah ajak.. "

"Tapi merrka kan ga bisa bahasa inggris ayah!"

"Siapa bilang kalo mereka harus ngobrol sama turis.. Mereka kan dulu udah pernah kesana waktu kamu masih kecil. Kita pernah tinggal di sana dua tahun sayang.. Jadi mereka akan terbiasa kembali kok". Ibunya menenangkan iva..

" buuu... Ibu juga setuju?"

"Apapun yg terbaik untuk semuanya:)". Ibunya hanya bisa mengelus elus rambut ivana sambil berusaha tersenyum meyakinkan iva..

" trus kakak gimana? Dia bakalan tinggal sendiri di Singapura kalo seandainya keterima kerja?"

"Loli akan tinggal bersama bi ninah dan pak tono". Ibunya menjawab

" oke. Yaudah .. Kapan kita berangkat? "

"Besok" ayahnya menjawab singkat.

"Apa? Kata ayah masih ada satu langkah lagi buat pendaftran?"

"Iyaa.. Dan itu mengharuskan kita ada disana, datang ke sekolah itu"

" SMA apa tepat nya? ". Iva brrtanya sambil berdiri...

" Trinity School"

"Hhhh... Udah gue duga. Trus semua persiapan barang dan yg lainnya gimana kan iva belom siap siap?"

"Udah beres semua.. Besok kita tinggal berangkat, kalo kamu mau tau liat aja di lemari kamu udh gada baju kecuali buat berangkat besok.. kalo ada yg kurang kita bisa mampir ke toko langganan ibumu auntuk membelinya"

"Ihh apaan si ayah! Baju yg ada juga masih banyak... Ga perlu beli! Dan oh ya.. Pantesan aja tadi baju ini udah di siapain sama bi ninah di atas kasur,, ternyata lemari nya udh kosong tohh "

"Sebenarnya ayah kalian maunya semua barang yg ada disini ga perlu di bawa, katanya nanti disana kita bisa beli.. Tapi ibu bilang pada ayahmu kalo banyak barang yg disukai oleh ivana dan loli nah untung saja ayahmu mau mengerti, " ibunya menjelaskan pelan pelan..

"Hhh.. Ck, oke gue udh kenyang"
iva meninggalkan meja makan disusul oleh kakknya yg juga hendak masuk ke kamarnya. Mereka udah ga nafsu buat makan..







_______________""*"*________________

_Publish14jul20_

IVANA (Jangan Sia Siakan Waktu Dan KeSeMpAtAn Mu) On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang