Tiga orang itu menyerang gadis bersurai kecoklatan dari arah yang berbeda, membuatnya bingung. Mau bagaimana pun juga, ia tak pernah bertarung sungguhan dan tak memiliki ilmu bela diri juga.
Sekujur kemudian Sharley teringat, tadi dia bisa menghilang. Dia yang teringat dengan kekuatan itupun, akhirnya mencobanya sembari memejamkan mata, berkonsentrasi penuh. Menyingkirkan semua suara dari luar, memusatkan perhatian pada diri sendiri.
Mendadak, dia muncul di belakang orang itu. Dia berjengit kaget, tidak menyangka bisa menggunakan kekuatan itu dengan mudah. Tiga orang itu mendesis tajam, kaget dengannya.
Sharley menyiapkan kuda-kuda, otaknya berputar keras mencoba mencari kekuatan yang pas. Walaupun sebenarnya dia tidak tahu kekuatan apa saja yang bisa muncul. Konsentrasinya pecah saat dia bingung harus melakukan apa. Dia sama sekali tidak paham. Sekarang pun tiga orang itu sudah sangat dekat dengannya.
Kabut hitam tiba-tiba muncul dan melesat ke arah Sharley. Kalau biasanya kabut akan menyebar rata, tapi kabut yang satu ini berbeda. Kabut itu benar-benar hanya terarah pada Sharley. Kabut tidak menyebar kemana-mana, hanya fokus pada gadis bersurai cokelat itu. Sharley menggeram marah, tidak tahu apa yang akan terjadi jika kabut mengenai dirinya.
Sepertinya tiga orang itu memang sengaja hanya berfokus membunuhnya. Mereka seolah melupakan fakta bahwa ada banyak siswa-siswi di ruangan ini.
SRAPP
Kabut mengelilingi tubuh Sharley, sontak gadis itu merasa kesakitan di indra pernapasannya. Sharley juga merasakan pusing di kepala. Seolah kabut merusak organ tubuhnya. Dia terduduk di lantai, tak kuat lagi.
Kepalanya serasa ditusuk ribuan jarum, membuatnya makin kesakitan. Mata Sharley tidak bisa melihat dengan jelas lagi, buram. Dia bahkan tidak mendengarkan teriakan histeris Cleon.
Salah satu orang berjubah hitam menjambak rambut Sharley, menghantamkannya ke lantai kemudian mencekik lehernya, membuatnya makin kesakitan dan sulit bernapas. Sharley tak bisa melihat orang itu, kabut masih menghalangi jarak pandanganya.
"Aku benar-benar tak tahu bagaimana kau bisa mengeluarkan sihir, gadis kecil. Tapi sepertinya, kau akan jadi hadiah yang paling menarik untuk pimpinan kami!" katanya. Dari suaranya, Sharley tahu kalau dia perempuan.
Gawat, sekarang aku akan dibunuh oleh pimpinan mereka sendiri. Tidak, itu pasti akan lebih mengerikan. Aku pasti akan disiksa lebih parah dibanding sekarang, batin Sharley kalap.
Sharley juga tak mengerti kenapa dia bisa mengeluarkan sihir. Saat dia masih kecil, dia pernah membekukan air dan mengeluarkan api. Kejadian itu sudah lama sekali dan dia merahasiakannya. Dia tidak mengerti kekuatan itu. Karena terlalu takut, dia memilih untuk berbohong pada ibunya tentang terbakar dapur rumahnya saat itu.
Belum habis keterkejutannya, kini dia dibawa pergi oleh orang itu. Yang lain memilih tetap berada di ruang bawah tanah. Samar, Sharley bisa mendengar teriakan Cleon yang makin serak. Dalam hati gadis itu hanya bisa berharap semoga Cleon dibiarkan hidup.
Tubuh Sharley dilempar ke lantai, membuat gadis itu mengaduh tertahan. Dia berusaha sekuat mungkin untuk tidak berteriak kesakitan, karena jelas dia tahu kalau itu percuma saja. Dia menggigit bibir bawahnya, tubuhnya bergetar ketakutan.
Dia bisa merasakan aura mengerikan di sekitarnya, sangat hitam dan pekat. Tidak salah lagi, aura ini milik pimpinan pasukan tak dikenal. Orang yang membawa Sharley, menunduk di depannya sambil mengucapkan 'Tuanku'.
Sharley perlahan membuka mata, melirik ragu-ragu ke arah orang itu. Penglihatannya sudah memulih dan sekarang dia sudah bisa melihat dengan jelas. Sharley meneguk ludahnya takut saat mendapati wajah pimpinan pasukan itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/230253978-288-k650713.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Eternal Country (1) : Lost In A Foreign Land (√)
FantasíaSharley tahu, kalau dia tidak sama seperti mereka. Dia punya kekuatan yang bahkan tak ia mengerti. Namun, dia memilih menyembunyikan hal itu karena tak mau membuat keributan. Saat hari pertama di Akademi Mavexy, semuanya menjadi kacau. Penyerangan...