NFNAMC 12

1K 46 26
                                    

   "Kak Natha kau kemana?" Tanya seseorang baru keluar kamar

   "Kakak mau menemui Mommy dan Daddy, kamu mau ikut?" Tanya Natha kepada Rain, Rain hanya mengangguk.

   Kevan menggendong Rain, lalu keluar dari apartemen mereka menuju apartemen Gilang dan Nichi.

  Kini Natha berhadapan dengan kedua orangtuanya, ia bingung mau ngomong apa.

   "Bicara aja Lea, jangan merasa ragu," ucap Gilang, selama tiga bulan bersama putrinya ia sudah mengetahui kebiasaan putrinya ini.

   "Natha harus ke Amerika Serikat," ucap Natha untuk pertama kalinya ia meminta ijin kepada kedua orangtuanya, bukan apa-apa ia hanya takut mereka tidak mengijinkannya.

   "Ada konser? Kapan?" tanya Nichi ia sudah tahu profesi putrinya, yang segala bisa dalam hal apapun.

   "Bukan, ada fashion show di sana, kakak harus mengikuti untuk membantu teman Kakak," ucap Natha.

  Nichi dan Gilang saling memandang satu sama lain, rencana pun terbesit dalam pikiran Gilang.

   "Sini duduk dekat Daddy," ucap Gilang, Natha pun menurut ia duduk dekat Daddy nya.

   "Jangan pernah ragu bicara sama Daddy, kamu putri kesayangannya Daddy dan Mommy. Daddy mengijinkannya, asalkan ..." ucap Gilang menggantung.

   "Kita akan ikut dengan kalian ke Amerika," ucap Nichi diangguki Galang.

   "Makasih Mommy, Daddy," ucap Natha memeluk kedua orangtuanya, Kevan hanya tersenyum kecil. Ia jadi ingat Mami nya.

   "Hubungi para sahabat kamu, lusa kita berangkat. Kevan kamu mau ikut?" tanya Nichi memandang Kevan yang sedang bermain dengan Rein.

    "Ikut dong Mom, mana mungkin dia membiarkan adiknya tersayang itu sendirian," bukan Kevan yang menjawab tapi Natha.

   "Itu sih mau kamu," ucap Gilang dibalas cengiran putrinya.

   "Ajaklah Kakak kamu, sekali-kali jangan Zahra doang. Mommy melihat tatapan Zafa dan Cici yang selalu memandang kedekatan kalian dengan tatapan cemburu," ucap Nichi memberi pengertian.

  Kevan diam ia juga tahu tatapan dari kedua saudara kembar nya yang lain. Meskipun ia sudah tinggal bersama Mami nya, tapi tetap aja ia belum sedekat dulu.

  Beberapa hari yang lalu, ia juga teledor. Kevan lebih mementingkan Zahra daripada Cici, bahkan Cici yang terluka parah.

Flash back On
  Kevan dkk sedang mencari keberadaan Natha dkk, Kevan dan Ale menemukan Natha dkk di gudang.

  Keduanya langsung membebaskan mereka, tak lama kemudian yang lainnya datang.

  Kevan langsung membopong tubuh Zahra, karena Natha dibawa oleh Ale.

  Cici yang samar-samar melihat itu hanya tersenyum miris, Zafa sedang tidak masuk ia hanya bisa berjalan tertatih-tatih.

  Cici menyeka air matanya yang tiba-tiba mengalir, sakit ditubuhnya tidak sebanding dengan sakit hatinya.

  Bukannya ke parkiran, ia malah pergi ke toilet.

  Dia juga seorang adik yang ingin disayangi oleh kakaknya, selama beberapa bulan ini Kevan tidak pernah tertawa baik dengannya begitu juga dengan Zafa. Tapi dengan Zahra, tawa selalu menghiasi wajahnya.

  Tiba-tiba iPhone nya berdering, dan ia melihat nomor Kevan. Ia pun mengangkat nya.

   "Lo dimana? Lo baik-baik saja kan?" tanya Kevan

NATHA IS FAKE NERD, MAFIA, AND CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang